Anak Kiai Jombang Ditangkap, Nasib Ponpes Shiddiqiyah yang Turut Disorot, Terungkap Kondisi Terkini
Nasib Ponpes Shiddiqiyah setelah anak Kiai Jombang ditangkap polisi karena kasus pencabulan, turut disorot. Terungkap kondisinya kini.
Editor: Suli Hanna
Tindakan tegas ini diambil karena salah satu pemimpinnya yang berinisial MSAT merupakan DPO kepolisian dalam kasus pencabulan dan perundungan terhadap santri.
Pihak pesantren juga dinilai menghalang-halangi proses hukum terhadap yang bersangkutan.
Viral ajakan perang
Ketua DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) Joko Herwanto menegaskan, video berdurasi 2 menit 5 detik yang viral di medsos, merupakan video motivasi.
Dalam video tersebut, tampak orasi berapi-api seraya mengutip sejarah Perang Badar zaman Rasullulah, dihadapan ratusan santri dan jamaah Shiddiqqiyah, murni sebagai motivasi.
Namun, motivasi tersebut, bukan ditujukan untuk sebuah misi melawan secara represif menggunakan kekerasan fisik terhadap ketetapan hukum yang telah ditegakkan oleh aparat berwajib, atas kasus hukum yang menimpa anak pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, yakni MSAT (41).
Momen yang direkam di video tersebut, terjadi di teras utama ponpes, pada Jumat (8/7/2022) sore, selepas para santri dan jamaah Shiddiqiyyah menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang.
Sedangkan, orator yang berapi-api dengan bahasa yang sastrawi itu bernama Edi Setiawan.
Edi Setiawan, melalui orasinya bermaksud memotivasi 318 orang santri dan jamaah Shiddiqiyyah yang baru saja menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang, karena insiden penangkapan paksa MSAT pada Kamis (7/7/2022).
Joko menerangkan, Edi Setiawan, merupakan salah satu pengurus ponpes, yang berniat membangkitkan kembali motivasi ratusan orang santri dan jamaah itu, untuk menuntut ilmu, atau tidak lagi bersedih dan tetap bersemangat.
"Itu video hanya kepentingannya menyemangati 300 orang santri yang baru dipulangkan dari mapolres. Jadi bukan untuk provokasi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (10/7/2022).
Joko menegaskan, pihaknya tetap menghormati keputusan dan proses hukum yang sedang menyeret MSAT.
Tidak ada upaya-upaya sistemik atau bersifat dibawah tanah yang bertujuan menodai keputusan hukum tersebut.
"Dari pesantren menghormati proses hukum. Tidak ada instruksi instruksi yang tidak jelas itu," tegasnya.
Ia juga menambahkan, terkait beredarnya video tersebut, pihaknya sudah memintai penjelasan terhadap Edi Setiawan, pada hari yang sama, yakni pada malam harinya.