'Perkataan Adalah Doa' Yel-yel Suporter Arema Kini Disorot Usai Tragedi Kanjuruhan: Walau Harus Mati
Setelah tragedi Kanjuruhan, netizen kini menyoroti lirik pada yel yel suporter Arema, bukti perkataan adalah doa.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Peristiwa tragis yang menimpa keluarga kecil tersebut bermula saat M Yulianton dan Devi Ratna S berangkat ke Stadion Kanjuruhan Malang dari kediaman mereka di Malang.
Mereka datang untuk menonton laga Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam.
Baca juga: TAK Hanya Supporter, Kericuhan Arema FC vs Persebaya Juga Telan Korban Polisi, 127 Orang Meninggal

Doni, paman MA sekaligus kakak dari Yulianton yang juga hadir di Stadion Kanjuruhan Malang mengungkap bagaiman MA terpisah dengan kedua orangtuanya.
Doni mengatakan, mendiang Devi diketahui baru pertama kali menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan.
Sedangkan, almarhum Yulianton sudah sering menonton sebelumnya.
Doni mengungkapkan, MA anak semata wayang almarhum akan merayakan ulang tahunnya pada November mendatang.
Untuk itulah, mereka bertiga menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya ini dan tidak menyangka akan terjadi tragedi memilukan ini.
"Orangtuanya (kedua korban) ingin sekali merayakan ulang tahun anaknya sebenarnya," kata Doni dilansir dari Tribunjatim.com, Minggu (2/10/2022).
Saat peristiwa kericuhan terjadi, MA terpisah dari kedua orangtuanya Yulianton dan Devi Ratna.
Yulianton diduga terjatuh dari tribun hingga mengalami sesak napas karena menghirup udara gas air mata.
Saat ditemukan, Yulianton sudah dalam keadaan wajah membiru.
Diceritakan Doni, MA sempat menjerit dan meminta bantuan polisi untuk menolong ayahnya yang terinjak-injak.
Ternyata hanya MA saja yang mendapat kesempatan diselamatkan polisi.
"Kemungkinan saudara saya ini kemudian jatuh dari tangga tribun.
Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan ke polisi terus selamat," katanya.