Breaking News:

Berita Viral

ABG di Parigi Moutong Dirudapaksa 11 Orang, Rahim Terancam Diangkat, Diminta Damai, Kades Mau Nikahi

Pilu nasib remaja di Parigi Moutong dirudapaksa 11 orang, terduga pelaku guru, brimob, hingga kades. Rahim terancam diangkat.

Editor: ninda iswara
YouTube Tribunnews.com, freepik
Pilu nasib remaja di Parigi Moutong dirudapaksa 11 orang, terduga pelaku guru, brimob, hingga kades. Rahim terancam diangkat. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu menghampiri gadis remaja berinisial RI (16) di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Selatan.

RI dirudapaksa oleh 11 orang terduga pelaku yang terdiri dari kepala desa, guru, hingga anggota Brimob.

Ayah korban membuat pengakuan mengejutkan terkait apa yang dilakukan oleh si kepala desa yang juga merupakan terduga pelaku.

Pilunya, korban terancam diangkat rahimnya akibat ulah bejad 11 orang yang merudapaksanya.

Usai peristiwa tersebut, Ayah korban yang dirudapaksa 11 orang, ZN mengaku banyak keluarga pelaku yang mendatanginya untuk berdamai.

Ia bercerita para keluarga pelaku tersebut mencoba memberikan sesuatu kepadanya sebagai tanda damai.

Kendati demikian, ZN menolak hal tersebut.

Baca juga: Sopir Angkot di Cianjur Nekat Rudapaksa Siswi SMK, Terungkap Motifnya, Disekap di Kos 4 Hari

Beberapa pelaku yang rudapaksa gadis 15 tahun sudah diamankan polisi
Beberapa pelaku yang rudapaksa gadis 15 tahun sudah diamankan polisi (YouTube Tribunnews.com)

"Yang ditahan ini banyak juga keluarga-keluarga pelaku yang datang sama saya di Poso, mereka minta untuk perdamaian," ujar ZN seperti yang dikutip Tribunbengkulu.com dari TribunPalu, Rabu (31/5/2023)

Menurutnya, meski dalam kondisi sulit dirinya tetap tak mau berdamai dengan orang-orang tersbut lantaran hal itu tak bisa mengobati rasa sakit hatinya.

"Ada yang mau kasih sesuatu saya tolak, saya walaupun cuman makan nasi sama garam saya tidak mau diatur damai," lanjutnya.

ZN juga menuturkan, oknum kades yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Parimo itu meminta maaf lewat video call dan menyatakan ingin menikahi korban.

"Kepala Desa (oknum) pernah bicara sama saya melalui HP, dia bilang apakah bisa memaafkan saya, jadi saya bilang, pak kata maaf itu memang mudah tapi rasa sakit ini susah,"

"Terus kades itu bilang begini, biarlah orang semua yang berbuat nanti saya yang tanggung jawab. Saya mau kawini anaknya, Tapi saya tidak mau," tambah ZN.

Zn bersikeras agar kasus trsebut bisa cepat diusut dengan tuntas hingga semua pelaku bisa ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan pelaku terhadap anak perempuannya.

"Saya minta humumannya seberat-beratnya apa yang anakku rasakan penderitaannya begitulah hukuman mereka, seberat-beratnya," tuturnya.

Halaman
123
Tags:
Parigi MoutongrudapaksaSulawesi Selatan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved