Berita Viral
Pria Obesitas 130 Kg di Kramat Jati Dievakuasi Damkar, Kondisi Patah Kaki, 'Tak Banyak Kendala'
Jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur melakukan evakuasi pasien obesitas berbobot 130 kilogram.
Editor: Nafis Abdulhakim
Sejak dulu, Cipto tak pernah tidur siang ataupun sore. Namun memiliki kebiasaan buruk bergadang di malam hari.
Ristanto menduga, kegiatan bergadang itu membuat Cipto makan di malam hari.
"Cipto ini gak pernah tidur siang, gak pernah tidur sore jadi selalu begadang terus,
jadi ya mungkin pola makannya kalau orang begadang pasti makan mungkin kan," sambungnya.
Di sisi lain, Ristanto juga mengungkap kebiasaan sang adik yang tak pernah lepas dari air es.
Tak peduli pagi atau malam, Cipto pasti minum air dengan es.
"Terus masalah minum, air es gak pernah ketinggalan, walaupun malam subuh dia selalu minum yang dingin," kata Ristanto.
Lebih lanjut sebenarnya berat badan Cipto sudah berlebih sejak SMA. Tetapi, Cipto merasa badannya baik-baik saja.
Barulah ketika usia semakin bertambah, Cipto merasakan sakit di kakinya.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Diduga Ada 3 Jenis Cacing di Tubuh Fajri Pria Obesitas 300 kg, Dokter Masih Telusuri

"Dari SMA badannya udah gede, cuman belum ada penyakit,
nah setelah udah ada umur timbulah penyakit yang di kaki itu bikin berat dan bengkak," tutur Ristanto.
Kasid (70) ayah Cipto menceritakan, proses evakuasi Cipto menjadi tontonan warga sekitar.
Apalagi, mobil milik Damkar dan tiga ambulans terparkir di jalan raya depan rumah Cipto.
Hal itu membuat warga penasaran.
Mereka pun segera mengetahui bahwa Cipto yang diketahui alami obesitas bakal dievakuasi menuju rumah sakit.
"Evakuasinya sih sebentar tapi di sini tuh warga pada penuh nontonin," kata Kasid.
Kasid menceritakan, Cipto berhasil dievakuasi tanpa bantuan alat berat dengan cara digotong oleh sejumlah petugas Damkar.
"Ambulans ada tiga tapi ga ada yang muat katanya, akhirnhya pakai truk Damkar itu dibawanya," ujar Kasid.
Sampai hari ini, Cipto masih mendapatkan perawatan di RSUD Kota Tangerang.
Namun, pihak keluarga belum mendapatkan informasi resmi mengenai kondisi yang diderita Cipto.
"Belum tahu penjelasan dari dokter cuma dibilang mau dibawa ke RSCM aja, tapi belum tahu kapan dibawanya," ujar Kasid.
Kasid menuturkan, sudah dua pekan terakhir ini kondisi anaknya itu memang memburuk hingga tak bisa beraktivitas.

Selain karena bobotnya yang kian membesar hingga disebut mencapai lebih dari 200 kilogram, kedua kaki Cipto juga membengkak layaknya kaki gajah.
Selama di RSUD Kota Tangerang, Cipto tiap harinya ditemani oleh orang tua dan kakak serta adiknya secara bergantian.
Meski harus diberikan alat bantu pernapasan, Kasid menyebut secara umum kondisi Cipto membaik.
"Kondisinya udah bisa gerakin tangan, makan juga udah bisa. Sebelumnya ga bisa sama sekali, tangannya aja ga bisa gerak," ujar Kasid. (*)
Diolah dari artikel TribunJakarta dan Kompas.com
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|