Kecelakaan Maut di Sragen, Mobil Pikap Tabrak Motor Tewaskan ASN, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi
Begini kronologi kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Gesi-Sukodono, Dukuh Siwalan, Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Sragen, Kamis (13/4/2023).
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNTRENDS.COM - Kecelakaan maut melibatkan sepeda motor dan mobil pikap terjadi di Jalan Gesi-Sukodono, Dukuh Siwalan, Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Sragen, Kamis (13/4/2023) sekitar pukul 07.45 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Eka Jaka Sugiyarto (55) warga Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen meninggal dunia.
Kecelakaan itu diduga terjadi karena sopir mobil pikap kurang konsentrasi, bagaimana kronologi lengkapnya?
Baca juga: Kecelakaan Maut di NTT, 3 Remaja Ugal-ugalan Naik Motor Lalu Tabrak Truk, Tewaskan 1 Orang

Saat kejadian, korban tengah mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi AD 5945 AME.
Sedangkan, kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah mobil Isuzu pikap bernomor polisi AG 8542 AI yang dikendarai oleh Sahudi (33) warga Kabupaten Kediri.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Iptu Irwan Marviyanto mengatakan awalnya mobil pikap berjalan dari arah barat menuju timur.
Sedangkan, sepeda motor Honda Vario melaju dari arah berlawanan yakni timur menuju barat.
Lanjutnya, menjelang kejadian, diduga pengemudi mobil pikap kurang konsentrasi saat mengendarai kendaraan.
Dan kemudian mobil tersebut sempat oleng dan berjalan terlalu ke kiri.
"Diduga pengemudi mobil Isuzu pikap berjalan kurang konsentrasi, sehingga berjalan terlalu ke kiri dan ban kiri sampai keluar dari badan jalan," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (13/4/2023).
"Kemudian pengemudi mobil Isuzu pikap membanting kemudi ke kanan masuk badan jalan," terangnya.
Saat mobil pikap membanting stir ke kanan, di saat bersamaan sepeda motor Honda Vario melaju dari arah depan.
"Karena jarak terlalu dekat, pengemudi mobil pikap tidak mampu menguasai laju kendaraannya, hingga membentur sepeda motor Honda Vario," katanya.
Atas kejadian pilu tersebut, korban meninggal dunia dengan kondisi luka parah pada kepala, badan, dan kaki.
Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan
Trauma akibat kecelakaan membuat seseorang mengalami depresi.
Bayangan mengerikan dari kejadian yang dialami, sulit disembuhkan, dan butuh waktu lama untuk pulih.
Selain, penyembuhan luka, korban kecelakaan perlu memulihkan kondisi psikologis.
Korban kecelakaan biasanya akan mengalami kecemasan, berhalusinasi, dan gangguan mental yang menggangu. Aktivitas sehari-hari akhirnya terganggu dan dapat mengalami stress.
"Setelah kecelakaan, korban butuh trauma healing.
Proses memulihkan kondisi psikologis akibat trauma.
Korban harus bangkit, tidak menyalahkan diri sendiri dan orang lain terus-menerus. Ada korban 1-2 minggu pulih, dan sampai berbulan-bulan," kata Psikolog RS UNS Rahmah Saniatuzzulfa, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut dia, fase penyembuhan trauma itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk menghapus ingatan terhadap kejadian dan terapi yang memaparkan kejadian.
Korban kecelakaan, perlu didampingi orang-orang terdekat selama masa pemulihan.
Saat itu, korban menjalani karantina untuk mampu menghapus ingatan terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi.
Trauma kecelakaan itu akan sembuh jika di dalam dirinya ada semangat untuk pulih, yang ditunjukkan perubahan perilaku.
"Terapisnya dari anggota keluarga sendiri. Korban harus dijauhkan dari pikiran-pikiran negatif, ketakutan dan putus asa. Perilakunya sehari-hari dipantau, jangan dibiarkan jika dia melamun sendiri.
Bisa diajak curhat, dihibur biar tertawa lepas, untuk menutupinya perasaan traumatis," ucap Zulfa.
Aktivitas sehari-hari yang dapat mempercepat waktu pemulihan contohnya, menonton film, dan mendengarkan musik.
"Biarkan ingatan memori kelam kejadian itu hilang sendiri.
Aktivitas sehari-hari, sementara dijauhkan dari kendaraan.
Baik sebagai pengemudi atau penumpang. Itu bisa mengembalikan ingatan korban," katanya.
Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang pernah mengalami trauma karena kecelakaan tidak disarankan untuk berkendara atau mengemudi sampai kondisi psikologis pulih kembali.
"Takut untuk memulai dari nol lagi itu lebih berbahaya.
Mental si korban laka itu biasanya depresi selama waktu tertentu.
Kalau dia tertekan kondisinya tambah drop, jangan sampai.
Saat bepergian seperlunya, dan biarkan adaptasi dengan kendaraan," kata Jusri.
Diolah dari artikel TribunSolo.com yang berjudul Kronologi Kecelakaan Maut Pikap Vs Motor Vario di Gesi Sragen Tewaskan ASN : Pikap Sempat Olengdan Kompas.com "Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan",
Sumber: Tribun Solo
Pasangkayu dan Mamuju Jadi Daerah dengan Angka Kriminal Terbanyak di Sulawesi Barat, Melebihi Majene |
![]() |
---|
Mamuju Jadi Daerah Paling Maju di Sulawesi Barat dengan IDSD Tertinggi Melebihi Polewali Mandar |
![]() |
---|
Juaranya Daerah Termakmur di Sumatera Barat Bukan Padang Tapi Kota yang Pernah Bernama Fort de Kock |
![]() |
---|
Pasaman Barat Jadi Daerah Paling Banyak Motor Kedua di Sumatera Barat, Mengalahkan Bukittinggi |
![]() |
---|
Bandung Barat Jadi Daerah Tertinggi Cerai Perkara KDRT di Jabar, Mengalahkan Garut dan Kota Bandung |
![]() |
---|