Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Diotaki Mantan Walkot, Baru Bebas Bui, Isu Balas Dendam

TRIBUNTRENDS.COM - Dalang di balik perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso akhirnya terungkap.

Siapa sangka, perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso ternyata didalangi oleh Samanhudi Anwar.

Samanhudi Anwar sendiri merupakan mantan Wali Kota Blitar yang terdahulu.

Padahal diketahui Samanhudi Anwar ini baru saja bebas dari penjara Oktober 2022 lalu.

Mantan Wali Kota Blitar ini sempat menyinggung soal balas dendam.

Baca juga: Sam Kim Berduka, Ayah Rekan Duet Raisa Tewas Ditembak Perampok, Pemakaman Dihadiri 200 Pelayat

Benarkah aksi perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso adalah bagian dari balas dendamnya?

Mengutip dari Surya.co.id, Samanhudi Anwar diamankan polisi di pusat olahraga Kota Blitar pada, Jumat (27/1/2023) pagi.

Tak lama setelah ditangkap, Samanhudi Anwar langsung ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencurian dan kekerasan (curas) atau perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso di Jalan Sudanco Supriyadi, Sananwetan, Kota Blitar, yang beraksi Senin (12/12/2022) dini hari.

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto membenarkan penetapan tersangka untuk Samanhudi Anwar.

"Kita menangkap mantan Wali Kota Blitar dalam keterlibatan kasus pencurian dengan kekerasan.

Dari alat bukti da n fakta hukum yang ada, kami tetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka," kata IRjen Toni Harmanto, di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (27/1/2023).

Hasil pemeriksaan sementara, Samanhudi diduga memberikan informasi kepada para tersangka perampokan tentang keberadaan tempat penyimpanan uang dan waktu yang baik untuk melakukan perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.

Baca juga: Sakit Hati Suami Ditikung Wanita 40 Tahun, Istri Sebar Foto Pelakor: Ini Perampok Kebahagiaan Anakku

Hal itu dilakukan saat Samanhudi dan para tersangka menghuni lembaga pemasyarakat yang sama pada taun 2018.

Seperti diketakui, Samanhudi adalah mantan narapidana kasus korupsi yang ditangani KPK dan harus menjalani hukuman di sebuah Lapas di Jawa Tengah,
Dengan ditetapkannya M Samanhudi Hudi Anwar sebagai tersangka.

Maka, tersangka atas kasus perampokan tersebut, berjumlah enam orang.