Berita Viral
Viral Video Penumpang Ribut di KRL, Sampai Dipisahkan Petugas, Ternyata Gara-gara Hal Sepele
Beredar video perkelahian antar pengguna KRL Commuterline yang beredar di Media Sosial
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Viral video memperlihatkan penumpang berkelahi di dalam KRL, terungkap penyebabnya.
Sebelumnya, video itu dibagikan oleh akun Instagram @infojakbar_ yang kemudian menjadi viral.
Di video itu, tampak seorang pria berkemeja motif kotak-kotak ribut dengan penumpang lain di kereta.
Sampai akhirnya mereka dipisahkan petugas.
Manager External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan, membenarkan adanya keributan itu.
Baca juga: Kelakuan Ibu-ibu di KRL, Omeli Penumpang yang Silangkan Kaki Berujung Cekcok, Begini Kronologinya

Menurut dia, kejadian itu berlangsung di Stasiun Manggarai pada Rabu (18/10/2023).
"Kejadian itu pada proses naik dan turun pengguna di peron 13," ujar Leza saat dikonfirmasi, Minggu (22/10/2023).
"Proses turun pengguna belum selesai, salah satu pengguna yang akan naik memaksakan masuk sehingga terjadi adu mulut," terang dia.
Atas kejadian ini, ia mengimbau kepada pengguna KRL Commuterline agar mendahulukan pengguna yang turun terlebih dahulu.
"Tidak memaksakan diri untuk tetap naik jika kondisi pengguna turun belum selesai," ucap dia.
Selain itu, Leza berpesan agar saling menghormati serta waspada antar pengguna kereta commuterline.
"Tetap waspada dan saling menghormati antara pengguna," ungkap Leza.
Berdasarkan video yang beredar, awalnya, seorang laki-laki berkemeja motif kotak-kotak berkelahi dengan pria berkemeja biru di dekat pintu kereta.
Pria berkemeja kotak-kotak itu hendak naik ke kereta, sementara pria berkemeja biru hendak turun kereta.
Pria berkemeja kotak-kotak marah karena merasa didorong pria berkemeja biru.
Ia pun mendorong pria berkemeja biru hingga terjadi adu mulut.
CURHAT Pengguna KRL Solo-Jojga Tak Dibolehkan Duduk Oleh Penumpang Lain, Teman Titip Tempat
Viral di internet, curhatan pengguna KRL Solo-Jogja yang tak dibolehkan duduk oleh penumpang lain.
Hal ini karena ada teman yang titip tempat duduk,
Penumpang itu meletakkan tasnya di bangku untuk mencegah orang lain duduk di sana.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menanggapi aksi penumpang ngecim atau memberi tanda di kursi.
External Relations & Corporate Image Care PT KCI, Leza Arlan menanggapi terkait cuitan @icaraysha yang kemudian viral.
Pihaknya berharap agar melaporkan ke petugas, jika melihat aksi ngecim atau memberi tanda untuk temannya yang akan naik dengan menaruh tas di tempat duduk.
"Harusnya kalau pengguna tidak diperbolehkan untuk duduk, tinggal dilaporkan petugas kami nanti akan dibantu," terangnya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: HANYA Berdua di Bus, Driver Trans Jogja Hampir Kecolongan, Tas Nyaris Dicuri Penumpang, Video Viral
Sebab, jika sesama penumpang maka akan berpotensi konflik.
Dengan adanya petugas yang berwenang maka masing-masing penumpang dapat memperoleh haknya.
Ia pun menjelaskan, dalam sistem commuter line yang mengakomodasi transportasi jarak dekat, setiap pemesanan tidak melekat dengan tempat duduk yang jelas.
Berbeda dengan kereta jarak jauh dimana setiap penumpang memiliki hak tempat duduk yang jelas.
"Tidak bisa di-booking, reserve kan untuk kereta jarak jauh," jelasnya.
Perilaku penumpang yang menaruh tas di tempat duduk juga tidak diperbolehkan.
"Tempat duduk ya buat duduk. Sebetulnya untuk barang pun ada tempat naruh barang," tegasnya.
Maka take-in sebenarnya tidak bisa dilakukan.
"Tidak ada di aturan kebijakan kami. Siapa pun boleh duduk. Namun di tempat tertentu ada kursi prioritas," jelasnya.
Ia pun meminta setiap penumpang dapat memiliki kesadaran saling menghargai satu sama lain.
"Pengguna perlu toleransi, simpatik pada yang lain yang juga membutuhkan tempat duduk. Kalau KRL sekarang ada aturan tersendiri," tuturnya.
Viral di Medsos Gegara Ngecim
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Solo-Jogja kembali viral.
Kita masih ingat difabel ditolak masuk, kini ada saja ceritanya.
Itu berawal dari cuitan akun @icaraysha menuai banyak simpati dari netizen.
Pasalnya, ia mengunggah salah seorang penumpang Commuter Line Solo-Jogja yang mengecim tempat duduk untuk teman-temannya yang baru akan naik kereta.
Alhasil, ia dan anaknya yang masih berumur 6 tahun tidak diperbolehkan duduk.
"emang boleh ya di kereta tekin tempat buat temennya? baru tauuu… tadi mau duduk ma anak saya umur 6 tahun gaboleh duduk disitu soalnya udh ada temennya nanti naik @CommuterLine jurusan solo balapan - Jogja," cuitnya.
Lantas bagaimana tanggapan PT KCI?
Senior Manager Area VI Yogyakarta PT KCI, Adli Hakim pun menanggapi hal ini.
Pada dasarnya, tidak ada penentuan pasti hak penumpang dapat duduk di mana.
"Pada kereta komuter tidak terdapat sistem pemesanan tempat duduk," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (10/10/2022).
Dengan demikian, butuh kesadaran tiap penumpang untuk memberikan tempat duduk bagi yang lebih membutuhkan.
Raysha menjadi salah satu bagian dari kategori pengguna prioritas karena membawa anaknya yang masih berumur 6 tahun.
"Untuk itu kami imbau kepada pengguna untuk senantiasa memberikan tempat duduk kepada pengguna yang lebih membutuhkan, utamanya tempat duduk bagi para pengguna prioritas yaitu ibu hamil, lansia, orang yang sedang sakit dan ibu membawa balita," terang Adli.
Baca juga: Jadwal KRL Jogja- Solo 7 Oktober 2022, Kedatangan Terakhir di Stasiun Palur
Ia pun meminta para penumpang untuk menghubungi petugas jika ia merasa termasuk sebagai prioritas namun tidak mendapatkan tempat duduk.
"Jika pengguna prioritas ada yang membutuhkan tempat duduk namun kesulitan menemukannya, silakan menghubungi petugas di kereta," aku dia.
"Selanjutnya petugas pasti akan membantu mencarikan tempat duduk," tambahnya.
Baca juga: Aksi Nekat Terekam Kamera CCTV, Viral Penumpang Wanita Berusaha Curi Tas Pengemudi TransJogja

Difabel Dilarang Masuk
Masih ingat viralnya penumpang difabel yang ditolak naik Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Solo Balapan?
Setelah empat hari, kini PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menemui korban penolakan yakni pria bernama Ilham.
Pertemuan tersebut dilakukan di Yogyakarta, tempat di mana Ilham tinggal.
Senior Manager Area 6 Yogyakarta PT KCI, Adli Hakim menuturkan telah melakukan pertemuan dan pihak yang terkait.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak yang terkait yakni Mas Ilham kemarin di Yogyakarta," katanya pertemuan dengan Tim Advokasi Difabel (TAD) Kota Solo, Selasa (2/8/2022).
Dalam pertemuan tersebut, KCI menyampaikan permohonan maaf atasa viralnya video calon penumpang difabel yang ditolak saat hendak naik KRL.
"Pertama-pertama kami kepada para disabilitas atau peristiwa yang sempat viral kemarin tentu bila ada kekurangan, ketidaksempuranaan kami sampaikan permohonan maaf," ungkapnya.
Dengan adanya pertemuan tersebut, diakui Adli membuat KCI mendapat banyak masukan untuk meningkatkan pelayanan, khususnya untuk para penyandang disabilitas.
Salah satu masukan yang diutarakan yakni terkait untuk meningkatkan soft skill dan lebih sensitif untuk melakukan pelayanan.
"Untuk pembinaan sudah kita lakukan pembinaan rutin, tapi kalau untuk dengan disabilitas ini bukan pembinaan tapi pelatihan beberapa kali," ucapnya.
Dirinya menegaskan bahwa KCI mempunyai Standard Operating Procedure (SOP) dalam melayani penyandang disabilitas.
"Tadi ada yang menyampaikan ketika sampai satsiun pasti dilayani, terus di atas kereta ada petugas yang ikut menampingi, nanti di stasiun tujuan ada yang menyambut lagi," paparnya.
Namun, ia menyadari bahwa ada yang perlu ditingkatan yakni menganai pemahaman ragam-ragam disabilitas dan ragam alat bantu.
"Tentu itu yang akan kita tingkatkan,dengan adanya perisrtiwa ini tidak mungkin dipisahkan dengan kursi roda, apapun bentuknya saat ini kami menampung saran-saran," paparnya.
Ketua harian TAD Kota Solo Sudarti mengatakan ada beberapa catatan yang diambil dari hasil pertemuan tersebut.
"Bahwa KAI wajib punya SOP dalam melayani disabilitas, termasuk aturan kursi roda. Kemudian modifikasi yang memungkinkan diangkut oleh KAI, jadi harsu ada SOP," tuturnya.
Selanjutnya, kata dia PT KAI tidak boleh menolak alat bantu yang digunakan oleh disabilitas.
Meski begitu, ia juga meminta kepada penyandang disabilitas utuk mengetahui aturan yang diberlakukan KAI untuk menaiki KRL.
"Disabilitas juga tahu SOP yang ada di KAI sebelum memutuskan untuk naik kereta, termasuk kursi roda yang dipakai memungkinkan atau tidak untuk naik kereta api," jelasnya.
Diolah dari artikel Kompas.comdan TribunSolo.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Pramugara AirAsia Viral Disebut Mirip Lee Min Ho, Videonya Sudah Ditonton Jutaan Kali |
![]() |
---|
Aktivitas Ahmad Husein Usai Damai dengan Sudewo Bupati Pati: Beli Motor, Karaoke hingga Mabuk |
![]() |
---|
Potret Rumah Bocah Raya yang Viral Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Buat Prihatin! |
![]() |
---|
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|
Koordinator Demo Pati Pilih Motor Usai Damai dengan Sudewo, Tinggalkan Orasi untuk Kendaraan Baru |
![]() |
---|