Breaking News:

Berita Viral

Ngaku Dibully, Keseharian R Murid yang Bakar Sekolah Terkuak, Kepsek : Tidak Nakal Tapi Sering Caper

Bejo Pranoto, Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat Temanggung, ungkap keseharian R yang bakar sekolah, ternyata sering cari perhatian.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/KompasTV
Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat Temanggung, Bejo Pranoto, ungkap keseharian R yang bakar sekolah. 

TRIBUNTRENDS.COM - Baru-baru ini warga Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah digegerkan dengan aksi pembakaran sekolah yang dilakukan oleh seorang murid berinisial R (14).

R nekat membakar sekolahnya sendiri yakni SMPN 2 Pringsurat saat dini hari Selasa (27/6/2023), karena merasa sakit hati.

Kini sosok keseharian R pun akhirnya diungkap oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat Temanggung, Bejo Pranoto.

Dia mengungkap jika R merupakan siswa yang suka mencari perhatian kepada guru.

Baca juga: ASTAGHFIRULLAH 4 Bocah Sadis Bunuh & Bakar ODGJ di Banten, Kini Ditangkap, Hukuman 17 Tahun Menanti

Sakit hati dibully teman dan kurang diperhatikan guru, murid SMP 2 Pringsurat Temanggung bakar sekolahnya.
Sakit hati dibully teman dan kurang diperhatikan guru, murid SMP 2 Pringsurat Temanggung bakar sekolahnya. (Instagram/temanggungzone)

"Pokoknya caper, dia minta perhatian lebih pada teman-teman.

Tidak nakal," papar Bejo dikutip TribunTrends.com dari TribunJateng, Minggu, (2/7/2023).

Sebelumnya, heboh siswa SMPN 2 Pringsurat Temanggung nekat membakar sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023) diri hari.

R nekat membakar sebagian bangunan sekolahnya karena sakit hati sering dibully oleh teman-temannya.

Selain itu, ia juga merasa kurang diperhatikan oleh gurunya.

Bahkan tugasnya pernah disobek oleh guru tanpa alasan.

Hal itu disampaikan R saat dihadirkan dalam pers release di Mapolres Temanggung, Rabu (28/6/2023).

"Alasanmu kenapa melakukan ini?" tanya wartawan.

"Karena kasus pembullyan," ungkapnya.

"Siapa yang bully"

"Teman-teman sama ada beberapa guru," jawab R lagi.

Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran (Tribun Manado)

R mengaku sering diejek dengan nama orangtua, dikeroyok hingga tugasnya tak dihargai.

Bahkan tugasnya pernah disobek-sobek.

"Motif dari pelaku adalah, pelaku merasa sakit hati karena sering dibully oleh teman-temannya.

Termasuk oleh guru siswa ini merasa kurang diperhatikan.

Artinya ini adalah subjektif, subjektif pada perasaan si siswa.,"ucap Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi.

Lalu saat R mencalonkan diri sebagai ketua PMR, dirinya tak terpilih.

Hal ini karena teman-temannya menganggap R belum kredibel untuk memimpin.

Hingga akhirnya ia sakit hati dan nekat membakar skeolahnya.

"Rasa sakit hati, akumulasi ini maka dia merencakan untuk membakar sekolah," tambah Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi.

R lalu membuat rencana dan meracik bahan untuk membakar sekolah.

Sebelumnya, ia sempat melakukan ujicoba bahan itu di rumah dan berhasil.

Kedian dia membuat 3 botol bahan untuk membakar sekolahnya.

Awalnya R datang ke sekolahnya pada Selasa (27/6/2023) dini hari.

R lalu menyulut botol berisi bahan racikannya di tiga titik lokasi.

Api pertama kali muncul sekitar pukul 02.00 WIB dan diketahui oleh penjaga sekolah

Penjaga sekolah yang melihat api lalu meminta bantuan warga untuk memadamkan api.

Api baru padam sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat melakukan pemadaman api, warga melihat R yang ada di sekitar sekolah.

Warga pun curiga pada R karena R merupakan warga desa lain.

Secara tak terduga, R mengaku jika dia baru saja membakar sekolah.

Warga lalu membawa R ke Polsek Pringsurat.

R dijerat dengan pasal 187 terkait pembakaran dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Namun karena masih di bawah umur, ia diancam separuh dari ancaman orang dewasa.

Selain itu, karena masih masih di bawah umur, belum dilakukan penahanan dan masih harus wajib melapor.

Baca juga: ASTAGA! Siswa SMP di Temanggung Bakar Sekolah, Sakit Hati Dibully Teman dan Kurang Diperhatikan Guru

Kasus Lain: 4 Bocah Sadis Bunuh & Bakar ODGJ di Banten, Hukuman 17 Tahun Menanti

Empat bocah masing-masing berinisial AD (13), HB (13), MA (14) dan MI (15) menganiaya ODGJ selama tiga hari hingga meninggal dunia.

Tak cuma itu, empat bocah ini juga membakar jasad sang ODGJ hingga akhirnya ditemukan oleh warga di lahan kosong di Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Lebak, Banten, Rabu (14/6/2023) lalu.

Dua pelaku, AD dan HB, adalah siswa kelas 6 SD.

Jasad ODGJ yang dihabisi 4 bocah di Lebak, Banten.
Jasad ODGJ yang dihabisi 4 bocah di Lebak, Banten. (kolase tribun banten)

Sedangkan, MI putus sekolah kelas 3 SMP dan MA tidak sekolah.

Terungkapnya kasus pembunuhan ini bermula dari seoarang warga yang menemukan korban tewas dengan tangan dan kaki terikat di Kampung Bayah Tugu, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten pada 14 Juni 2023.

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady mengaku mencurigai penemuan mayat tersebut adalah korban pembunuhan.

"Kami curiga karena tangan dan kaki mayat dalam kondisi terikat," kata Andi saat dihubungi TribunBanten.com, Jumat (16/6/2023).

Kemudian lanjut Andi, mayat tersebut dikirimkan ke rumah sakit Bhayangkara untuk diautopsi.

Setelah itu, Andi bersama Tim Opnal Jatanras langsung menyelidiki dengan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah saksi.

"Hasil penyelidikan mengarah pada mereka (empat remaja). Dari hasil introgasi mereka mengakui telah melakukan perbuatan itu," ungkapnya.

Akibat perbuatannya tersebut, pelaku dijerat Pasal 170 Ayat 2 dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 17 tahun.

Baca juga: PERGOKI Siswanya Jualan Keliling, Pak Guru Terenyuh Dengar Pengakuan Sang Bocah: Kadang Gak Laku

Iptu Andi Kurniady memastikan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap empat pelaku.

"Ini untuk mengetahui latarbelakang pembunuhan," kata Andi saat dihubungi.

Andi memastikan proses pemeriksaan keempat pelaku mengacu pada undang-undang perlindungan anak.

"Seperti pemeriksaan anak selalu kita minta pendampingan oleh UPTD PPA dan orang tua sesuai dengan undang-undang," jelasnya.

Menurut Andi, berdasarkan pengakuan pelaku saat diperiksa, tiga orang dari empat pelaku pernah melakukan pencurian mesin pompa air di Kecamatan Bayah.

"Dari empat pelaku, tiga pelaku mengaku pernah mencuri sanyo (Mesin pompa air milik masyarakat," ungkapnya.

Polisi menangkap empat pelaku anak dalam kasus penemuan mayar ODGJ di Lebak, Banteng.
Polisi menangkap empat pelaku anak dalam kasus penemuan mayar ODGJ di Lebak, Banteng. (Kolase Surya.co.id)

Dianiaya 3 hari, tewas dibiarkan

Menurut Andi, kasus pembunuhan itu bermula ketika MA memiliki ide untuk memukuli korban dengan mengajak pelaku lainnya.

Korban yang biasa berkeliaran di jalan, kemudian diikat di bagian tangan lalu diseret ke tempat sepi di dekat pantai.

Di sana, mereka melakukan penganiayaan selama tiga hari sejak 6 Juni 2023 dengan cara memukul menggunakan kayu dan batu.

Kemudian mengencingi, menyiram korban menggunakan bensin, lalu membakar korban hingga tewas.

"Setelah tewas mereka membiarkan mayat korban begitu saja," ungkapnya.

Baca juga: TERKUAK Motif Siswa SD & SMP Bunuh ODGJ di Lebak, Ternyata Dendam Pernah Dilempari Batu, Balas Sadis

4 bocah yang menghabisi nyawa seorang ODGJ di Bayah, Lebak, Banten, 9 Juni 2023. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak akan memberikan pendampingan untuk empat remaja terduga pembunuh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Upaya pendampingan itu dilakukan karena pelaku masih di bawah umur. Dua di antaranya masih kelas 6 SD.
4 bocah yang menghabisi nyawa seorang ODGJ di Bayah, Lebak, Banten, 9 Juni 2023. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak akan memberikan pendampingan untuk empat remaja terduga pembunuh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Upaya pendampingan itu dilakukan karena pelaku masih di bawah umur. Dua di antaranya masih kelas 6 SD. (tribunbanten)

Sempat meminumkan air kencing dan bensin

Andi menjelaskan, para pelaku memiliki peran berbeda-beda dalam kasus tersebut.

MA berperan sebagai yang mempunyai ide.

MA juga yang mengikat tangan dan kaki korban menggunakan tali dan memukul korban menggunakan kayu di bagian kepala dan tangan.

"Kalau MI berperan mumukul korban sebanyak dua kali menggunakan kayu sepanjang satu meter, dia juga yang mengucurkan bensin dan mengikat nya di pohon dekat pantai," lanjutnya.

Sedangkan HB berperan menginjak kepala korban sebanyak dua kali dan memukul badan korban menggunakan kayu.

Selain itu, HB juga meminumkan air kencing dan bensin kepada korban.

"Terakhir AD berperan memukul korban menggunakan kayu di bagian tangan dan kepala korban menggunakan batu. Setelah itu dia membakar muka dan tangan korban," ujarnya.

Motif dendam

Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan mengatakan, pelaku kesal dengan korban yang merupakan ODGJ.

Selain itu, korban disebut pernah melempar batu ke MA hingga mengenai punggung dan sepeda motornya.

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady menambahkan, MA lantas mengajak ketiga pelaku lainnya.

Korban yang biasa berkeliaran di jalan, kemudian diikat di bagian tangan lalu diseret ke tempat sepi di dekat pantai di kawasan Kecamatan Bayah, Lebak.(*)

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com 

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
bakar sekolahTemanggungkepala sekolahberita viral
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved