Breaking News:

Kematian Dosen Untag

Nasihat Maut Dosen Untag! Tiga Hari Sebelum Tewas, Levi Sudah Diperingatkan: Hati-hati dengan Polisi

Rekan kerja Levi, Kastubi, sempat mengingatkan agar sang dosen Untag berhati-hati menjalin hubungan dengan AKBP Basuki.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Dosen muda Untag yakni Dwinanda Linchia Levi (35) meninggal di hotel, AKBP Basuki (56) jadi saksi kunci, rekan sudah peringatkan korban untuk hati-hati jika berpacaran dengan polisi. 
Ringkasan Berita:
  • Levi Sudah Diperingatkan Rekan Dosen Tiga Hari Sebelum Meninggal
  • Hubungan Levi-AKBP Basuki Sudah Diketahui Lingkungan Kampus
  • Polisi Menyita HP, CCTV, dan Barang Elektronik untuk Dalami Penyebab Kematian

 

TRIBUNTRENDS.COM - Tiga hari sebelum maut menjemputnya, dosen muda Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), menerima peringatan yang kini terasa seperti firasat gelap.

Sebuah nasihat yang dilontarkan tanpa rencana, mengalir begitu saja dari seorang rekan sesama dosen, namun kemudian menjadi bagian penting dari teka-teki kematian Levi.

Dalam kisah asmara yang sudah ia jalani selama bertahun-tahun dengan seorang perwira menengah kepolisian, AKBP Basuki, tersimpan banyak cerita yang diketahui lingkungan kampus, tetapi tak pernah benar-benar disentuh kedalamannya hingga tragedi itu terjadi.

Baca juga: Basuki Saksikan Langsung Tarikan Napas Terakhir Dosen Untag, Bukan Pulang Seperti Pengakuan Awal

Hubungan Bertahun-Tahun yang Sudah Diketahui Lingkungan Kampus

Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Levi, telah lama menjalin hubungan dekat dengan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Basuki.

Beberapa rekan kampus diketahui menyadari kedekatan itu, termasuk kekhawatiran yang sempat mereka sampaikan agar Levi menjaga jarak dari seorang polisi.

Salah satu rekan dosen, Kastubi, bahkan mengingatkan Levi hanya tiga hari sebelum dosen muda itu ditemukan meninggal dunia.

Peringatan itu ia sampaikan secara spontan, seolah meluap dari rasa waswas yang tidak bisa ia jelaskan.

“Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) di kantin kampus, bilang agar Levi hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi.

Saya spontan mengingatkan karena banyak informasi polisi melakukan kekerasan kepada orang terdekatnya,” ungkap Kastubi di Kampus Untag, Jumat (21/11/2025).

KEMATIAN DOSEN SEMARANG - Sebelum dosen Untag Semarang ditemukan tewas tanpa busana, rekan korban sudah peringatkan agar hati-hati pacaran dengan AKBP Basuki.
KEMATIAN DOSEN SEMARANG - Sebelum dosen Untag Semarang ditemukan tewas tanpa busana, rekan korban sudah peringatkan agar hati-hati pacaran dengan AKBP Basuki. (Istimewa)

Pertemuan-pertemuan Mencurigakan: Sang Polisi Sering Tampak di Kampus

Sejak awal tahun 2024, Kastubi sudah menyadari bahwa Levi memiliki hubungan istimewa dengan seorang anggota kepolisian.

Ia pertama kali melihat kedekatan itu ketika AKBP Basuki ikut menurunkan barang-barang Levi sepulang dari sebuah kegiatan fakultas di luar kota.

“Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat, ada saksi lain,” jelas Kastubi.

Baca juga: Pakaian Terakhir Dosen Untag Sebelum Tewas Tanpa Busana, AKBP Basuki Kenang Aktivitas Terakhir

Kemunculan Basuki tidak terjadi sekali. Pada awal tahun 2025, ia kembali muncul untuk menjemput Levi sepulang dari tugas kampus di Bali.

Dari situlah Kastubi memberanikan diri bertanya, dan Levi mengakui bahwa polisi berpangkat AKBP itu adalah kekasihnya.

“Levi bilang polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP. Saya bilang, ‘kalau itu pacarmu kok wajahnya tua.’ Almarhumah hanya tertawa,” tuturnya.

Peringatan Demi Peringatan yang Diabaikan

Sejak mengetahui hubungan tersebut, Kastubi mulai memberikan nasihat agar Levi lebih berhati-hati, mengingat banyak contoh kasus di mana polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap pasangan mereka.

“Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya. Maka saya ingatkan hati-hati pacaran dengan polisi.

Banyak yang sumbu pendek, emosional. Kalau pacarnya jalan dengan laki-laki lain bisa langsung ngamuk,” katanya.

Tak hanya soal temperamen, Kastubi juga mengingatkan satu hal penting: AKBP Basuki sudah berkeluarga.

Sebab dalam pandangannya, seorang polisi saja sudah salah bila tinggal satu rumah dengan perempuan tanpa ikatan sah apalagi jika ia masih mempunyai istri.

Levi menanggapi dengan jawaban yang membuat Kastubi kian gelisah.

“Kata Levi, AKBP Basuki sudah pisah dengan istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah ranjang,” bebernya.

Namun, semua peringatan itu seperti tak pernah benar-benar masuk ke hati Levi. Menurut Kastubi, Levi memang sejak lama menyukai figur polisi sebagai pasangan hidup.

Sebelum Basuki, ia juga pernah berhubungan dengan seorang polisi lain, meski akhirnya kandas.

“Levi senang dekat dengan anggota polisi. Motifnya apa saya tidak tahu,” ujarnya.

Kastubi membuka semua informasi ini demi satu tujuan: agar fakta-fakta tidak simpang siur.

“Jadi tidak ada maksud menyudutkan atau memfitnah seseorang,” tegasnya.

Baca juga: Basuki Saksikan Langsung Tarikan Napas Terakhir Dosen Untag, Bukan Pulang Seperti Pengakuan Awal

Tuntutan Kebenaran: Rekan Korban Desak Kasus Diusut Tuntas

Ia mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap secara terang penyebab kematian Levi.

Menurutnya, bila tidak ditemukan tanda kekerasan fisik, penyidik harus bergerak ke ranah digital forensik untuk menggali data dari handphone korban dan milik AKBP Basuki.

“Bukti lain melalui digital forensik harus dicari, termasuk data di handphone korban dan Basuki serta barang bukti lainnya,” ujarnya.

Polisi Gerak Cepat: Bukti Elektronik dan Rekaman CCTV Disita

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan bahwa sejumlah barang bukti kini telah dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan.

Ponsel Levi dan ponsel milik AKBP Basuki telah disita.

Selain itu, rekaman CCTV di lokasi kos-hotel tempat Levi ditemukan tewas juga menjadi bagian penting dalam penyelidikan.

“Handphone korban sudah kami dapatkan. Handphone AKBP B juga sudah kami sita.

Rekaman CCTV detik per detik, jam per jam terkait peristiwa itu akan dianalisis penyidik,” terangnya.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)

Jangan lewatkan berita-berita TribunTrends.com tak kalah menarik lainnya di Google News, Threads dan Facebook 

Tags:
dosenUntagDwinanda Linchia LeviAKBP Basuki
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved