Berita Viral
Bermain dengan Pistol, Balita 3 Tahun Tak Sengaja Tembak Mati Ibunya, Sang Ayah Kini Ditahan
Akibat keteledoran orangtua, bocah berusia 3 tahun tak sengaja tembak mati sang ibu, sang ayah kini ditahan
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Akibat keteledoran orangtua, bocah berusia 3 tahun tak sengaja tembak mati sang ibu.
Insiden tersebut bermula saat balita tersebut bermain dengan pistol.
Atas kejadian tersebut, sang ayah kini harus ditahan.
Dilansir dari AFP via Kompas.com, Selasa (15/3/2022), tragedi tersebut terjadi di pinggiran kota Chicago, Amerika Serikat.
Baca juga: Penemuan Mayat Wanita dalam Sarung di Semarang Gegerkan Warga, Kondisi Mengenaskan, Kaki Terikat
Baca juga: Dokter Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Polri Ungkap Alasan, Singgung Proses Penangkapan
Peristiwa tersebut, kata polisi, terjadi pada Sabtu (12/3/2022) malam.
Tepatnya di tempat parkir sebuah supermarket di Dolton, pinggiran Midwestern.
Bocah laki-laki tersebut duduk di kursi anak di belakang mobil.

Sementara itu, orangtuanya berada di depan.
Tidak diketahui bagaimana dia mendapatkan pistol yang dimiliki ayahnya.
Kata kepala polisi setempat Roberts Collins, bocah 3 tahun itu lantas memainkan pistol di dalam mobil dan seketika menarik pelatuknya.
Baca juga: Harimau Malaya Terpaksa Ditembak Mati, Tewaskan Seorang Warga dan Serbu Penduduk Lainnya
Baca juga: VIRAL Kisah 3 Orang Pemilik Nomor Telepon 0888.888.888, Semua Bernasib Tragis, Sakit hingga Ditembak
Sang ibu, Daejah Bennett (22) tertembak di belakang leher.
Ia kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit di Chicago.
Sayangnya, nyawa perempuan 22 tahun itu tak terselamatkan.
Sementara itu, sang ayah kini ditahan.
Polisi menyelidiki apakah pria tersebut memiliki senjata itu secara legal dan apakah harus menghadapi dakwaan.
"Setiap tahun, ratusan anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan akses ke senjata tanpa pengaman yang ditaruh di lemari dan laci nakas, di ransel dan dompet, atau hanya digeletakkan dan menembakkan peluru secara tidak sengaja," menurut laporan terbaru oleh Everytown For Gun Safety.
Everytown For Gun Safety merupakan organisasi yang mengkampanyekan pengawasan lebih baik terhadap senjata api.
Khususnya pada persyaratan senjata disimpan dengan aman, memperkirakan bahwa penembakan yang tidak disengaja oleh anak di bawah umur menyebabkan rata-rata 350 kematian tiap tahun.
Di Amerika, secara umum senjata api menjadi penyebab kematian sebanyak 40.000 per tahun, termasuk bunuh diri, menurut situs Arsip Kekerasan Senjata.
Dokter Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Polri Ungkap Alasannya
Kematian Dokter Sunardi heboh diperbincangkan publik.
Sang dokter ditembak mati oleh Densus 88.
Polisi ungkap alasan penembakan yang menggegerkan publik.
Sebagai informasi, Dokter Sunardi ditembak mati saat penangkapan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2022 lalu.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyampaikan Dokter Sunardi ditembak mati karena khawatir dapat menimbulkan korban jiwa saat melawan petugas.
Baca juga: Pria Ini Awalnya Keluhkan Sembelit, Dokter Kaget saat Lakukan Pemeriksaan, Temukan Gelas dalam Perut
Baca juga: Sosok Rifqha Aulina, Lolos Calon Perwira Berkat Jenderal Andika Perkasa, Ingin Jadi Dokter Militer

"(Alasan tembak mati) dikarenakan dapat menimbulkan korban banyak.
Yang kita hadapi adalah tersangka tindak pidana teroris yang mempunyai karakter berani mengorbankan orang lain bahkan diri sendiri,
ini menjadi ancaman tindakan agresif tersebut bagi masyarakat, pengendara yang ada di sekitar lokasi, rumah, dan anggota," ujar Gatot kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).
Gatot menambahkan pihaknya juga dilindungi oleh Undang-Undang untuk dapat melakukan penindakan tegas terhadap tersangka yang melawan petugas.
Apalagi, tersangka yang bisa mengancam keselamatan jiwa orang lain.
"Prosedur kita dilindungi UU baik UU nomor 2 tahun 2002 dan berdasarkan peraturan Kapolri tentang penggunaan kekuatan dan tindakan Kepolisian,
sepanjang tindakan yang dilakukan oleh tersangka itu mengancam keselamatan jiwa orang lain," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Jawa Tengah.
Baca juga: Pilu Curhat Artis Dokter Vonis Bayinya Down Syndrome, saat Lahiran Tangis Pecah Lihat Kondisi Baby
Baca juga: Cerita Pesepak Bola Divonis Dokter Hidup Tinggal 6 Bulan, Kaget Sedih, Ini Kabar Terbaru

Penindakan tersebut setelah pelaku menabrak petugas saat akan ditangkap.
Adapun peristiwa penangkapan tersebut terjadi di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2022 sekitar pukul 21.15 WIB.
Terduga teroris berinisal SU yang juga merupakan warga Sukoharjo.
"Adapun saat penangkapan saudara SU dia melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).
Saat itu, kata Ramadhan, petugas juga sempat melompat naik di bak belakang mobil SU usai menabrakan mobil petugas.
Alih-alih berhenti, SU justru berniat menjatuhkan petugas dari kendaraannya.
"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas Ramadhan.
Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan kendaraan SU pun terhenti seusai menabrak kendaraan lain yang melintas.
Karena itu, petugas pun langsung melakukan tembakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.
"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ungkap Ramadhan.
Menurut Ramadhan, pelaku juga sempat dibawa petugas ke rumah sakit Bhayangkara.
Namun, nyawanya tidak bisa terselamatkan dan telah dinyatakan meninggal dunia.
"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," ujarnya.
(TribunTrends.com/Nafis, Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com yang berjudul Polri Ungkap Alasan Densus 88 Menembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi.