Ada Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Kapolda Jateng Tegaskan Tak Ada Terorisme, Ini 4 Faktanya
Berikut ini fakta seputar ledakan di asrama Brimob Sukaharjo, Kaplda Jawa Tengah mengungkapkan hal tersebut bukan terorisme
Editor: Nafis Abdulhakim
Para warga Aspol tersebut pun kaget, karena ledakan sangat kencang.
Kemudian saat di tempat kejadian perkara (TKP), warga menemukan Bripda Dirgantara dalam kondisi berlumur darah.
Warga pun segera menolong korban dan membawanya ke RS Indriyati, Solo Baru.
Kabar terbaru, korban selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Surakarta.
2. Korban alami luka bakar 70 persen
Bripda Dirgantara Pradipta mengalami luka bakar serius, hingga 70 persen di tubuhnya, dikutip dari Kompas.com.
Anggota Polresta Surakarta itu mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dan saat ini mendapat perawatan medis di RSUD dr Moewardi Surakarta.

"Kondisi korban 70 persen luka bakar."
"Kemudian kakinya ada luka terbuka," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Minggu.
3. Bukan paket misterius
Rupanya paket cokelat yang meledak tersebut diduga ada kaitannya dengan razia yang pernah dilakukan anggotanya di wilayah Jurug, Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Paket tersebut berisi bubuk hitam yang diduga merupakan bahan petasan.
"Benar anggota kita yang jadi korban pernah melakukan razia satu tahun yang lalu terkait paket pesanan online namanya bubuk hitam yang diduga petasan yang disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah klaten," katanya, Minggu, menurut keterangan yang diterima Tribunnews.com.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, memastikan bahwa benda yang meledak di asrama polisi di Grogol Sukoharjo Jawa Tengah bukan berasal dari ledakan bom.
"Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021," paparnya.