Breaking News:

Tedjowulan Terpaksa Restui Hangabehi Jadi Penerus Pakubuwono XIII, Bagaimana Nasib Gusti Purboyo?

Tedjowulan tetap memberikan restu kepada KGPH Hangabehi menjadi penerus Pakubuwono XIII karena sudah telanjur disaksikan banyak orang.

|
Penulis: Amir M
Editor: Amir M
Wikimedia// Ist
PENERUS PAKUBUWONO XIII - Dua putra Pakubuwono XIII, Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro alias Gusti Purboyo (putra dari istri ketiganya yang juga menjadi permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono), dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi (putra dari istri keduanya, KRAy Winari Sri Haryani). 
Ringkasan Berita:
  • Setelah wafatnya Pakubuwono XIII, dua putranya—KGPH Hamengkunegoro (Gusti Purboyo) dan KGPH Hangabehi—sama-sama mengklaim sebagai penerus takhta Keraton Solo
  • Gusti Purboyo mendeklarasikan diri sebagai Pakubuwono XIV saat prosesi pemberangkatan jenazah, sementara Hangabehi dinobatkan oleh Lembaga Dewan Adat satu minggu kemudian. 
  • Maha Menteri KGPA Tedjowulan mengaku tidak mengetahui rencana penobatan Hangabehi, tetapi tetap memberikan restu.

TRIBUNTRENDS.COM - Perebutan takhta Keraton Solo mulai memanas setelah kepergian Pakubuwono XIII.

Dua putra Pakubuwono XIII, Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro alias Gusti Purboyo (putra dari istri ketiganya yang juga menjadi permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono), bersaing dengan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi (putra dari istri keduanya, KRAy Winari Sri Haryani).

Gusti Purboyo mendeklarasikan dirinya sebagai Raja Keraton Solo yang baru dengan gelar Pakubuwono XIV saat jenazah ayahnya hendak diberangkatkan ke Makam Raja-raja Imogiri di Bantul, DIY pada Rabu (5/11/2025).

Sementara itu, KGPH Hangabehi dinobatkan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta sebagai Pakubuwono XIV, Kamis (13/11/2025).

Mengetahui hal tersebut, Maha Menteri Keraton Keraton Solo KGPA Tedjowulan angkat bicara.

Ia mengaku terpaksa memberikan restu kepada KGPH Hangabehi.

Tedjowulan awalnya tidak tahu bahwa KGPA Hangabehi akan dinobatkan menjadi penerus takhta setelah Pakubuwono XIII meninggal.

Saat itu, ia menghadiri rapat yang mengundang keluarga besar Keraton Solo, termasuk putra-putri PB XII dan PB XIII.

Rapat digelar untuk membahas nasib Keraton Solo di masa depan.

Namun, tiba-tiba ada sesi penobatan Hangabehi sebagai ahli waris keraton.

“Saya dunungke (menjelaskan) kenapa kok tergesa-gesa seperti itu.

Sudah saya sampaikan dari awal 40 hari lah.

Tapi mungkin tidak sabar dan sebagainya,” kata Tedjowulan dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025).

Saat rapat berlangsung, Hangabehi kemudian diangkat menjadi Pangeran Pati atau Putra Mahkota.

Namun, agenda ini ternyata tidak diketahui oleh Tedjowulan.

“Ada kegiatan tahu-tahu saya dimintai untuk jadi saksi.

Tadi ada pengikraran, penobatan menjadikan Hangabehi (Mangkubumi) sebagai pewaris PB XIII.

Jadi sebagai Pangeran Pati,” ungkap Tedjowulan.

Meski begitu, Tedjowulan tetap memberikan restu kepada Hangabehi karena sudah telanjur disaksikan banyak orang.

“Jadi, saya tidak tahu.

Karena sudah di depan orang banyak saya dimintai restu dan sebagainya saya ini orangtua ya sudah saya restui saja.

Tapi, saya prinsipnya tidak tahu kalau ada tambahan itu (penunjukan KGPH Hangabehi jadi ahli waris takhta),” tambahnya.

Baca juga: 5 Fakta KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta Calon Penerus Pakubuwono XIII, Kuliah di Undip

DRAMA KERATON SOLO - Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kangjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan buka suara soal penunjukan KGPH Hangabehi jadi pewaris takhta.
DRAMA KERATON SOLO - Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kangjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan buka suara soal penunjukan KGPH Hangabehi jadi pewaris takhta. (Kolase TribunTrends/Pemkot Solo/TBO)

Meski Hangabehi sudah dinobatkan menjadi penerus PB XIII, Tedjowulan tetap menunggu 40 hari sebelum membicarakan siapa yang akan menjadi Raja Keraton Solo.

"Kalau rembukan pernah dengan saya.

Ribut, ribut, ribut terus kira-kira siapa.

Tidak usah puluhan tahun, lima tahun ke depan kira-kira siapa yang akan menggantikan itu.

Memang itu pernah saya tanyakan.

Yang disebut adalah ya Mangkubumi (Hangabehi) itu. 

Tapi, tidak pernah atau belum pernah saya diajak bicara untuk pelaksanaan tadi siang itu.

Pengukuhan dan sebagainya tidak pernah diajak rembukan saya," kata Tedjowulan.

"Untuk menyikapi itu saya tetap akan berpedoman 40 hari.

Saya nanti akan berbicara dengan siapapun juga gitu," pungkasnya.

(TribunTrends.com/ Amr)

Tags:
TedjowulanKeraton SoloPakubuwono XIIIGusti PurboyoKGPH Hangabehi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved