Bule Cantik Ini Ternyata Cucu Pakubuwono XIII, Dukung Hamengkunegoro Jadi Raja Baru Keraton Solo!

Ringkasan Berita:

• Shayna Lelyana Sriro, cucu Pakubuwono XIII, merupakan bangsawan Keraton Solo yang berparas bule dan bergelar Bendara Raden Ajeng karena merupakan putri dari GKR Devi Lelyana Dewi. 
• Shayna Lelyana Sriro menempuh pendidikan tinggi di University of Sydney dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan Keraton Solo.
• Dalam konflik perebutan takhta Keraton Solo, Shayna mendukung KGPAA Hamangkunegoro sebagai raja baru, sejalan dengan sikap sang ibu dan tantenya.

TRIBUNTRENDS.COM - Kehidupan anggota keluarga Keraton Solo tengah menjadi sorotan.

Hal tersebut tidak lepas dari konflik perebutan takhta antara Putra Mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendro Mataram, dengan kakak tirinya, KGPH Hangabehi.

Konflik tersebut terjadi setelah Raja Keraton Surakarta Pakubuwono XIII meninggal dunia pada usia 77 tahun, Minggu, 2 November 2025, karena komplikasi penyakit termasuk gula darah tinggi. 

Di samping konflik perebutan takhta tersebut, banyak hal menarik terkait anggota keluarga Keraton Solo.

Satu di antaranya adalah sosok cantik berparas bule bernama Shayna Lelyana Sriro.

Shayna Lelyana Sriro ternyata merupakan cucu Pakubuwono XIII.

Ia adalah putri dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Devi Lelyana Dewi, anak kedua Pakubuwono XIII dengan istri pertamanya, Kanjeng Ratu Ayu (KRAy) Endang Kusumaningdyah.

Shayna Lelyana Sriro juga memiliki gelar kerajaan yakni Bendara Raden Ajeng atau BRAj.

Gelar bangsawan tersebut diberikan kepada putri Sultan (dari selir) di Keraton Yogyakarta yang belum menikah.

Gelar ini berubah menjadi Bendara Raden Ayu (BRAy) setelah menikah. 

Shayna Lelyana Sriro memiliki paras cantik seperti bule.

Usut punya usut, ia ternyata memiliki ayah seorang bule.

Sayangnya tidak banyak informasi terkait sosok ayah dari Shayna Lelyana Sriro tersebut.

Shayna Lelyana Sriro diketahui memiliki seorang adik laki-laki bernama Noah Satrio.

Sebagai cucu raja, Noah Satrio juga memiliki gelar bangsawan yakni  Bendara Raden Mas (BRM).

Ini adalah gelar kebangsawanan Jawa untuk anak laki-laki raja dari istri selir dan cucu raja dari putra mahkota.

Gelar ini diberikan saat masih muda; setelah dewasa, gelar mereka akan berubah menjadi Bendara Kanjeng Pangeran (BKP).

Shayna Lelyana Sriro kini telah beranjak dewasa.

Ia diketahui menempuh pendidikan tinggi di Universitas Sydney (USyd) yang merupakan universitas negeri tertua di Australia.

USyd didirikan pada tahun 1850 dan berlokasi di Sydney.

Universitas ini adalah anggota dari Group of Eight dan menawarkan berbagai program studi dari jenjang sarjana hingga doktoral. Kampus utamanya berada di pinggiran kota Camperdown dan Darlington, dengan arsitektur yang memadukan gaya klasik dan modern. 

Shayna Lelyana Sriro belakangan juga tampak aktif dalam kegiatan di Keraton Solo.

Ia juga tampak dalam prosesi pemakaman sang kakek, Pakubuwono XIII, yang dilaksanakan pada Rabu, 5 November 2025, dimulai dari Keraton Surakarta menuju kompleks makam Raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul.

Terbaru, Shayna Lelyana Sriro juga turut mengikuti perkembangan konflik perebutan takhta Keraton Solo.

Ia menunjukkan dukungannya kepada KGPAA Hamangkunegoro untuk menjadi raja baru Keraton Solo.

Keberpihakannya tersebut sesuai dengan pilihan ibunda dan kedua tantenya, GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, dan GKR Dewi Ratih Widyasari.

Profil GKR Devi Lelyana Dewi ibunda Shayna Lelyana Sriro

GKR Devi Lelyana Dewi merupakan anak kedua dari Pakubuwono XIII dengan istri pertamanya, Nuk Kusumaningdyah atau KRAy Endang Kusumaningdyah.

Ia memiliki seorang kakak kandung yakni GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, dan adik kandung GKR Dewi Ratih Widyasari.

Selain itu, GKR Devi Lelyana Dewi juga memiliki empat saudara tiri.

Seperti diketahui, Pakubuwono XIII telah menikah sebanyak tiga kali.

Pernikahan pertamanya adalah dengan KRAy Endang Kusumaningdyah.

Dari pernikahan ini, lahir tiga orang putri yakni GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, GKR Devi Lelyana Dewi, dan GKR Dewi Ratih Widyasari.

Sayangnya Pakubuwono XIII bercerai dari KRAy Endang Kusumaningdyah sebelum naik takhta.

Ia kemudian menikahi Winari Sri Haryani atau KRAy Winari, walau hubungan itu juga berakhir sebelum kenaikan tahta.

Dari pernikahan ini, Pakubuwono XIII dikaruniai seorang putra, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo KGPH Mangkubumi, serta dua putri, Gusti Raden Ayu (GRAy) Sugih Oceania, dan GRAy Putri Purnaningrum.

Pernikahan terakhir Pakubuwono XIII adalah dengan Permaisuri GKR Pakubuwono.

Dari pernikahan tersebut, lahir seorang putra bernama Gusti Raden Mas (GRM) Suryo Aryo Mustiko, atau KGPH Purbaya, atau KGPAA Hamangkunegoro yang kini naik takhta menjadi Pakubuwono XIV.

(TribunTrends.com/ Amr)