Berita Viral
Polisi Klaim Dosen Untag Tewas Sakit! Keluarga Curiga: Kenapa Korban Telanjang & Alat Viral Berdarah
Keluarga dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, tak percaya korban meninggal akibat sakit, curiga darah di alat vital.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
TRIBUNTRENDS.COM - Di tengah rutinitas Kota Semarang yang terlihat berjalan tanpa gejolak, publik tiba-tiba diguncang oleh sebuah pengungkapan mengejutkan dari pihak kepolisian.
Kematian seorang dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, perempuan berinisial DLL berusia 35 tahun, diumumkan sebagai kematian yang diduga akibat penyakit.
Kesimpulan tersebut muncul setelah polisi menemukan bahwa dua hari sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat mencari bantuan medis dengan berobat ke Rumah Sakit Telogorejo Semarang, bahkan dilakukan selama dua hari berturut-turut.
Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, memaparkan bahwa catatan medis terakhir korban menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
Tekanan darah korban tercatat mencapai 190 mmHg, sementara kadar gula darahnya meroket hingga 600 mg/dL, angka yang jauh melampaui batas normal.
Baca juga: Dosen Untag Semarang Disebut Tewas Tak Wajar, Sosok AKBP Jadi Saksi Kunci, Kejadian Ini Janggal
Meski kondisinya demikian, korban tetap menjalani rawat jalan seusai diperiksa dokter.
“Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” tegas Nasoir.
Namun ketika ditanya mengenai hubungan korban dengan seorang polisi berpangkat AKBP B, Nasoir mengakui adanya hubungan tersebut.
Hanya saja, ia memilih tidak mengungkap lebih jauh detail kedekatan mereka. “Bisa langsung tanya ke Propam,” jawabnya singkat.
Fakta Baru dari Keluarga: Korban Ternyata Satu KK dengan AKBP B
Dari pihak keluarga korban, muncul pengakuan yang tak kalah mengejutkan.
Seorang kerabat bernama Tiwi mengungkapkan bahwa keluarga baru mengetahui fakta yang tidak pernah disangka-sangka setelah korban meninggal dunia.
DLL, sang dosen muda, ternyata terdaftar dalam satu Kartu Keluarga (KK) bersama polisi berinisial B polisi yang pertama kali menemukan jasadnya.
“Korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara.
Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama, kok sama, ternyata mereka tercatat dalam satu KK.
Korban dimasukkan ke KK sebagai saudara,” ujar Tiwi saat dihubungi TribunJateng.com, Selasa (18/11/2025).
Tiwi menambahkan bahwa korban tidak pernah bercerita sedikit pun mengenai polisi tersebut.
Keluarga baru menyadari bahwa alasan korban masuk KK sang polisi adalah agar ia bisa memindahkan KTP ke Semarang.
Namun satu hal yang membuat keluarga semakin bingung adalah ketidakhadiran polisi itu saat proses autopsi hendak dilakukan di rumah sakit.
“Kalau namanya saudara harusnya hadir. Tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang,” tutur Tiwi penuh tanda tanya.
Baca juga: Dosen Untag Tewas Telanjang, Ternyata Satu KK dengan Polisi Penemu Jenazah, Keluarga Makin Curiga!
Rentetan Kejanggalan yang Mengusik Keluarga
Keluarga korban merasa dihantui banyak pertanyaan. Informasi kematian DLL baru berhasil mereka terima beberapa jam setelah korban ditemukan meninggal dunia.
Korban ditemukan pada Senin pagi (17/11/2025), sekitar pukul 05.30 WIB, namun keluarga baru mendapatkan kabar pada Senin petang, sebuah rentang waktu yang membuat mereka semakin curiga.
Kondisi jenazah korban pun memantik kegelisahan yang lebih besar.
DLL ditemukan tanpa sehelai pakaian, tergeletak telentang di lantai keramik kamar kostel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Gajahmungkur.
Tidak ada alas, tidak ada kain penutup hanya tubuh yang membeku kaku di lantai yang dingin.
Foto yang diterima keluarga memperlihatkan wajah korban dalam kondisi yang jauh berbeda dibandingkan saat ia masih hidup.
Informasi yang diterima keluarga juga menyebutkan bahwa darah keluar dari hidung dan mulut, bahkan terdapat bercak darah pada bagian intim korban.
“Ini yang masih membuat keluarga merasa janggal atas kematian ini,” ujar Tiwi.
Menanti Langkah Hukum dan Hasil Autopsi
Meski rasa curiga semakin kuat, keluarga masih menunggu keputusan keluarga besar terkait langkah hukum yang akan diambil.
“Sebenarnya keluarga sudah menggebu-gebu, tapi nanti menunggu terutama kakak kandung dari korban,” ujar Tiwi.
Dalam keseharian, korban dikenal pendiam. Ia merantau ke Semarang sekitar empat tahun lalu setelah kedua orang tuanya yang tinggal di Purwokerto meninggal dunia.
DLL hidup sebagai perempuan lajang, melanjutkan kuliah hingga akhirnya menjadi dosen tetap di Untag sekitar tahun 2021–2022.
Meski memiliki kamar kos sendiri tidak jauh dari kostel tempat ia ditemukan tewas, belakangan terdengar bahwa korban sering keluar-masuk kostel tersebut.
Yang semakin membuat keluarga terkejut, korban selama ini tidak memiliki riwayat penyakit serius.
“Korban dari dulu kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit tertentu,” ujar Tiwi.
Hingga Selasa malam (18/11), keluarga masih menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit. Menurut Tiwi, keluarga yang sedang menunggu proses tersebut belum memberikan kabar.
“Untuk hasil autopsi nanti kami kabari besok Rabu, 19 November 2025,” tutupnya.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)
| Hore! Bansos dan BLTS Tahap II Siap Cair Pekan Ini: Cara Cek Nama Kamu dan Pastikan Masuk Daftar |
|
|---|
| PT Pos Indonesia Siap Salurkan BLTS Rp900.000 Mulai Pekan Ini, Sasar 11,6 Juta Keluarga |
|
|---|
| Benarkah BSU BPJS Ketenagakerjaan Tahap II Akan Cair November 2025? Ini Kata Pemerintah |
|
|---|
| Dosen Untag Tewas Telanjang, Ternyata Satu KK dengan Polisi Penemu Jenazah, Keluarga Makin Curiga! |
|
|---|
| Dosen Cantik Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Darah di Bagian Intim Picu Kecurigaan, AKBP B Dicari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Keluarga-dosen-muda-Universitas-17-Agustus-1945-Untag-Semarang.jpg)