'Perkataan Adalah Doa' Yel-yel Suporter Arema Kini Disorot Usai Tragedi Kanjuruhan: Walau Harus Mati
Setelah tragedi Kanjuruhan, netizen kini menyoroti lirik pada yel yel suporter Arema, bukti perkataan adalah doa.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
Sebelum Arema menang
Walau harus mati di tengah lapang
Arema teruslah berjuang."
Sang pengunggah video pun merasa seram dengan lirik yel yel suporter Arema yang justru jadi kenyataan.
"Dengerin suporter Arema nyanyi sblm pertandingan..syairnya syereem.. padahal perkataan adalah Doa..," tulis @Hernomo_Al1.
Atas unggahan ini, ternyata banyak pula netizen yang merasa merinding mendengar yel yel tersebut hingga menyetujui cuitan sang pengunggah video.
"Semangat sih ga salah ya tapi kalau semangatnya kelewat gitu sampai liriknya begituu bener bener ngeri," kata @Lihatberita5.
"'Jangan pulang sebelum menang, walau harus mati ditengah lapang' Lagu dukungan macam apa begitu? Terus kalo pas lagi kalah, rebut kemenangan dengan onar di tengah lapangan, sampe mati. Yaa gabisa aduh aduuh.. Al-Fatihah buat semuanya," tutur @amokitsi.
"Gilaa sii ini liriknyaa ckck... dinyanyiin terus meneruss yaa jadi do'a," ujar @Rizkiia_chia
MIRIS Bocah 11 Tahun Jadi Yatim Piatu setelah Ayah dan Ibu Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban.
Di antaranya terselip kisah miris seorang anak yang jadi yatim piatu.
Bocah malang tersebut kehilangan orang tuanya dalam kerusuhan suporter yang terjadi.
MA bocah berusia 11 tahun kini harus berpisah dengan orangtuanya untuk selama-lamanya setelah tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kedua orangtuanya M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30) meninggal dunia dalam traggedi yang menewaskan ratusan orang tersebut.