Sosok Ayah Mirna Salihin, Jebloskan Jessica Wongso ke Bui, Pecat Karyawan Tanpa Pesangon, Dilaporkan
Sosok Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin yang jebloskan Jessica Wongso ke penjara, dilaporkan karyawan karena ini.
Editor: ninda iswara
Dilansir dari Warta Kota, kuasa hukum mantan karyawan PT Fajar Indah Cakra Cemerlang, Manganju Hamonangan Simanullang mengatakan, pelaporan itu akibat pemutusan sepihak.
Ia menuturkan, ada 84 karyawan yang diputus oleh perusahaan itu pada 19 Februari 2018.
Baca juga: Reza Indragiri soal Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso, Serahkan Uang Suap ke KPK, Ada Kejanggalan

Edi Darmawan pun sudah dilaporkan oleh pihaknya ke SPKT Polda Metro Jaya pada 24 Mei 2022.
Ia pun kemudian bersama dengan sejumlah mantan karyawan perusahaan itu kembali mendatangi Polda Metro Jaya pada 5 Januari 2023.
Menurutnya, puluhan mantan karyawan itu dipecat tanpa pesangon.
"Tidak ada uang pesangon, upah masa kerja, dan penggantian hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 ayat (1) jo Pasal 185 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja," tuturnya.
Dirinya juga mengurai, kerugian yang dialami 38 mantan karyawan korban PHK itu mencapai Rp 3,5 M.
Namun hingga berita ini diturunkan, tidak diketahui kelanjutan kasusnya seperti apa.
Selain dari usaha di bidang jasa ekpedisi itu, Edi Darmawan juga terlibat dalam usaha garmen.
Perusahaan garmen yang dikelola Edi ini berada di Cengkareng, Banten.
Bahkan, bisnis ini sebelumnya dikelola oleh Mirna Salihin, sebelum meninggal dunia.
Baca juga: SOSOK Jessica Wongso, Kisah Pelaku Kopi Sianida yang Diangkat Menjadi Film Dokumenter Netflix

Sempat demo minta Jessica dihukum mati
Pada tanggal 15 Juni 2016, puluhan karyawan PT Fajar Indah Cakra Cemerlang sempat melakukan aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa itu dilakukan di pelataran Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat sidang kasus kopi sianida digelar.
Para karyawan ayah kandung Mirna ini menuntut agar Jessica Wongso dihukum mati.
Mereka juga terlihat membawa spanduk bertuliskan 'Jessica pembunuh berdarah dingin harus dihukum mati!'
Namun dua tahun berselang, justru muncul konflik di dalam perusahaan tersebut.
Di mana puluhan karyawan mengaku dipecat secara sepihak oleh sang pemilik perusahaan.
(TribunBogor0
Diolah dari artikel di TribunnewsBogor.com
Sumber: Tribun Bogor
Top 4 Wilayah dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di Riau, Juaranya Bukan Pekanbaru, Tapi Kota Minyak |
![]() |
---|
Aceh Utara Merajai Jumlah Perceraian Terbanyak di Aceh, Disusul Bireuen dan Daerah Penghasil Minyak |
![]() |
---|
Top 5 Daerah Paling Kecil Kemiskinan di Aceh, Juaranya Wilayah Cagar Biosfer UNESCO, Disusul Bireuen |
![]() |
---|
Detik-detik EW Penculik Kepala Cabang Bank BUMN, Warga Asli Manggarai, Ini Tampangnya |
![]() |
---|
Ketua RT Kenang Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN Tewas setelah Diculik |
![]() |
---|