Breaking News:

Berita Viral

Pria Ditemukan Tewas Peluk Uang Rp 24 Juta Dibelah 2, Bukan Hasil Ngemis, Depresi Ditinggal Pacar

Uang Rp 24 juta dibelah 2 ditemukan dalam pelukan jasad seorang pria di Samarinda, bukan hasil ngemis, begini akhirnya.

Editor: ninda iswara
TribunKaltim.co/Rita Lavenia
Uang Rp 24 juta dibelah 2 ditemukan dalam pelukan jasad seorang pria di Samarinda, bukan hasil ngemis, begini akhirnya. 

Bukan tersobek menjadi dua bagian.

Namun uang pecahan 1000, 2000, 5000, 10.000, 20.000, 50.000, dan 100.000 rupiah ini dibelah menjadi dua bagian utuh, hingga sisi depan belakang terpisah.

"Uangnya bagus tidak robek. Ada uang lama dan baru. Semuanya utuh," beber Aiptu Harry Cahyadi.

Baca juga: Ingat Pelaku Pencabulan Anak Kandung di Depok? Nasibnya Tragis, Tewas Dikeroyok Tahanan Lain di Sel

Inilah Rp700 ribu sisa potongan lembaran mata uang rupiah yang ditemukan dalam dekapan jasad di Samarinda dan tak bisa ditukarkan di BI
Inilah Rp700 ribu sisa potongan lembaran mata uang rupiah yang ditemukan dalam dekapan jasad di Samarinda dan tak bisa ditukarkan di BI (TribunKaltim.co/Rita Lavenia)

Dengan temuan ini, akhirnya ia mendatangi kantor perwakilan (Kanwil) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengkonsultasikan hal tersebut.

"Niat saya kalau BI mau mengganti, karena tidak keluarga korban, uang itu akan saya belikan Alquran, Yasin, dan disumbangkan kepada anak yatim dan pondok pesantren," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihak BI pun sempat dibuat terkejut dengan temuan ini.

Pimpinan Kanwil BI Kaltim pun sampai turun bersama tim investigasi untuk menyelidiki lembaran uang tersebut.

Pihak BI menyatakan, uang tersebut asli.

Bahkan tim pusat tak bisa memecahkan bagaimana cara pria membelah dua seluruh uang kertas tersebut tanpa terobek sedikitpun.

"Mereka (BI) juga heran, karena biasa temuannya itu robek, terbakar atau dimakan rayap. Makanya mereka menyatakan ini temuan pertama di Indonesia," bebernya.

Waktu berlalu, pasca pertemuan dengan pihak BI tersebut, mendadak sejumlah orang datang ke Pos Pantau Inafis dan mengaku sebagai keluarga korban.

Aiptu Harry Cahyadi mengungkap, sejumlah orang tersebut menunjukan Kartu Keluarga (KK) yang memperlihatkan nama korban tertera di sana.

Yakin dengan itu, pihaknya pun mengajak keluarga korban untuk bertemu dengan pihak BI, guna membahas penggantian uang tersebut.

"Pihak BI setuju untuk mengganti seluruh uang tersebut, dengan syarat harus dilem menjadi satu kembali," lanjutnya.

Mendengar hal itu, Kanit Inafis menyerahkan lembaran uang kepada pihak keluarga untuk dilakukan penggabungan kembali.

Halaman
1234
Tags:
uangSamarindatewas
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved