Daftar Harta Mochamad Irfan Yusuf Menteri Haji dan Umrah, Kekayaan Rp 16 M, Punya Tanah di Jombang

Berikut ini daftar harta Mochamad Irfan Yusuf yang kini menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah, total kekayaan Rp 16 miliar

TRIBUNTRENDS.COM - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Mochamad Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah dalam reshuffle kabinet yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Penunjukan ini merupakan bagian dari perombakan kabinet yang dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025, di mana empat menteri dan satu wakil menteri baru diambil sumpahnya secara bersamaan.

Irfan Yusuf tidak bekerja sendirian.

Ia akan didampingi oleh Dahnil Anzar Simanjuntak yang diangkat sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.

Baca juga: Abdul Karding Legowo Lengser dari Menteri P2MI, Puji Mukhtarudin sebagai Pengganti Orangnya Smart

Kehadiran kementerian baru ini sekaligus menandai langkah pemerintah untuk memperkuat tata kelola penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ia serahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irfan Yusuf tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp16,26 miliar, tanpa utang sedikit pun.

Data ini terakhir dilaporkan pada 29 Maret 2025 untuk periode 2024, saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).

Komposisi terbesar kekayaan Irfan berasal dari aset tanah dan bangunan yang mencapai Rp13,26 miliar.

Properti tersebut tersebar di Jombang dan Surabaya, sebagian merupakan tanah warisan keluarga dan sebagian lainnya hasil perolehan pribadi.

Baca juga: Lengsernya Sri Mulyani dari Menkeu Disebut Bisa Picu Perubahan Ekonomi, Disorot Media Luar Negeri

Rinciannya antara lain:

1. Tanah seluas 9.000 m2 di Jombang senilai Rp4,5 miliar (warisan).

2. Tanah seluas 8.000 m2 di Jombang senilai Rp4 miliar (hasil sendiri).

3. Tanah dan bangunan seluas 760 m2/200 m2 di Jombang senilai Rp2,66 miliar (warisan).

Selain properti, Irfan juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp505 juta.