Berita Viral
Obsesi Mematikan: Pelaku Ledakan SMAN 72 Ingin Dianggap Heroik oleh Komunitas Kekerasan Online
Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta ingin dianggap heroik oleh komunitas kekerasan online jika berhasil melakukan tindakan kekerasan.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Densus 88 menegaskan pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta tidak berafiliasi dengan jaringan terorisme, melainkan terinspirasi dari pelaku kejahatan di luar negeri
- Polisi menemukan dua kawah ledakan di area masjid, menunjukkan adanya dua bom yang diledakkan menggunakan remote control
- Polisi menduga pelaku sengaja meledakkan bom untuk melukai dirinya sendiri
TRIBUNTRENDS.COM - Ketenangan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendadak berubah menjadi kepanikan pada awal pekan ini.
Dentuman keras yang berasal dari lingkungan SMAN 72 Jakarta memecah suasana belajar mengajar, meninggalkan kepulan asap, jeritan siswa, dan kepanikan yang melanda seluruh area sekolah.
Namun di balik kekacauan itu, Densus 88 Antiteror Polri memastikan satu hal penting ledakan ini tidak berkaitan dengan jaringan terorisme.
Fakta ini sekaligus menepis dugaan awal masyarakat yang mengaitkannya dengan serangan bermotif ideologi radikal.
Baca juga: Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Lukai Diri Sendiri? Polisi Curiga FN Ingin Akhiri Hidup
Tak Terafiliasi Terorisme, Hanya Terinspirasi Kekerasan
Melalui keterangan resmi, PPID Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan bahwa pelaku bukan bagian dari kelompok ekstrem atau organisasi teroris mana pun.
“ABH tidak berafiliasi dengan paham-paham atau tokoh-tokoh yang dicantumkan karena itu sekedar menginspirasi,” ujar Mayndra pada Rabu (12/11/2025).
Nama-nama yang tertulis di senjata mainan yang dibawa pelaku saat insiden terjadi, kata dia, hanyalah sosok-sosok pelaku kekerasan dari berbagai negara yang kerap dipuja di dunia maya oleh komunitas tertentu bukan idola ideologis, melainkan simbol kekerasan yang menginspirasi.
Komunitas Gelap di Dunia Maya: Kekerasan yang Dianggap Heroik
Lebih jauh, Densus 88 mengungkap temuan lain yang tak kalah mengejutkan.
Pelaku ternyata tergabung dalam komunitas daring yang gemar mengunggah dan menyebarkan konten kekerasan ekstrem.
Dalam komunitas itu, tindakan brutal justru dianggap “prestasi”.
Siapa pun yang berhasil mengunggah video atau gambar tindakan kekerasan akan mendapatkan apresiasi, bahkan dianggap pahlawan oleh anggota lain.
“Motivasi yang lain ketika beberapa pelaku itu melakukan tindakan kekerasan, lalu mengupload ke media tersebut, maka komunitas tersebut mengapresiasi sebagai sesuatu yang heroik,” ungkap Mayndra.
Ia menambahkan, pelaku tampaknya meniru gaya dan pose para ekstremis luar negeri, termasuk simbol-simbol yang ia cantumkan pada senjata mainannya.
“Yang bersangkutan hanya mempelajari, kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstremisme yang dilakukan, bahkan posenya. Kemudian beberapa simbol yang ditemukan itu sekedar menginspirasi,” imbuhnya.
Baca juga: Tas Jinjing Pembawa Teror: Polisi Periksa Keluarga Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta, Ayah FN Anggota TNI?
Ledakan Ganda di Masjid Sekolah
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, menjelaskan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian.
Tim penjinak bom menemukan dua titik ledakan (crater) di area masjid sekolah, menandakan ada dua bom yang diledakkan di dalamnya.
“Di sana ada dua crater, artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP. Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid,” kata Henik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
Henik menambahkan, bom di masjid itu dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote yang kemudian ditemukan polisi di taman baca.
“Berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote,” ujarnya.
Aksi Gila di Dua Lokasi: Antara Eksperimen dan Upaya Bunuh Diri
Tak berhenti di satu tempat, pelaku melanjutkan aksinya ke lokasi kedua, yakni bank sampah di area sekolah.
Menurut Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin, pelaku melakukan dua tahap peledakan pertama di masjid, kedua di bank sampah.
Di lokasi pertama, pelaku menggunakan remote control untuk memicu dua bom aktif.
Setelah itu, ia berjalan ke area bank sampah dan meledakkan dua bom tambahan menggunakan sumbu bakar manual.
Di sinilah tragedi berbalik arah. Ledakan kedua melukai pelaku sendiri. Ia ditemukan terkapar dengan luka parah di kepala, tergeletak di antara puing dan sisa ledakan.
“Untuk ledakan kedua, di mana ditemukan yang bersangkutan di lokasi pada saat yang bersangkutan ditemukan luka, ini menggunakan sumbu.
Sehingga mengakibatkan luka di bagian kepala yang bersangkutan,” jelas Iman.
Diduga Sengaja Lukai Diri Sendiri
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga sengaja melukai dirinya sendiri melalui ledakan kedua tersebut.
“Sengaja, maksudnya yang bersangkutan meledakkan itu di bagian kepalanya.
Kami masih melakukan pendalaman karena kami saat ini sedang mengedepankan pemulihan, baik itu kesehatan maupun psikologis yang bersangkutan,” kata Iman.
Polisi hingga kini masih mendalami motif sesungguhnya di balik tindakan nekat tersebut. Fokus utama penyidik, kata Iman, adalah memulihkan kondisi medis dan psikologis pelaku, agar yang bersangkutan bisa memberikan keterangan secara utuh ketika sudah stabil.
Fenomena “Memetic Violence”: Kekerasan yang Menular Lewat Internet
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan dan keluarga. Densus 88 menyebut fenomena yang melatarbelakangi peristiwa ini sebagai “memetic violence” kekerasan yang menyebar seperti virus melalui media sosial dan komunitas daring.
Dalam lingkaran tersebut, kekerasan bukan lagi hal tabu, melainkan cara mencari eksistensi dan pengakuan.
Pelaku ledakan di SMAN 72 bukanlah teroris dalam arti klasik, tetapi korban dari budaya digital beracun yang menjadikan kekerasan sebagai ajang pembuktian diri.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJakarta)
| Itikad Baik Hilang! Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta Masih Diam, Ayah Korban Ledakan Kehabisan Sabar |
|
|---|
| Aksi Gila Penculik Bilqis, Pernah Jual Anak Kandung, Fakta Terkuak dari Pengakuan Buah Hati |
|
|---|
| Perubahan Perilaku Bilqis Pasca Penculikan: Jadi Agak Kasar dan Agresif, Bukti Trauma Setelah Dijual |
|
|---|
| Kecaman Bertubi-tubi untuk Gus Elham, Sang Pendakwah Pilih Tutup Kolom Komentar, PBNU Elus Dada |
|
|---|
| Begini Kuatnya Ikatan Bilqis dengan Suku Anak Dalam: Dipangku Orang Asing, Dianggap Ayah Kandung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Terduga-pelaku-ledakan-di-masjid-SMAN-72-FN-terekam-CCTV.jpg)