Breaking News:

Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Tanggapi soal Balihonya di Bali Dicopot, Kini Dipasang Lagi: Tidak Perlu Berlebihan

Soal balihonya di Bali yang dicopot, Ganjar Pranowo singgung soal aturan, kini telah dipasang lagi.

Editor: ninda iswara
Kolase Tribun Trends/Ist
Soal balihonya di Bali yang dicopot, Ganjar Pranowo singgung soal aturan, kini telah dipasang lagi. 

TRIBUNTRENDS.COM - Heboh baliho bergambar Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali dicopot.

Terkait pencopotan baliho tersebut, Ganjar Pranowo memberikan tanggapannya.

Baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta atribut PDIP dicopot saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gianyar Bali.

Ganjar mengungkapkan keprihatinannya terkait pencopotan baliho tersebut. 

Dia mempertanyakan tindakan ini dan berpendapat bahwa jika pemasangan baliho tidak melanggar aturan, sebaiknya tidak ada pencopotan yang berlebihan.

Baca juga: Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Dicopot, PDIP Sebut Provokasi: Banteng Jangan Diganggu, Bangun Brutal

"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot begitu ya, memang kalau ada yang melanggar sih silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata Ganjar seusai menghadiri Mukernas V, Persatuan Radio TV Publik Daerah seluruh Indonesia di Prama Sanur Beach Bali, Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (1/11/2023).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Ganjar mengatakan bahwa baliho yang dicopot sudah dipasang kembali. 

Ganjar juga telah berdiskusi mengenai hal ini dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster. 

"Saya senang karena saya sudah berkomunikasi dengan Pak Wayan Koster, kemarin akhirnya ada statement, dan kemudian dipasang lagi, ya kita senang," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut. 

Dia menekankan pentingnya netralitas dari semua aparat penegak hukum dalam Pilpres 2024. 

Menurut Ganjar, hal ini akan memastikan bahwa pemilihan umum berjalan dengan aman, damai, dan adil.

"Yang penting semua harus mendorong bahwa pemilu besok harus berjalan baik, aparatur semuanya bisa netral, itu penting," pungkasnya.

Baca juga: Kami Tak Akan Diam Ancaman TB Hasanuddin, Kesal Baliho Ganjar-Mahfud MD Dicopot saat Jokowi Kunker

Baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dicopot jelang kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gianyar, Bali.
Baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud Md dicopot jelang kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gianyar, Bali. (Kolase Tribun Trends/ist)

Sebelumnya, Baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang terpajang di sekitar Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar dicopot jelang kedatangan Jokowi ke Balai Budaya Batubulan, Kabupaten Gianyar, Selasa (31/10/2023) siang.

Baliho Ganjar-Mahfud dicopot Satpol PP sekitar pukul 10.30 Wita.

Bukan hanya baliho Ganjar-Mahfud, bendera PDIP yang berkibar di sana juga diturunkan.

Baliho pasangan capres-cawapres dan bendera PDIP itu dicopot menjelang kedatangan Jokowi

Jokowi datang ke Balai Budaya Batubulan menyerahkan langsung bantuan pangan cadangan beras pemerintah bagi masyarakat penerima manfaat.

Jokowi kecewa

Aksi petugas Satpol PP Bali mencopot sejumlah bendera Partai PDI Perjuangan yang banyak dipasang di area pagar tembok Balai Desa Batu Bulan viral di media sosial.

Tak hanya bendera PDIP, mereka juga mencopot sebuah baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Hal itu sengaja dilakukan saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Balai Desa Batu Bulan, Gianyar, Selasa (31/10/2023) kemarin.

Lantas, bagaimana respon Jokowi mengenai hal itu?

Baca juga: Baliho Gambar Ganjar Muncul di Dekat Rumah Jokowi dan Gibran di Solo, Isinya Soal Kesetiaan

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi buka suara soal pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gianyar. (YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi merespons pencopotan baliho pasangan Ganjar-Mahfud serta atribut partai PDIP saat dirinya kunjungan kerja ke Gianyar Bali, Senin 31 Oktober kemarin.

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah daerah baik itu Kabupaten, kota, serta provinsi dan juga pemerintah pusat harus Netral.

"ASN semua harus netral, TNI semua harus netral, Polri semua harus netral," kata Jokowi usai meninjau tol Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, Rabu, (1/11/2023).

Jokowi juga mengingatkan bahwa setiap pemindahan atribut partai, pemerintah daerah harus meminta izin dan berkomunikasi kepada pengurus partai di wilayah tersebut.

Komunikasi dengan pengurus partai di daerah kata Jokowi menjadi sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pemerintah dengan partai politik karena memindahkan atribut partai.

"Jangan sampai nanti terjadi miskomunikasi dan menjadikan semuanya tidak baik," tuturnya.

Terkait apakah atribut partai tersebut menyalahi aturan tata kota, kata Jokowi sebaiknya ditanyakan kepada pemerintah daerah.

"Ya itu semuanya urusan pemerintah daerah," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun geram terhadap aksi pencopotan baliho pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di sekitar Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pencopotan itu terjadi di sekitar area kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Komarudin mengatakan Bali merupakan salah satu basisnya PDIP atau disebut kandang Banteng.

Baca juga: Kami Tak Akan Diam Ancaman TB Hasanuddin, Kesal Baliho Ganjar-Mahfud MD Dicopot saat Jokowi Kunker

Dia meminta PDIP Bali untuk melakukan investigasi terhadap aksi pencopotan baliho Ganjar-Mahfud tersebut.

"Kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu, itu mereka harus segera melakukan investigasi ke bawah," kata Komarudin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Komarudin menilai pencopotan baliho tersebut merupakan sebuah tindakan provokasi.

Namun, dia mengingatkan agar tak mengganggu banteng.

"Kalau Banteng jangan diganggu, Banteng kalau diam jangan diganggu karena kalau dia bangun dia brutal, itu Banteng," ujar Komarudin.

"Jadi banteng enggak ada itu cengeng-cengeng itu banteng itu.

Cuman kalau diam jangan diganggu, itu berbahaya," sambung Komarudin.

(Tribunnews)

 

Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ganjar PranowobalihoBaliJokowi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved