Berita Viral
Pria Obesitas 130 Kg di Kramat Jati Dievakuasi Damkar, Kondisi Patah Kaki, 'Tak Banyak Kendala'
Jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur melakukan evakuasi pasien obesitas berbobot 130 kilogram.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pria obesitas berbobot 130 kilogram di Kramat Jati membutuhkan bantuan petugas pemadam kebakaran.
Ia tak bisa berjalan karena kakinya patah.
Lantas pria berusia 43 tahun itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Herminda Jatinegara.
Baca juga: SOSOK Sungadi, Pria Obesitas Berbobot 165 Kg di Sragen, Sehari Makan 8 Porsi, Rajin Bantu Tetangga
Jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur melakukan evakuasi pasien obesitas berbobot 130 kilogram.
Pasien yakni, Amaraya Bahy (43) dievakuasi dari RS Hermina Jatinegara ke rumahnya di wilayah Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, pada Sabtu (2/9/2023).
Kepala Regu Pemadam Sektor Jatinegara, Sugiyanto mengatakan evakuasi dilakukan setelah kondisi Amaraya yang mengalami patah tulang kaki dinyatakan membaik dan dapat menjalani rawat jalan.
"Setelah (dirawat) tiga hari beliau sudah sembuh tapi belum bisa (berjalan), karena patah kaki beliau minta bantuan untuk proses pengangkatan," kata Sugiyanto di Jakarta Timur, Sabtu (2/9/2023).
Proses evakuasi ini melibatkan petugas ambulans gawat darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Secara perlahan mereka mengevakuasi pasien dari ruang perawatan RS Hermina Jatinegara ke unit ambulans menggunakan tandu, untuk selanjutnya dibawa ke rumah.
Lima personel Damkar bertugas membopong pasien menggunakan tandu, sementara dua petugas AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pemantauan kondisi saat evakuasi.
"Untuk proses evakuasi butuh peralatan karena berat badan 130 kilogram. Tandu yang bisa tidak bisa menampung berat badan, sehingga kita menggunakan tandu basket," ujarnya.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk proses evakuasi pasien dari RS Hermina Jatinegara hingga unit AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta tiba di rumah pasien pada pukul 17.20 WIB.
Sugiyanto menuturkan dalam proses evakuasi pihaknya hanya sempat mengalami kendala saat menurunkan pasien dari unit ambulans ke rumah karena kondisi ruang berkelok.
"Untuk kendala enggak banyak, dari segi berat badan untuk masuk ke rumah saja agak berkelok-kelok. Dari Damkar membutuhkan lima orang karena kondisinya," tuturnya.
TAK Sadarkan Diri, Pria Obesitas 200 Kg di Surabaya Dievakuasi, Panik 'Bangun Tidur Sesak Napas'
Seorang pria dengan berat badan 200 kilogram di Surabaya tiba-tiba pingsan.
Pria obesitas tersebut tiba-tiba merasakan sesak napas saat bangun tidur.
Tak berapa lama setelah itu, pria tersebut tak sadarkan diri.
Baca juga: KEBIASAAN Cipto Pria Obesitas 200Kg, Hobi Bergadang, Porsi Makan Normal: Es Gak Pernah Ketinggalan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mengevakuasi pria obesitas yang sempat tidak sadarkan diri di rumahnya, Selasa (1/8/2023). Pasien dengan berat sekitar 200 kilogram itu langsung dibawa ke RSUD dr. Soetomo.
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Surabaya, Buyung Hidayat Rachman mengatakan, pria obesitas yang dievakuasi tersebut adalah, S (51), warga Jalan Pogot Jaya, Kenjeran.
BPBD mendapatkan laporan tersebut dari pihak keluarga sekitar pukul 13.50 WIB. Sebab, pasien obesitas itu secara tiba-tiba mengeluh sesak napas dan kehilangan kesadaran.

"Menurut keterangan keluarga yang mengetahui, pasien bangun tidur minta tolong karena mengalami sesak dan tiba-tiba tidak sadar diri," kata Buyung ketika dihubungi melalui pesan, Selasa.
Pihak keluarga menyebut, tak lama kemudian pasien sadar, namun kondisinya tidak stabil. Akhirnya, mereka langsung menghubungi Command Center 112 untuk meminta bantuan evakuasi.
"Petugas sampai di lokasi sekitar pukul 14.10 WIB. Pengecekan kondisi pasien dilakukan oleh rekan TGC (Tim Gerak Cepat)," jelasnya.
Berdasarkan video yang beredar, sejumlah petugas gabungan dibantu warga sekitar mengevakuasi pria obesitas tersebut menggunakan tandu yang terbuat dari kayu dan sarung.
Kemudian, pasien dibawa menggunakan kendaraan bak tertutup berwarna hijau yang di dalamnya diberi alas kasur lipat. Sedangkan, mobil Command Center dan ambulans mengikuti di belakang.
Kondisi pria dengan berat 200 kilogram tersebut hingga sekarang masih belum diketahui. Namun, pasien saat ini sudah mendapatkan penanganan di RSUD dr. Soetomo.
"Pasien dirujuk Ke IGD RSUD dr. Soetomo, sebab memerlukan penanganan lebih lanjut. Kondisi sadar, darah tinggi, lambung, klestrol, dan obesitas," tutupnya.
KEBIASAAN Cipto Pria Obesitas 200Kg, Hobi Bergadang, Porsi Makan Normal: 'Es Gak Pernah Ketinggalan'
KISAH Cipto pria obesitas berbobot 200 kg dari Tangerang sedang jadi sorotan.
Menyusul kisah mendiang Fajri yang viral, Cipto Raharjo juga dievakuasi lantas jadi sorotan.
Terungkap kebiasaan Cipto setiap harinya.
Keluarga mengatakan bahwa porsi makan Cipto normal, namun ia hobi begadang dan tak pernah lepas dari air es.
Bagaimana pola hidup Cipto pria obesitas berbobot 200 kg dari Tangerang sebelum dilarikan ke rumah sakit?
Pola makan Cipto Raharjo (45) pria obesitas 200 kilogram di Tangerang diungkap oleh kakaknya bernama Ristanto.
Ristanto mengatakan, sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) berat badan adiknya tersebut sudah berlebih.
Sejak dulu, Ristato menyebut Cipto sering bergadang. Tetapi tak pernah tidur siang ataupun sore.
Baca juga: Alami Obesitas hingga 200 kg, Juwanto Putus Sekolah, Impikan Berat Badan Normal, Ingin jadi Dokter

Ristanto pun sempat mengungkap pola makan Cipto yang diduga menjadi penyebab berat badannya mencapai 200 kg.
Diketahui, Cipto warga Kunciran, Pinang, Kota Tangerang ini sudah dibawa ke RSUD Kota Tangerang Selasa (4/7/2023).
Ketua RT, RW beserta lurah setempat mendatangi rumah Cipto untuk membujuk pria itu agar mau diberikan perawatan di rumah sakit.
Karena Cipto sempat mengeluhkan soal biaya, lurah kemudian menjamin pria tersebut bakal dirawat secara gratis.
Lantas apa penyebab Cipto memiliki berat badan berlebih?
Dalam tayangan TvOneNews, Ristanto sempat mengungkap kebiasaan adiknya makan dengan porsi normal.
Bahkan Ristanto menyebut Cipto cenderung makan dengan porsi sedikit, tetapi sering ngemil.
Baca juga: MIRIP Kisah Fajri, Pria Obesitas 200 Kg Dievakuasi dari Lantai 2, Pintu Dijebol : Terbaring 3 Tahun
"Makannya sih sedikit, tapi sering ngemil dia, malam juga makan dia," kata Ristanto dikutip TribunJakarta.com, Jumat (7/7/2023).
Sejak dulu, Cipto tak pernah tidur siang ataupun sore. Namun memiliki kebiasaan buruk bergadang di malam hari.
Ristanto menduga, kegiatan bergadang itu membuat Cipto makan di malam hari.
"Cipto ini gak pernah tidur siang, gak pernah tidur sore jadi selalu begadang terus,
jadi ya mungkin pola makannya kalau orang begadang pasti makan mungkin kan," sambungnya.
Di sisi lain, Ristanto juga mengungkap kebiasaan sang adik yang tak pernah lepas dari air es.
Tak peduli pagi atau malam, Cipto pasti minum air dengan es.
"Terus masalah minum, air es gak pernah ketinggalan, walaupun malam subuh dia selalu minum yang dingin," kata Ristanto.
Lebih lanjut sebenarnya berat badan Cipto sudah berlebih sejak SMA. Tetapi, Cipto merasa badannya baik-baik saja.
Barulah ketika usia semakin bertambah, Cipto merasakan sakit di kakinya.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH Diduga Ada 3 Jenis Cacing di Tubuh Fajri Pria Obesitas 300 kg, Dokter Masih Telusuri

"Dari SMA badannya udah gede, cuman belum ada penyakit,
nah setelah udah ada umur timbulah penyakit yang di kaki itu bikin berat dan bengkak," tutur Ristanto.
Kasid (70) ayah Cipto menceritakan, proses evakuasi Cipto menjadi tontonan warga sekitar.
Apalagi, mobil milik Damkar dan tiga ambulans terparkir di jalan raya depan rumah Cipto.
Hal itu membuat warga penasaran.
Mereka pun segera mengetahui bahwa Cipto yang diketahui alami obesitas bakal dievakuasi menuju rumah sakit.
"Evakuasinya sih sebentar tapi di sini tuh warga pada penuh nontonin," kata Kasid.
Kasid menceritakan, Cipto berhasil dievakuasi tanpa bantuan alat berat dengan cara digotong oleh sejumlah petugas Damkar.
"Ambulans ada tiga tapi ga ada yang muat katanya, akhirnhya pakai truk Damkar itu dibawanya," ujar Kasid.
Sampai hari ini, Cipto masih mendapatkan perawatan di RSUD Kota Tangerang.
Namun, pihak keluarga belum mendapatkan informasi resmi mengenai kondisi yang diderita Cipto.
"Belum tahu penjelasan dari dokter cuma dibilang mau dibawa ke RSCM aja, tapi belum tahu kapan dibawanya," ujar Kasid.
Kasid menuturkan, sudah dua pekan terakhir ini kondisi anaknya itu memang memburuk hingga tak bisa beraktivitas.

Selain karena bobotnya yang kian membesar hingga disebut mencapai lebih dari 200 kilogram, kedua kaki Cipto juga membengkak layaknya kaki gajah.
Selama di RSUD Kota Tangerang, Cipto tiap harinya ditemani oleh orang tua dan kakak serta adiknya secara bergantian.
Meski harus diberikan alat bantu pernapasan, Kasid menyebut secara umum kondisi Cipto membaik.
"Kondisinya udah bisa gerakin tangan, makan juga udah bisa. Sebelumnya ga bisa sama sekali, tangannya aja ga bisa gerak," ujar Kasid. (*)
Diolah dari artikel TribunJakarta dan Kompas.com
Jam Tangan Ahmad Sahroni Fantastis, Keluarga Bocah 14 Tahun Tak Niat Jual, Perasaan Campur Aduk |
![]() |
---|
Tertangkap Bawa AC, Wanita Lansia Penjarah Rumah Uya Kuya Bikin Haru saat Terungkap Kisah Hidupnya |
![]() |
---|
Identitas Driver Ojol Bareng Gibran Dipertanyakan, Publik Curiga Rekayasa, Bahrun Najah Klarifikasi |
![]() |
---|
Kronologi Remaja Dapat Richard Mille Ahmad Sahroni Rp11 M, Ibu Bingung Anak Pulang Bawa Barang Mewah |
![]() |
---|
Sosok Remaja yang Jarah Jam Rp 11 Miliar Ahmad Syahroni, Ternyata Masih Tetangga, Ortu Syok |
![]() |
---|