Politik Viral
Adian Napitupulu Pakai Data AS dan Belanda untuk Bantah Narasi Purbaya: Mereka Juga Impor Thrifting
Adian Napitupulu menegaskan banyak negara besar juga mengimpor barang thrifting seperti AS, Belanda dan Rusia, bantah narasi Menkeu Purbaya.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Adian Napitupulu Tantang Menkeu Purbaya untuk Diskusi Thrifting
- Thrifting Dinilai Lebih Kecil Dampaknya Dibanding Impor Tekstil Ilegal
- Thrifting Adalah Tren Global, Bukan Masalah Indonesia Saja
TRIBUNTRENDS.COM - Dalam suasana politik yang kian dinamis, perhatian publik kembali tertuju pada hiruk-pikuk polemik thrifting yang belakangan mencuat ke permukaan.
Di tengah derasnya perdebatan soal legalitas dan dampaknya terhadap ekonomi nasional, muncul satu sosok yang memilih membuka ruang dialog ketimbang memperkeruh suasana Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu.
Dengan nada tegas namun tetap mengedepankan argumen rasional, ia menyatakan kesiapannya untuk duduk bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa guna membahas isu yang sudah menyedot perhatian generasi muda hingga pelaku usaha kecil.
Baca juga: Tantangan Adian Napitupulu untuk Purbaya! Politisi PDIP Ajak Menkeu Duduk Bareng Bahas Thrifting
Thrifting: Tren Hemat Biaya yang Menembus Batas Generasi
Adian mengawali penjelasannya dengan menekankan bahwa thrifting aktivitas membeli barang bekas yang masih layak pakai, khususnya pakaian bukan sekadar kebiasaan baru, melainkan fenomena sosial yang tumbuh dari kebutuhan sekaligus perubahan gaya hidup generasi milenial dan Gen Z.
Thrifting bukan hanya soal harga murah, tetapi juga pencarian barang unik yang tidak selalu tersedia di pasar ritel konvensional.
Bukan Sekadar Masalah Barang Ilegal
Dalam pertemuannya dengan para pedagang thrifting di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11/2025), Adian menekankan bahwa masalah thrifting tidak bisa dikerangkeng hanya sebagai isu barang ilegal.
Menurutnya, ada dimensi yang jauh lebih luas mulai dari transformasi perilaku anak muda hingga kesadaran akan dampak lingkungan dari industri tekstil.
“Pada 12 November lalu, saya WhatsApp Pak Purbaya, saya ajak berdiskusi tentang thrifting.
Riset global mengatakan 67 persen generasi milenial dan Gen Z menyukai thrifting,” ungkapnya dalam rapat tersebut.
Jejak Air yang Membebani Industri Tekstil
Adian kemudian memaparkan data yang menunjukkan betapa besar beban lingkungan dari proses produksi pakaian baru. Ia mencontohkan, satu celana jeans saja membutuhkan sekitar 3.781 liter air dalam pembuatannya.
Sementara itu, satu kaos atau kemeja berbahan katun memerlukan kurang lebih 2.700 liter air, jumlah yang setara dengan konsumsi air minum seseorang selama dua setengah tahun.
Sumber: TribunTrends.com
| DPR Ngamuk Bawa Nama Purbaya! Dirut Pertamina Disinggung Soal Mafia: Bener Kata Pak Menkeu |
|
|---|
| Gebrakan Maut Purbaya! Taruhkan Jabatan di Hadapan Publik: Kalau Gak Tercapai 6 Persen, Gue Dipecat! |
|
|---|
| Tantangan Adian Napitupulu untuk Purbaya! Politisi PDIP Ajak Menkeu Duduk Bareng Bahas Thrifting |
|
|---|
| Drama Utang Whoosh! Purbaya Terjun Langsung ke China, Ngotot Ikut Negosiasi: Biar Gak Rugi-rugi Amat |
|
|---|
| China Siap-siap! Purbaya Ikut Rombongan Danantara Negosiasi Utang Whoosh, Ogah Cuma Tahu Hasil Akhir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Adian-Napitupulu-ingin-duduk-bersama-Menteri-Keuangan-Menkeu-Purbaya.jpg)