Breaking News:

Ada 2,4 Juta Warga di Indonesia yang Harus Vaksin Ulang Dosis 1, Kenapa? Cek Tanggal Vaksinasi

Ternyata ada setidaknya 2,4 juta warga di Indonesia yang harus vaksinasi dosis 1 lagi

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19. 

Dirga menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 tergolong dalam jenis vaksin mati.

"Vaksin mati artinya vaksin yang diberikan kepada tubuh kita tidak ada risiko, atau risikonya nol untuk menyebabkan penyakit," kata Dirga.

Sehingga, Ia menegaskan, dari pembuatan vaksin berasal dari virus yang dimatikan ini tidak mungkin ada orang yang setelah diberikan vaksinasi corona malah menjadi jatuh sakit. "Itulah keunggulan dari vaksin mati," ucap dia. 

3. Vaksin tidak sebabkan fenomena ADE

Selain menyebabkan terinfeksi, ada juga jenis hoaks lainnya tentang vaksin Covid-19 ini yaitu vaksin dapat menyebabkan fenomena Antibody-dependant enhancement (ADE).

Sebagai informasi, ADE adalah fenomena yang mungkin terjadi pada pemberian antibodi (vaksin atau antibodi lain) berupa reaksi yang memperkuat infeksi, sehingga terjadinya suatu kejadian imunopatologis yang berat.

Dirga mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir akan adanya fenomena ADE pada vaksin Covid-19. "Tapi ternyata ADE dalam berbagai penelitian dan uji klinik vaksin Covid-19 ini tidak terbukti. Sampai sekarang pada semua merek vaksin Covid-19, risiko ini tidak terjadi," jelasnya. Baca juga: Vaksin Covid-19 Disebut Masih Efektif terhadap Varian Baru Virus Corona

4. Vaksin Covid-19 aman

Perlu diingat bahwa hingga saat ini semua kandidat vaksin Covid-19 terus diawasi dan dilakukan pengujiannya sampai benar-benar terjamin efektivitas atau khasiat, keamanan dan mutunya.

Oleh karena itu, jika ada kandidat vaksin Covid-19 yang belum terbukti khasiat atau efikasi vaksin, keamanan dan mutu, jelas sekali kandidat vaksin ini tidak akan diberikan izin penggunaan dari pihak yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk negara Indonesia.

Menurut Dirga, profil keamanan dari proses uji klinik seluruh merek atau kandidat vaksin Covid-19 dilakukan dengan sangat baik.

Sehingga, tidak ada efek samping yang sangat serius sejauh uji klinik dilakukan. Untuk pembuatan vaksin Covid-19 sendiri,

Dirga mengungkapkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerapkan standar efektivitas vaksin virus corona yakni 50 persen.

"Dari WHO menetapkan syarat minimal efikasi vaksin Covid-19 itu 50 persen sudah bagus," ujarnya.

5. Setiap negara tidak harus beda vaksin

Dokter Dirga menilai keliru jika ada pendapat bahwa setiap negara harus memiliki vaksin yang berbeda.

"Nanti data-data uji klinik berbagai negara akan dianalisis secara bersamaan, sehingga dari situ kita bisa menyimpulkan gambaran utuh bagaimana tingkat keamanan dan efektivitasnya".

6. Jangan takut KIPI

Jika Anda pernah mendengar adanya potensi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) akibat dari pemberian vaksin Covid-19, maka tidak perlu risau dan tak usah takut.

Sebab, KIPI akibat imunisasi memang bisa saja terjadi, tetapi seperti imunisasi lain pada umumnya KIPI yang terjadi berifat ringan, dan justru manfaat dari vaksin virus corona jauh lebih besar daripada itu.

"Jadi vaksin Covid-19 ini akan melindungi kita dari terdampak Covid-19 yang bergejala, termasuk Covid-19 yang berat, sampai menghindari kematian akibat Covid-19," tegasnya.

Akan tetapi, meskipun KIPI tidak perlu dikhawatirkan, masyarakat juga diminta harus jujur dalam mengungkapkan kondisi kesehatannya sebelum menerima vaksinasi Covid-19 ini.

"Jadi sebelum vaksin itu diberikan sudah ada proses pengamatan. Jadi dokter atau tenaga kesehatan akan bertanya dulu pada hari itu apakah Anda sehat, ada penyakit lain atau tidak, ada riwayat atau tidak," kata Dirga.

"Masyarakat tidak usah khawatir, selama memenuhi syarat orang itu layak menerima vaksinasi," imbuhnya. 

(*)

Diolah dari artikel TribunKaltim.co dengan judul awal Kabar Buruk! 2,4 Juta Warga di Indonesia Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Cek Tanggal Vaksinasi Anda

Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
vaksinCovid-19virus corona
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved