Breaking News:

Viral Dugaan Meteor Jatuh di Cirebon, Segini Harga Batu Meteor Per Gram, Ada yang Laku Rp26 Miliar!

Di Indonesia, pernah ada batu meteor yang terjual dengan harga fantastis yakni Rp26 miliar.

Penulis: Amir M
Editor: Amir M
via KOMPAS.com
HARGA BATU METEOR - Dugaan meteor jatuh di Cirebon Minggu (5/10/2025). Istri Josua Hutagalung (33), warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020). 

TRIBUNTRENDS.COM - Viral di media sosial, benda bercahaya diduga meteor melintas di langit Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (5/10/2025) malam.

Dalam video yang beredar, tampak benda serupa bola api menimbulkan kilatan cahaya melintas dengan cepat dan menghilang di arah barat daya.

Bahkan beberapa warganet mengaku mendengar suara dentuman keras yang diduga akibat aktivitas benda bercahaya tersebut.

Fenomena jatuhnya meteor ke bumi sudah berkali-kali terjadi.

Siapa sangka, batu meteor yang jatuh ke bumi ternyata banyak dijadikan benda koleksi dengan harga fantastis.

Batu meteor termahal di dunia adalah Meteorit Fukang.

Meteorit Fukang adalah meteorit palasit langka seberat 1.003 kilogram yang ditemukan di dekat kota Fukang, Tiongkok, pada tahun 2000.

Batu meteor ini memiliki kristal olivin emas kehijauan yang tertanam dalam matriks besi nikel.

Meteorit berusia 4,5 miliar tahun ini dianggap salah satu batuan luar angkasa paling indah dan penting secara ilmiah, memberikan wawasan tentang pembentukan tata surya awal. 

Meteorit Fukang terbilang sangat langka.

Oleh karena itu, harganya diperkirakan mencapai jutaan dolar atau setara dengan Rp28-Rp31,8 miliar (berdasarkan laporan tahun 2020-2025).

Ini karena merupakan jenis pallasit langka dengan kristal olivin yang indah.

Harga pastinya bervariasi tergantung ukuran, keutuhan, dan kondisi spesifik meteorit, namun sudah pasti masuk kategori meteorit termahal di dunia. 

Baca juga: Detik-Detik Diduga Meteor Jatuh di Dekat Tol Ciperna, Kobaran Api Nyala di Tengah Malam

METEOR DIDUGA JATUH - Benda diduga meteor jatuh di dekat ruas tol Ciperna, Cirebon, Jawa Barat, hari Minggu, 5 Oktober 2025. Benda tersebut kemudian memicu kebakaran di dekat lokasi jatuhnya.
METEOR DIDUGA JATUH - Benda diduga meteor jatuh di dekat ruas tol Ciperna, Cirebon, Jawa Barat, hari Minggu, 5 Oktober 2025. Benda tersebut kemudian memicu kebakaran di dekat lokasi jatuhnya. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Di Indonesia, pernah ada batu meteor yang terjual seharga 1,4 juta poundsterling atau setara Rp26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).

Dikutip dari Daily Star, Senin (6/10/2025), batu meteor yang jatuh di Tapanuli Tengah pada Agustus 2020 itu itu dibeli seorang kolektor dari Amerika Serikat.

Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.

Seorang ahli meteorit, Jared Collins, yang tinggal di Bali, dikirim oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit langka tersebut, sekaligus melakukan negosiasi harga.

"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip Daily Star.

"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."

"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik."

Jared membayar dengan harga fantastis tadi, Rp26 miliar.

Setelah melakukan kesepakatan dengan Josua, Jared mengirimkan batu tersebut ke AS, dan sekarang menjadi koleksi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.

Pecahan batu tersebut kemudian dijual kembali seorang kolektor kedua melalui situs jual-beli eBay seharga 757 poundsterling (Rp14,1 juta) per gram.

Artinya, harga batu seberat 1.800 gram yang dijual Josua Hutaglung bisa mencapai hampir 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp26 miliar.

Penemu batu yang diduga meteor tersebut adalah Josua Hutaglung (33) warga Dusun Sutahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Ia mengaku tak pernah tahu jika batu yang menimpa rumahnya dihargai miliaran rupiah.

Tapi Josua Hutaglung membenarkan jika telah menjual potongan batu yang disebut meteor tersebut dengan harga Rp200 juta kepada warga negara asing yang menghubunginya sekitar tiga pekan yang lalu.

"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu.

Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp200 juta lebih. Sekitar segitu.

Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua Hutaglung dikutip dari KOMPAS.COM, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Kesaksian Warga Pamulang: Rumah Serasa Dihantam Meteor, Dentuman Keras, Batu Mental, Abu Tebal

HARGA BATU METEOR - Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020).
HARGA BATU METEOR - Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020). (via KOMPAS.com)

Ia bercerita setelah batu meteor miliknya viral di media sosial, seorang pria yang benama Jared Collins warga negara asing yang tinggal di Bali menghubunginya melalui pesan messenger Facebook.

Saat itu, Jared mengatakan berminta atas batu tersebut dan akan datang ke rumah Jared.

Awalnya Josua ragu, namun ternyata Jared benar-benar datang ke Tapanuli Selatan dan melihat batu temuannya.

Kemudian Janed membayarnya batu meteor seberat 1,7 kilogram dengan harga Rp200 juta.

Josua tidak menjual semua batu meteot ke Jared karena ada yang digunakan untuk mainan anak-anaknya di rumah serta dibagikan ke beberapa kerabatnya.

Ia berjanji tidak akan menjual sisa batu meteor yang dimilikinya itu, meski harga di pasar internasional cukup mahal.

Sebelumnya, batu meteor itu ditemukan pada Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB saat Josua sedang membuat peti mati pesanan.

Tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dari atas langit dan dikejutkan dengan suara dentuman keras yang menghantam bagian rumahnya yang ternyata sebuah batu meteor.

Ketika pertama ditemukan batu yang jatuh tersebut terasa hangat sangat dipegang.

Batu seberat 2,2 kilogram itu juga tertanam sekitar 15 sentimeter di dalam tanah.

Ia pun segera menggali batu yang sebagian telah terpecah dan memindahkannya ke rumah.

(TribunTrends.com/ Amr)

Tags:
meteorCirebonMeteorit Fukang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved