Berita Viral
Bermain dengan Pistol, Balita 3 Tahun Tak Sengaja Tembak Mati Ibunya, Sang Ayah Kini Ditahan
Akibat keteledoran orangtua, bocah berusia 3 tahun tak sengaja tembak mati sang ibu, sang ayah kini ditahan
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Suli Hanna
"Setiap tahun, ratusan anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan akses ke senjata tanpa pengaman yang ditaruh di lemari dan laci nakas, di ransel dan dompet, atau hanya digeletakkan dan menembakkan peluru secara tidak sengaja," menurut laporan terbaru oleh Everytown For Gun Safety.
Everytown For Gun Safety merupakan organisasi yang mengkampanyekan pengawasan lebih baik terhadap senjata api.
Khususnya pada persyaratan senjata disimpan dengan aman, memperkirakan bahwa penembakan yang tidak disengaja oleh anak di bawah umur menyebabkan rata-rata 350 kematian tiap tahun.
Di Amerika, secara umum senjata api menjadi penyebab kematian sebanyak 40.000 per tahun, termasuk bunuh diri, menurut situs Arsip Kekerasan Senjata.
Dokter Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Polri Ungkap Alasannya
Kematian Dokter Sunardi heboh diperbincangkan publik.
Sang dokter ditembak mati oleh Densus 88.
Polisi ungkap alasan penembakan yang menggegerkan publik.
Sebagai informasi, Dokter Sunardi ditembak mati saat penangkapan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2022 lalu.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyampaikan Dokter Sunardi ditembak mati karena khawatir dapat menimbulkan korban jiwa saat melawan petugas.
Baca juga: Pria Ini Awalnya Keluhkan Sembelit, Dokter Kaget saat Lakukan Pemeriksaan, Temukan Gelas dalam Perut
Baca juga: Sosok Rifqha Aulina, Lolos Calon Perwira Berkat Jenderal Andika Perkasa, Ingin Jadi Dokter Militer

"(Alasan tembak mati) dikarenakan dapat menimbulkan korban banyak.
Yang kita hadapi adalah tersangka tindak pidana teroris yang mempunyai karakter berani mengorbankan orang lain bahkan diri sendiri,
ini menjadi ancaman tindakan agresif tersebut bagi masyarakat, pengendara yang ada di sekitar lokasi, rumah, dan anggota," ujar Gatot kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).
Gatot menambahkan pihaknya juga dilindungi oleh Undang-Undang untuk dapat melakukan penindakan tegas terhadap tersangka yang melawan petugas.
Apalagi, tersangka yang bisa mengancam keselamatan jiwa orang lain.