Breaking News:

Berita Viral

'Gak Tenang' Bunuh Arya, Tukul Dihantui Bersalah, Bingung Dukun Tak Bisa Bantu, Pilih Salat & Puasa

Tukul pembunuh siswa SMK di Bogor mengaku dihantui rasa bersalah selama pelariannya. Sempat datangi dukun namun tak berhasil akhirnya rajin sholat.

Editor: Monalisa
Kolase YouTube
Tukul pembunuh Arya Saputra, siswa SMK di Bogor mengaku dihantui rasa bersalah 

TRIBUNTRENDS.COM - Setelah membunuh Arya Saputra, siswa SMK di Bogor, ASR alias Tukul dihantui rasa bersalah di sepanjang pelariannya.

Diketahui Tukul sempat melarikan diri ke Cianjur hingga Yogyakarta demi menghindari kejaran polisi setelah dirinya membunuh Arya Saputra di Simpang Pomad, Jumat (10/3/2023) lalu.

Diakui Tukul, sepanjang pelariannya, ia selalu dihantui r

asa bersalah lantaran telah tega menewaskan Arya Saputra.

Demi terbebas dari rasa bersalah, Tukul ternyata sempat mendatangi dukun di Cianjur.

Namun usahanya gagal, rasa bersalah itu masih terus menghantuinya.

Baca juga: 2 Bulan Kabur, Kini Tukul Berhasil Ditangkap Polisi, Bacok Pelajar SMK hingga Tewas Cukup Lihai

ASR alias Tukul (pakai masker) tersangka pembunuhan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 digiring petugas Polresta Bogor Kota, Kamis (11/5/2023), Tukul ditangkap di Yogyakarta setelah buron selama 2 bulan.
ASR alias Tukul (pakai masker) tersangka pembunuhan Arya Saputra, siswa SMK Bina Warga 1 digiring petugas Polresta Bogor Kota, Kamis (11/5/2023), Tukul ditangkap di Yogyakarta setelah buron selama 2 bulan. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Dari Cianjur, Tukul bergerak ke Yogyakarta dengan modal nekat.

Tak membawa bekal apapun, Tukul hanya membawa satu baju yang ia kenakan sepanjang hari.

Untuk bertahan hidup Yogyakarta, Tukul pun melakukan berbagai cara.

Mulai dari mengamen hingga bekerja di warung.

Sehari-hari ia tinggal di terminal dan kadang tidur di masjid.

Uang hasil mengamen ia gunakan untuk makan dan membeli baju bahkan ponsel bekas.

Dengan ponsel tersebut, Tukul pun menghubungi teman-temannya untuk meminjam uang.

Ia juga mencari lowongan pekerjaan melalui Facebook dengan ponselnya itu.

Baca juga: Tenang di Sana Orang Baik Duka Pacar Arya Saputra, Janji Lulus SMK Pupus Karena Tragedi Pembacokan

Meski masih bisa menghirup udara bebas, Tukul nyatanya selalui dihantui rasa bersalah terhadap Arya.

"Gak pernah tenang pengakuannya seperti itu," kata Anggota Ops Jatantras Polresta Bogor Kota Briptu Heru Setiaji yang ikut menangkap Tukul, Jumat (12/5/2023).

Pasca kejadian tersebut, Tukul mencoba mendekatkan diri kepada Tuhan dan berusaha ber taubat.

Bahkan selama bulan Ramadhan, Tukul tak pernah bolong ber puasa.

"Gak pernah batal dia puasanya. Full satu bulan penuh," tambah Heru.

Bukan hanya rajin berpuasa, lanjut Heru, Tukul juga tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu dalam pelariannya tersebut.

Saat dicek, ponsel yang digunakan Tukul selama di Yogyakarta pun dipenuhi konten-konten Islami.

Rute pelarian Tukul demi hilangkan jejak dan kelabui polisi, Kapolresta Bogor Kota akui Tukul lihai.
Rute pelarian Tukul demi hilangkan jejak dan kelabui polisi, Kapolresta Bogor Kota akui Tukul lihai. (Kolase TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat dan Ist)

"HP-nya itu isinya doa-doa taubat," ungkap Heru lagi.

Saat ditangkap, Tukul pun terlihat menahan tangis dan teringat akan keluarganya.

"Mau nangis, cuman dia tahan padahal matanya sudah berkaca-kaca. Dia ingat keluarganya terus," tutur Heru Setaji.

Sebelum ditangkap, kehidupan Tukul di Yogyakarta sangat mengkhawatirkan.

Siswa kelas XI itu pun mengaku setiap harinya hanya makan satu kali dengan alasan mengirit uang.

Untuk menyiasati keuangannya itu, Tukul pun ber puasa seharian penuh dan baru makan pada malam hari sebelum tidur.

Baca juga: Cita-cita Pupus, Pelajar SMK Bogor Tewas Dibacok Saat Menyeberang Jalan Ingin Bahagiakan Ibu

"Alasan dia kabur ke Yogya itu kan emang hidupnya murah di Yogya.

Nah emang benar kan Yogya biaya hidupnya murah.

Tapi, Tukul ngirit uangnya.

Dia bisa sehari cuman makan sekali.

Itu juga waktu malam," ungkap Heru lagi.

Saat ditangkap oleh polisi, Tukul pun masih berusaha mengelabui polisi dengan mengaku bernama Dian.

Polisi yang menangkap Tukul awalnya sedang ingin makan di warung tempat Tukul bekerja.

"Kita mau makan disitu kebetulannya.

Dan kita emang mau nyari daerah situ.

Saya minta menu kan waktu itu.

Yang nganter menunya ini si Tukul.

Kita kenal saat itu," kata Heru.

Sadar bahwa itu adalah Tukul, ia pun langsung memanggilnya dengan nama asli.

"Saya panggil aja langsung kan.

Agi kata saya.

Kamu Agi kan. Dia ( Tukul) saat itu pura-pura dingin.

Tapi, gerakannya kaya yang kaget gitu," jelas Heru.

Tak langsung mengaku, Tukul berkilah bahwa ia adalah pelaku pembacokan yang menewaskan Arya.

"Bukan.

Saya bukan Agi.

Saya Dian.

Ngakunya ke saya gitu awalnya kan.

Tapi, saya yakin itu adalah Tukul," ungkap Heru.

Baca juga: Sebelum Gak Ada Napasnya Pilu Wanita, Bantu Bocah SMK Ucap Syahadat Sebelum Tewas Disabet Pedang

Meski sempat berkilah, Tukul pun akhirnya mengakui identitas aslinya.

"Kami mengenalinya lewat foto yang kami terima.

Tapi, awalya Tukul idak mengakui. Akhirnya dia ngaku bahwa dia adahal Agi atau Tukul," jelas Heru.

Tukul pun pasrah dan tidak melakukan perlawanan apapun ditangkap di warung makan tersebut.

"Pasrah aja dia.

Bahkan, tidak melakukan perlawanan apapun saat itu. Langsung aja tanpa pikir panjang kita langsung bawa Tukul ini kedalam mobil," ungkap Heru.

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
berita viral hari iniTukulArya SaputraBogormembunuh
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved