MENYEDIHKAN! Kisah Hubungan Badan Sedarah, 1 Keluarga Cacat Fisik dan Mental, Wajah Memprihatinkan

TRIBUNTRENDS.COM - Heboh kisah sebuah keluarga Whitaker asal West Virginia, Amerika Serikat, yang melakukan inses atau hubungan sedarah.

Diketahui kasus inses atau hubungan sedarah akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Hubungan inses adalah adalah hubungan sedarah dari ikatan keluarga yang dekat.

Seperti ayah menikah dengan anak kandung atau kakak menikah dengan adik kandung.

Dalam lingkungan sosial, perilaku inses dianggap sebagai hal yang menyimpang.

Tidak hanya melanggar norma agama dan sosial, namun hubungan sedarah atau inses akan menimbulkan beragam kelainan genetik yang mengerikan.

Baca juga: TEGA! Tolak Ajakan Inses dengan Ayah Kandung, E Diancam Dibunuh, Istri Ketiga Tak Berani Lapor

Jauh sebelum beredarnya kasus inses antara ayah dengan anak kandungnya di Banyumas dan kasus inses ibu dengan anak di Bukittinggi, terdapat sejumlah kasus inses di berbagai penjuru dunia.

Seperti kisah keluarga Whitaker ini.

Imbas kasus inses tersebut keturunannya mengalami cacat fisik dan mental, bahkan wajahnya terlihat mengerikan.

Nama keluarga Whitaker beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan.

Keluarga yang tinggal di kota bernama Odd di pedesaan West Virginia, Amerika Serikat ini menjadi topik perbincangan hangat karena seluruh keluarga mengalami kelainan mental dan fisik.

Apa yang dialami oleh keluarga tersebut diduga karena keluarga mereka telah menjalani inses atau perkawinan sedarah.

Adapun kisah keluarga tersebut menjadi sorotan setelah seorang fotografer bernama Mark Laita memotret mereka untuk bukunya, Created Equal, pada tahun 2004 silam.

Hingga pada tahun 2020, Mark kembali mengunjungi keluarga itu di Virginia untuk membuat video.

The Whittaker ini dianggap sebagai keluarga perkawinan sedarah yang paling populer di Amerika Serikat.

Silsilah Keluarga

Dilansir TribunTrends.com dari DailyMail, beberapa akta kelahiran yang menunjukkan perkawinan sedarah keluarga Whittaker dimulai dengan saudara kembar John dan Henry Whittaker pada tahun 1887.

John menikahi sepupu pertamanya Ada Riggs, putri Mary Perkins yang merupakan saudara perempuan dari John dan ibu Henry, Eliza.

Berkat pernikahan itu, Ada Riggs dan John memiliki sembilan anak, salah satunya Gracie Irene Whittaker yang lahir pada tahun 1920.

Saudara laki-laki John, Henry, menikah dengan Sally Burton dan mereka memiliki tujuh anak, salah satunya John Emory Whittaker, lahir pada tahun 1913.

Gracie dan John adalah sepupu pertama, tetapi menikah pada November 1935 dan memiliki putri pertama mereka Aileen Violet Whittaker pada tahun 1937.

John Whittaker, adalah seorang penambang batu bara, sedangkan, Gracie, adalah seorang ibu rumah tangga.

John meninggal karena serangan jantung, sedangkan Gracie meninggal karena kanker.

Adapun pernikahan antar sepupu menjadi lumrah di kalangan keluarga ini, menjadikan tidak sedikit di antara anggota keluarganya mengalami cacat fisik dan mental.

Bahkan salah satu dari mereka, tidak bisa berbicara dan hanya dapat mendengus.

Keluarga tersebut juga tidak mengetahui masalah genetik mereka terjadi karena perkawinan sedarah, menambahkan bahwa mereka tidak dapat mengingat banyak tentang orang tua mereka atau anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Tak Semua Diaborsi, Hasil Inses Anak dan Ayah di Purwokerto Ada yang Diadopsi, Saat Ini Kelas 5 SD

Kisah The Whitaker Diunggah ke YouTube

Nama keluarga Whitaker kemudian menjadi viral setelah Mark Laita, seorang photographer yang mengungkap keberadaan mereka dalam bukunya berjudul Created Equally terbitan 2004, membuat film dokumenter tentang keluarga tersebut.

Saat kunjungannya pada 2020, Mark Laita merekam video dan menjadikannya film dokumenter dan diunggah ke YouTube.

Film dokumenter perkawinan sedarah Whitaker berjudul Inbred Family – The Whitetakers itu ditonton lebih dari 29 juta views, namun mendapatkan lebih banyak unlike atau tidak suka daripa suka.

Laita mengatakan bahwa kunjungannya ke kediaman Whitaker adalah hal yang paling gila pernah ia alami.

Menurut Laita, keluarga Whitaker memiliki tetangga yang sangat protektif.

Mereka bahkan enggak segan untuk mengusir siapa saja yang datang ke situ untuk mendokumentasikan apalagi menghina keluarga Whitaker.

Laita bercerita bahwa ia sempat tidak mendapat sambutan hangat saat bertemu dengan keluarga tersebut awalnya.

Seorang tetangga yang berada di sekitar kediaman Whitaker tiba-tiba saja muncul sambil marah-marah dengan membawa senapan.

Tetangga tersebut mengatakan bahwa ia akan memakai senapan itu jika Laita tidak meninggalkan keluarga Whitaker.

Setelah melakukan diskusi panjang dengan para tetangga di sekitar kediaman keluarga Whitaker, Laita akhirnya diizinkan untuk bertemu dan memublikasikan kehidupan keluarga Whitaker.

Baca juga: Apa Arti Inses, Istilah Viral di TikTok? Kata Ini Menjurus pada Hubungan Asmara Menyimpang

Kondisi Terkini Keluarga Whittaker

Karena pernikahan sedarah yang dilakukan, beberapa anggota keluarga Whittaker diketahui memiliki kelainan mental dan fisik.

Anggota keluarga Whittaker meliputi Lorraine, Ray, dan Timmy yang terkena cacat mental.

Bahkan Ray dikabarkan tidak bisa berbicara dan hanya dapat mendengus.

Dia hanya bisa berkomunikasi melalui dengusan dan gonggongan.

Ray menanggapi pertanyaan dari pewawancara dengan gerutuan, gonggongan, anggukan, dan dengan menunjuk.

"Beberapa anggota hanya berkomunikasi melalui gerutuan dan tidak dapat berbicara.

Beberapa tidak bersekolah," dikutip TribunTrends.com dari The Sun, Minggu, (2/7/2023).

Karena pernikahan sedarah yang beberapa kali dilakukan, keluarga tersebut empat kali lebih mungkin untuk mengalami kelainan genetik langka.

Baca juga: DEMI Kaya, Ayah Nurut Inses dengan Anak & Bunuh 7 Bayi, Kini Guru Spiritual Meninggal, Berujung Bui

Risiko Akibat Pernikahan Sedarah

Perkawinan sedarah rata-rata memiliki sejumlah masalah kesehatan, khususnya bagi anak yang terlahir dari hubungan tersebut.

Para ilmuwan dari University of Queensland, di Australia mengungkap sejumlah masalah kesehatan yang bisa terjadi, seperti penurunan kemampuan kognitif dan fungsi otot, penurunan tinggi badan maupun fungsi paru pada umumnya berisiko lebih besar terkena penyakit.

Dikutip dari CPTSD Foundation, alasan hubungan perkawinan sedarah berisiko melahirkan anak yang cacat adalah mereka menerima satu salinan gen dari setiap orang tua.

Biasanya, gen untuk pembentukan hal-hal seperti sistem autoimun diwariskan dari masing-masing orang tua, dengan materi genetik yang berbahaya digantikan oleh materi dominan.

Hasilnya adalah individu sehat yang menyimpan kesalahan genetik resesif.

Ketika individu terkait hamil, mereka menurunkan variasi genetik, dan gen resesif yang mereka miliki mungkin bergabung menjadi dominan pada anak mereka, menyebabkan banyak jenis cacat bawaan.

(*)

(TribunTrends/Jonisetiawan)