Berita Viral
KONDISI Terkini Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang, Dokter Tangani Infeksinya, OTW Dirujuk ke RSCM
Pria berbobot 300 kilogram di Tangerang, Muhammad Fajri akan dirujuk ke RSCM. Kini dokter di RSUD fokus menangani infeksi yang dialami Muhammad Fajri.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNTRENDS.COM - Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kilogram di Tangerang telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Tangerang.
Saat ini ia dipantau oleh dokter penyakit dalam. Dokter juga fokus menangani infeksi yang dialami Muhammad Fajri sebelum proses penurunan berat badan.
Lebih lanjut, Muhammad Fajri akan dirujuk ke Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Seperti apa prosesnya?
Baca juga: OBESITAS Sejak Umur 11, Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang Dievakuasi Pakai Forklift, Prosesnya 2 Jam

Muhammad Fajri (27), pria dengan bobot 300 kg segera dirujuk ke Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) agar mendapat perawatan yang lebih memadai.
RSUD Kota Tangerang sedang memproses berkas untuk keperluan administrasi.
"Kami sedang memprosesnya," kata Dirut RSUD Kota Tangerang dr O.U Taty Damayanti, seperti dikutip dari Tribun Tangerang, Sabtu (10/6/2023).
Diketahui, warga Pendurenan, Karang Tengah, kota Tangerang itu sebelumnya dievakuasi menggunakan forklift dari rumahnya untuk dipindahkan ke mobil pick up.
Fajri kemudian diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Tangerang untuk mendapatkan penanganan awal.
Dalam proses evakuasi dibutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi mengatakan, awal mulanya BPBD dimintai tolong oleh warga untuk mengevakuasi Fajri.
"Kita mendapat laporan dari warga kemudian langsung melakukan evakuasi, ternyata saat sampai ke lokasi jalan ke rumah pria tersebut sempit dan beban tubuhnya pun terlalu besar," ujar Mulyadi kepada awak media, Kamis (8/6/2023).
BPBD akhirnya membongkar pintu agar proses evakuasi bisa berjalan lebih lancar dan mudah.
Baca juga: Pria Bobot 300 Kg, 8 Bulan Hanya Terbaring, Pintu Rumah Dijebol saat Evakuasi, Begini Kondisi di RS
"Mengangkatnya juga menggunakan forklift untuk dinaikkan ke mobil losbak dan dievakuasi langsung ke RSUD Kota Tangerang," ujarnya.
Berdasarkan penuturan warga sekitar rumah, Fajri terlihat mengalami obesitas sejak usia 11 tahun.
8 Bulan Terbaring
Sebelum masuk RS, Fajri mengalami tirah baring selama 8 bulan.
Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Kota Tangerang drg. Fika Khayan menyatakan, Fajri mengalami nyeri di kaki sehingga tidak bisa beraktivitas dan hanya di rumah saja yang menyebabkan lecet di beberapa bagian hingga infeksi.
Berdasarkan pemeriksaan awal tersebut, Fajri harus dipantau kondisi kesehatannya secara berkala ditangani oleh dokter khusus spesialis penyakit dalam.
"Kondisi pasien saat ini sedang dalam pemantauan kami di RSUD Kota Tangerang ini dan ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam," kata dia.
RSUD akan fokus menangani infeksi dulu sebelum penurunan berat badan termasuk pemotongan usus atau lambung.
Program penurunan berat badan juga diikuti dengan diet dan pemantauan gizi.
Baca juga: MIRIS! Bayi 16 Bulan Alami Obesitas, Terkuak sang Ibu Tak Punya Uang, Selalu Beri Susu Kental Manis

MIRIS! Bayi 16 Bulan Alami Obesitas, Terkuak sang Ibu Tak Punya Uang, Selalu Beri Susu Kental Manis
Seorang bayi berusia 16 bulan di Bekasi amat memperihatinkan lantaran mengalami obesitas.
Bayi bernama Muhammad Kenzi Alfaro tersebut mengalami obesitas yang membuat bobotnya kini mencapai 27 kg.
Padahal bayi yang akrab disapa Kenzi ini baru berumur satu tahun empat bulan.
Ibu Kenzi, Pitriyah (40), mengungkapkan konsumsi anaknya sejak lahir adalah susu formula.
Selain itu, ia juga memberikan Kenzi susu kental manis ketika mencapai usia satu tahun.
Alasan Pitriyah, keluarga tak mempunyai uang untuk membeli susu.
Baca juga: Berharap Disemangati, Gadis Ini Syok Pacar Malah Jawab Begini Dicurhati Soal Tubuh Gemuk

"(Susu) formula pas dari awal (lahir) karena enggak ASI.
Terus, sempat (susu) kental manis pas umur satu tahun.
Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah, Selasa (21/2/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Tak Punya Uang Beli Susu, Ibu Ini Beri Tajin untuk Bayinya, Rela Bersihkan Selokan Demi Sesuap Nasi
Pitriyah menjelaskan, Kenzi mulanya memiliki bobot empat kilogram.
Pada umur enam bulan, ia mengatakan berat badan anaknya berangsur bertambah.
"(Awal lahir) empat kilogram, pas ada perubahan badannya umur enam bulan.
(Berat badan) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," jelasnya.
Ditanya terkait penyebab kenapa berat badan Kenzi terus bertambah, Pitriyah mengaku tidak tahu.
Ia menyebut berat badan Kenzi terus naik sejak usia enam bulan.

Sebenarnya Pitriyah mengalami kekhawatiran terkait kesehatan anak ketiganya itu.
Ia mengatakan tak ada masalah lain di tubuh anaknya meski bobotnya sudah melebihi batas normal.
"(Gelisah,) iya.
Namanya badannya segini, (besar dan berat).
Saya sudah konsultasi ke dokter, dari puskesmas diminta kalau dikasih susu, lebih encer.
Saya ikuti anjurannya, makannya dikurangi.
Dia kalau nasi, belum bisa makan," ungkap Pitriyah.
Kerap Pakai Baju Bapaknya
Pitriah juga menceritakan, Kenzi kesulitan mencari pakaian bayi lantaran ukuran badannya yang hampir seperti orang dewasa.
"Kalau baju kadang pakai baju bapaknya dia,orang bapaknya kecil," kata Pitriah.
Selain menggunakan baju ayahnya, Kenzi kerap diberikan pakaian bekas dari tetangga yang usianya jauh 10 tahun.
"Baju anak usia 10 tahun, baju boleh dikasih-kasih aja itu," ujarnya.
Selain pakaian, Kenzi juga kesulitan menggunakan popok bayi lantaran ukuran pinggangnya jauh dari bayi seusianya.
"Kalau pakai(popok bayi) buat tidur aja, karena susah nyarinya yang triple XL di Indomaret juga langka," ungkap Pitriah.
Baca juga: ASI Mampet, Ibu Minta Susu Formula ke Perawat untuk Bayinya tapi Tak Dilayani, Anak Idap Sakit Ini

Kenzi lahir 12 Oktober 2021, saat itu berat badannya 4,5 kilogram.
Bobotnya terus mengalami peningkatan secara drastis sejak usia enam bulan.
Di usianya menginjak 16 bulan, berat badan Kenzi saat ini seberat 27 kilogram.
Kenzi juga kesulitan berjalan, dia baru bisa duduk atau didorong menggunakan stroler.
Kenzi tidak mendapatkan ASI sejak lahir karena kondisi ibunya yang tidak keluar, alhasil dia diberikan susu formula dan kental manis.
Selain mengonsumsi susu, Kenzi juga diberikan bubur bayi sehari dua kali dan cemilan ciki kemasan.
Adapun Kenzi telah dilakukan konsultasi medis dari pihak Puskesmas setempat, rencananya dia akan dirujuk ke RS Hermina Bekasi untuk konsultasi dokter anak.
(Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)(KompasTV/Danang Suryo)(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Diolah dari artikel Tribunnews.com, KompasTV, dan TribunJakarta.com
Sumber: Tribunnews.com
Senyum Hanafi di Pernikahan, Bak Lupa Seminggu Lalu Bunuh Tiwi Rekannya di BPS Halmahera Timur |
![]() |
---|
Keluarga Dibohongi Soal Kematian Prada Lucky: Dibilang Jatuh Motor, Ternyata Disiksa TNI Senior |
![]() |
---|
Tragedi TNI Prada Lucky: Keluarga Dibohongi, Akses Diblokir, Kebenaran Ditutup |
![]() |
---|
Dedikasi Dibalas Pukulan: Fakta Baru Kematian Prada Lucky, Masak untuk Rekan, Dibalas Penganiayaan |
![]() |
---|
Penyesalan Terbesar Serma Christian untuk Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior: 'Bapak Salah' |
![]() |
---|