Breaking News:

Pilpres 2024

Gibran Nekat Jadi Cawapres Prabowo, Padahal Masih Berstatus Kader PDIP, Pengamat: 'Tidak Beretika!'

Keputusan Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres Prabowo dapat sorotan tajam dari pengamat. Putra Jokowi disebut tak beretika. Prabowo ikut terseret.

Editor: Monalisa
Instagram @prabowo
Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto 

TRIBUNTRENDS.COM - Keputusan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam dari pengamat politik.

Pakar Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menyebut tindakan anak Presiden Jokowi tersebut tidak beretika.

Lantas seperti apa penjelasan sang pengamat mengenai keputusan nekat Gibran tersebut?

Baca juga: Gibran Rakabuming Bisa Batal jadi Cawapres Prabowo? Belum Kembalikan KTA PDIP, FX Rudy: Belum Final

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Sunanto menyebut kemungkinan Gibran Rakabuming Raka batal menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Sunanto menyebut kemungkinan Gibran Rakabuming Raka batal menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Tribun Solo)

Seperti diketahui, Gibran telah dideklarasikan menjadi Cawapres Prabowo atas kesepakatan partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang didalamnya tidak ada PDIP.

Sedangkan, hingga saat ini, Gibran masih menjadi kader PDIP.

"Prinsipnya calon presiden dan cawapres kalau dibaca dari konstitusi kan diajukan oleh parpol atau gabungan parpol.

Jadi dia diajukan partai, kalau begitu Gibran diajukan oleh parpol tertentu.

Padahal Gibran ini adalah kader partai lain, yakni PDIP," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Daftar Capres-Cawapres Bareng Prabowo Rabu 25 Oktober, Gibran Izin Tak Masuk Kerja Dua Hari

"Secara logis, dia tidak lagi jadi kader PDIP, karena tidak boleh dalam diri seseorang memiliki dua kartu anggota partai politik, logikanya gitu," sambungnya.

Karena hal itulah, jika dilihat dari segi etika politik, menurut Agus, langkah yang diambil Gibran dinilai tidak pantas.

Agus menambahkan yang tidak beretika tidak hanya Gibran.

Melainkan seluruh parpol anggota KIM bahkan Prabowo sendiri.

Alasannya karena baik Prabowo maupun KIM sudah tahu, Gibran masih jadi kader PDIP, namun tetap digaet jadi cawapres Prabowo.

Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto
Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto (Instagram @prabowo)

"Kalau itu Gibran merasa sudah sesuai etik, ya silahkan, kan publik juga punya cara sendiri untuk mengukur.

Karena etika itu sangat subjektif, kalau secara umum itu tidak etik, karena partainya berbeda," terangnya.

"Tapi, saya mau katakan yang tidak beretika tidak hanya Gibran, partai yang mengusung termasuk Prabowo juga.

Karena sudah tahu masih jadi kader partai lain, diambil, dirayu hanya untuk elektabilitas, gara-gara anak presiden," sambungnya.

Ahok Ragukan Kapabilitas Gibran, Sebut Pengalaman Belum Teruji, Putra Jokowi: Biar Warga yang Nilai

Dicalonkannya Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo ditanggapi sejumlah pihak.

Tak sedikit yang meragukan kapabilitasnya setelah diumumkan sebagai cawapres Prabowo.

Salah satu yang meragukan kapabilitas Gibran Rakabuming yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sama-sama kader di PDIP, Ahok mengatakan Gibran belum memiliki pengalaman teruji lantaran baru sekitar dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Sindiran dan keraguan Ahok ini ditanggapi santai oleh Wali Kota Solo tersebut.

Baca juga: Pecat Budiman Sudjatmiko yang Dukung Prabowo, Bagaimana Sikap PDIP ke Gibran? Megawati Berani Tegas?

"Ya monggo biar warga yang menilai. Saya jalan dulu ya," tutur Gibran, Senin (23/10/2023).

Gibran sendiri tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai pencalonannya sebagai wapres.

"Nanti ya," ungkapnya.

Ia pun berterima kasih diberi ucapan selamat oleh bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

"Maturnuwun," tuturnya.

Ganjar berharap bisa berkontestasi dengannya di Pilpres 2024 secara fair dan menyenangkan.

Gibran pun memastikan ia juga akan berkontestasi dengan adil.

"Pasti, pasti. Maturnuwun," jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut menyoroti isu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya putra sulung Presiden Joko Widodo itu masih 'hijau' dan riwayat pengalamannya sebagai pemimpin belum teruji.

"Gibran belum teruji dan berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," kata Ahok di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Gibran Rakabuming hingga Jokowi Dilaporkan ke KPK, Prabowo: Politik Indonesia Kadang Tidak Fair

Ahok ragukan kapabilitas Gibran Rakabuming sebagai cawapres
Ahok ragukan kapabilitas Gibran Rakabuming sebagai cawapres

Untuk mengurus negara sebesar Indonesia, setidaknya Gibran punya pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.

Dengan pengalaman itu, maka seseorang dianggap mampu karena memiliki pengetahuan tata negara yang lengkap.

"Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba loh," ucapannya.

"Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," lanjut Ahok.

Namun di satu sisi, Ahok tak punya maksud untuk meremehkan Gibran dan anak muda lainnya yang terjun ke kancah politik.

Ia yakin anak muda bisa lebih kreatif.

Namun jika berfokus pada tata negara, seorang pemimpin harus mengerti konstitusi.

Baca juga: Pecat Budiman Sudjatmiko yang Dukung Prabowo, Bagaimana Sikap PDIP ke Gibran? Megawati Berani Tegas?

Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto, kapabilitasnya diragukan Ahok
Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto, kapabilitasnya diragukan Ahok (YouTube KompasTV)

Bukan hanya yang berani untuk maju, tapi yang lengkap dengan track record yang jelas.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," ucapnya.

Apalagi lanjut Ahok, dibutuhkan nyali besar untuk menjadi pemimpin Indonesia.

Sebab, masalah yang dihadapi sangatlah besar, khususnya memberantas korupsi.

"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tapi yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Gibran Rakabuming RakaPrabowocawapresPDIPPresiden Jokowi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved