Berita Viral
Curhatan Mahasiswa Terkuak, Keterikatan Dosen Untag dengan AKBP Basuki Jadi Sorotan
Curhatan mahasiswa terkuak, keterikatan dosen Untag dengan AKBP Basuki jadi sorotan mengungkap bagaimana mahasiswa mengetahui kedekatan mereka.
Editor: Tim TribunTrends
Curhatan mahasiswa terkuak, keterikatan dosen Untag dengan AKBP Basuki jadi sorotan mengungkap bagaimana mahasiswa mengetahui kedekatan mereka.
TRIBUNTRENDS.COM - Dosen Hukum Pidana Universitas 17 Agustus 1945 atau Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), ternyata sempat berbagi cerita pribadi kepada salah satu mahasiswanya.
Curhatan tersebut terkait hubungannya dengan AKBP Basuki (56), seorang perwira menengah Polri yang kini dicurigai memiliki keterkaitan dengan kematian dosen tersebut.
Mahasiswa yang menjadi saksi itu kemudian membongkar informasi mengenai kedekatan Levi dengan AKBP Basuki, yang pernah diceritakan dosen sebelum tragedi terjadi.
Ia juga menyoroti sejumlah kejanggalan atas kematian Levi, terutama fakta bahwa AKBP Basuki berada di kamar hotel tempat Levi ditemukan tewas.
Levi ditemukan dalam kondisi terlentang tanpa busana di lantai kamar 210 hotel kawasan Gajahmungkur pada Senin pagi (17/11/2025). Kejadian ini sontak mengejutkan publik dan memicu berbagai spekulasi terkait kematian dosen muda tersebut.
Baca juga: Kasus Dosen Untag Semarang: Tewas Telanjang di Hotel dengan Banyak Pertanyaan
AKBP Basuki, yang bertugas di Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda Jawa Tengah, menjelaskan bahwa dirinya berada di lokasi untuk mendampingi Levi karena kondisi kesehatannya menurun sejak sehari sebelumnya.
Basuki mengungkapkan bahwa Levi memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kadar gula yang naik-turun, bahkan sempat mengalami muntah-muntah pada Minggu sore sebelum kejadian.
Keterangan Basuki menambah dimensi baru pada kasus ini, di mana kematian Levi yang tragis masih diselimuti tanda tanya besar, terutama mengenai penyebab pasti dan keterlibatan pihak lain di lokasi kejadian.
“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru kuning dan celana training,” kata Basuki.
Menegaskan Tidak Ada Hubungan Asmara
Basuki menegaskan tidak ada hubungan asmara dengan Levi.
Ia pun mengaku terkejut ketika menemukan Levi tergeletak tanpa busana keesokan hari.
Ia hanya mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua Levi meninggal, bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor Levi.
“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.
Pengakuan Mahasiswa
Saat Basuki menyebut tak ada hubungan lebih dengan Levi, mahasiswa Untag justru mengurai pengakuan lain.
Mahasiswa Levi, yang dibimbingnya selama studi, ikut mengurai cerita di balik hubungan korban dengan AKBP Basuki.
Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, menyebut korban pernah bercerita tentang sosok perwira polisi tersebut.
“Saya adalah mahasiswa bimbingan skripsi beliau (korban), nah beliau pernah cerita kepada saya soal polisi berpangkat AKBP ini,” ujarnya.
Jansen menduga, AKBP Basuki dan Levi memiliki hubungan dekat.
"Korban bilang, 'Ibu punya teman polisi. Dia Kasubdit Pengendalian Massa. Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo. Soalnya kan demo itu pasti urusannya berkaitan dengan urusan pengendalian massa'," kata Jansen menirukan ucapan Dwinanda Linchia Levi.
Dijelaskan Jansen, korban adalah perempuan lajang, sementara polisi yang bersangkutan sudah berkeluarga.
“Korban merupakan perempuan lajang sebaliknya polisi ini sudah berkeluarga,” jelasnya.
Meskipun demikian, Jansen menekankan pihaknya tidak ingin berspekulasi mengenai dugaan hubungan lebih jauh.
Ia menekankan fokus mereka adalah agar kasus kematian Levi diungkap secara transparan, tuntas, dan adil.
Baca juga: Nasib AKBP B Jadi Saksi Utama Tewasnya Dosen Untag Semarang, Penyebab Korban Meninggal Terungkap
Jansen menilai kematian Levi penuh kejanggalan.
Keberadaan seorang anggota polisi di kamar korban pada saat kejadian dianggap sangat janggal, apalagi posisi polisi itu bukan dalam lingkup tugas pidana.
Ia meminta kepolisian menangani kasus ini secara objektif dan terbuka, tanpa ada kesan menutup-nutupi.
“Kami harap kasus ini dibuka secara terang benderang tanpa ada kesan kepolisian melindungi oknum atau institusi tertentu,” tegasnya.
Satu Kartu Keluarga
Kecurigaan terhadap kasus ini semakin kuat ketika diketahui Levi tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK) yang sama dengan Basuki.
Alamat keduanya di Perumahan Semawis Blok D.10, Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Kerabat Levi, Tiwi, mengaku tak pernah mengetahui sosok AKBP Basuki.
Ia mengatakan, Levi tidak pernah memberi tahu keluarganya ihwal hubungan administratif tersebut.
“Saat kami cek alamat korban, baru tahu ada nama saksi itu di KK yang sama. Tidak pernah dia cerita,” ujarnya.
Keluarga juga menilai aneh karena Basuki, yang tercatat sebagai saudara dalam KK, tidak hadir ketika jenazah Levi akan diautopsi di RSUP Dr. Kariadi.
“Kalau benar punya hubungan keluarga, mestinya ikut mendampingi,” tambah Tiwi.
( TribunnewsBogor.com | Tsaniyah Faidah | TribunTrends.com | Noval Dwi Widya )
| Kasus Penusukan Oknum TNI, Korban Bukan Pihak Ketiga, Melainkan Saudara Istri |
|
|---|
| Peringatan Dua Hari Istimewa: Mengupas Perbedaan Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Nasional |
|
|---|
| Simulasi Angsuran KUR BRI: Tabel Terbaru 20 November 2025 |
|
|---|
| Keadaan Warga Sumbersari Pronojiwo Setelah Diterjang Banjir Lahar Gunung Semeru, Rumah Rata Tanah |
|
|---|
| Warga Geger Spanduk di SD Pekalongan: ‘Turunkan Kepsek Bermental Bobrok’ |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Curhatan-mahasiswa-terkuak-keterikatan-dosen-Untag-dengan-AKBP-Basuki.jpg)