Berita Viral
Depresi Belum Pulih, Anak di Garut Jalan Kaki 2 Km Datangi Kantor Camat, Mohon Minta Sekolah Lagi
Seorang anak di Garut yang dikatakan belum pulih dari depresi jalan kaki 2 km ke kantor camat, dia memohon untuk bisa sekolah lagi.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - 'Saya ingin sekolah' Permintaan seorang anak dalam pengawasan dokter karena depresi di Garut, Jawa Barat.
Anak tersebut berinisial AG (16), dia bahkan rela berjalan kaki 2 km untuk mendatangi Kantor Kecamatan Banyuresmi, Garut, Jawa Barat.
Saat mendatangi kantor camat, dia memiliki keinginan agar dirinya bisa didaftarkan agar bisa kembali bersekolah.
Lantas, apakah keinginan anak tersebut terwujud?
Baca juga: Suami Selingkuh, Tante Ernie Depresi hingga Ingin Akhiri Hidup, Bongkar Bukti: Ada Transferan Sekian

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Kecamatan Banyuresmi Ahmad R Budiman membenarkan kejadian tersebut.
Namun ia menjelaskan, anak tersebut diketahui sedang dalam penanganan dokter di Puskesmas Banyuresmi, karena gangguan jiwa yang dialaminya, beberapa waktu lalu.
Senada, Kepala Puskesmas Banyuresmi, dr Imam Fauzi membenarkan AG merupakan pasien Puskesmas Banyuresmi yang masih menjalani pengobatan karena mengalami gangguan kejiwaan.
“Anak itu pasien Puskesmas Banyuresmi karena mengalami sakit jiwa.
Namun, sudah bisa mandiri, hanya saja masih bergejala,” kata Imam saat dihubungi wartawan melalui telepon genggamnya, dikutip TribunTrends.com dari Kompas.com, Minggu, (30/7/2023).
Imam mengungkapkan, AG jadi pasien di Puskesmas Banyuresmi sejak 2019.
Saat itu, AG datang diantar ibunya dengan keluhan anak jadi pendiam dan tidak mau bersosialisasi setelah ayahnya meninggal dunia.
Saat itu, puskesmas merujuk pasien untuk dikonsultasikan dengan dokter jiwa di RSU dr Slamet Garut hingga didiagnosis mengalami depresi dan diberikan pengobatan.

Setelah menjalani pengobatan, AG dikabarkan sempat bersekolah ke SMP, namun nyatanya tak lama, karena tak mampu menerima pelajaran dengan baik di sekolah.
Adapun setahun sebelumnya, kata Imam, AG sudah bisa kembali berbicara, tapi masih ada kelughan karena sering berhalusinasi yang kadang muncul memerintah dirinya dan berbicara kepada dirinya.
“Makanya, diagnosisnya jadi skizofrenia, kemudian dilakukan pengobatan lanjutan,” katanya.
Sumber: Kompas.com
Merah Putih: One For All Sepi Penonton, Hanya 3 Orang Hadir di Satu Bioskop, Slot Tayang Menyusut |
![]() |
---|
Dari Salah Tafsir Jadi Petaka: 37 Siswa MAN 1 Padang Gagal Lulus Gara-gara Robek Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Nasib Tragis Merah Putih: One For All, Rating Terendah Sepanjang Sejarah Animasi Indonesia |
![]() |
---|
Bupati Landak Kalbar Geram ASN Abai Upacara HUT RI, Perilaku Tak Disiplin: Kami Pastikan Ada Sanksi |
![]() |
---|
Sosok Painem Pedagang Tegur Wisatawan Telaga Sarangan Magetan, Sudah Jualan di Situ 50 Tahun |
![]() |
---|