Berita Viral
Kisah Udin Mantan Penjual Miras, Diprotes Keluarga gegara Jual Ciu, Kini jadi Kades, Ini Janjinya
Perjalanan hidup Udin Diantara, diprotes keluarga gegara jual miras, kini jadi kades.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Kisah Udin Diantara, warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang kini maju ke Pilkades 2023.
Perjalanan hidup Udin Diantara menjadi sorotan lantaran pernah bergelut dengan bisnis miras.
Taklagi berjualan miras, Udin Diantara melanjutkan kuliah S2 di bidang hukum dan menjadi kepala desa.
Ia menjual ciu karena butuh uang untuk membiayai pendidikannya.
Berbagai tantangan Udin berhasil dilewatinya hingga sampai di titik ini.
Baca juga: SOSOK Udin Diantara, Mantan Penjual Miras Jadi Kades di Klaten, Dulu Kepepet Demi Kuliah S1 & S2

Diprotes pihak keluarga
Udin mengaku, jalan mencari uang dengan jualan miras sempat ditentang keluarganya.
Keluarga tidak terima karena menganggap apa yang dilakukan Udin mencoreng nama baik keluarga.
Udin bahkan sempat ditawari sejumlah uang agar meninggalkan bisnis mirasnya.
Namun ia menolaknya karena ingin mencari uang dengan jerih payahnya sendiri.
"Sempat protes keluarga, dibilangin jangan bikin malu keluarga.
Ditanyain butuh berapa saya tidak mau, saya pilih pakai kaki sendiri," kata Udin, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (11/7/2023).
Pundi-pundi uang mulai masuk ke dompet Udin untuk membiayai pendidikannya.
Setelah tamat Sarjana, ia kemudian melanjutkan pendidikannya S2 bidang hukum dengan mendapatkan titel Magister Hukum (M.H.).
Udin kini telah empat tahun lamanya meninggalkan bisnis ciu miliknya.
Baca juga: BAWA Ambulans, Kades Kepergok Zina di Vila Bareng Istri Orang, Suami Sah Syok Temukan Tisu Magic

Maju pilkades
Perjalan hidup Udin berlanjut saat dirinya mendaftarkan diri maju Pilkades 2023.
Ia mencalonkan diri untuk memimpin Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten.
Udin maju melawan pesaingnya Ifnu Prastowo untuk berebut suara warga desa.
Saat masa kampanye, Udin jujur pernah berjualan miras kepada warga.
Udin mengakui ciu merupakan hal yang tidak baik di mata masyarakat.
"Saat kampanye saya juga selalu bilang, mohon maaf bapak saya hadir dari orang tidak baik.
Saya terangkan saya (mantan) penjual miras," paparnya.
Udin menjelaskan, dirinya maju sebagai kepala desa bukan tanpa alasan.
Ia didorong oleh sejumlah orang tuanya agar maju Pilkades.
Terlebih, orang tua dari Udin pernah menjadi kepala Desa Gedaren.
"Orang tua pernah juga menjabat kepala desa, tapi saya tidak tertarik.
Sampai orang tua angkat datangi saya minta saya maju, akhirnya saya meng iya kan," ungkapnya.
Kemenangan Udin atas rivalnya diumumkan setelah perhitungan suara Pilkades pada Rabu (5/7/2023) kemarin.
Menurut Udin, kini rivalnya Ifnu Prastowo sudah menjadi saudara.
"Ketika sudah selesai kan tetap jadi saudara kita" katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Udin pun mengajak Ifnu untuk sama-sama membangun desa ke arah lebih baik.
Ia juga meminta para pendukung untuk menerima hasil Pilkades sebagai demokrasi.
"Niatan kami sama, membangun Desa Gedaren ke depan. Harapannya baik kalah maupun menang bergabung menjadi satu," ucap Udin.
Baca juga: SOSOK Kades Sembung Bangun Kantor Desa 8 Lantai Pakai Lift, Untung Terinspirasi Tower Zam Zam Mekkah

Janji Udin
Udin kemudian menyampaikan sejumlah janjinya setelah jadi kepala Desa Gedaren.
Janji pertama, dirinya akan menyerahkan tanah bengkok kepada warga.
Saat masa pemerintahan orangtua Udin, keluarganya menerima 20 tahan bengkok.
Sebanyak 10 tanah bengkok diurus keluarganya sementara sisanya untuk warga.
"Sekarang saya ganti. Saya hanya 5 patok saja, 15 patok lain untuk masyarakat," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Janji kedua, Udin akan memajukan infrastruktur desa.
Ia akan membangun jembatan, merenovasi gedung balai desa hingga perbaikan irigasi.
"Gedung tersebut saat ini kondisinya sudah harus direnovasi, karena atapnya sudah pada bocor," ungkapnya.
Terakhir, Udin berharap warganya ikut berpartisipasi membagun desa.
Ia ingin menyatukan perbedaan menjadi bersatu meskipun berbeda latar belakang.
"Saya ingin menyatukan perbedaan di Gedaren menjadi satu, sehingga menjadi bhinneka tunggal ika.
Baik ulama, pemuda, PKK, RT/RW kami satukan. Kita wadahi agar tidak liar diajak membangun Gedaren yang maju, keren," tandas Udin.
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|
Dibentak, Dicaci, Dipaksa Lepas Masker, dr Syahpri Tunggu Ucapan Maaf Keluarga Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|