Breaking News:

Kebijakan Menkeu Purbaya Paling Dibenci Pedagang Thrifting, Dipaksa Jualan Produk Baru Dalam Negeri!

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pengetatan impor pakaian bekas untuk melindungi industri tekstil nasional.

Penulis: Amir M
Editor: Amir M
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra// Tribunnews.com/Nitis
PURBAYA TINDAK THRIFTING - Ilustrasi thrifting dan Menkeu Purbaya. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut pengetatan impor pakaian bekas untuk melindungi industri tekstil nasional. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pedagang thrifting di Indonesia dibuat resah terkait rencana kebijakan baru Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang bakal memperketat larangan impor pakaian bekas atau balpres.

Meski kebijakan baru itu belum diterapkan, dampaknya sudah sangat terasa bagi para pedagang.

Para pedagang pakaian bekas di Pasar Sentral Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat mulai resah.

Mereka menolak kebijakan baru Menkeu Purbaya tersebut karena dinilai dapat menghilangkan mata pencaharian pedagang yang selama ini bergantung pada usaha berjualan pakaian bekas selama puluhan tahun.

Salah satu pedagang pakaian bekas di kawasan Pasar Pekkabata, Akbar, mengatakan siap mematuhi aturan tersebut.

Namun, ia meminta penjelasan pemerintah terkait alasan pelarangan impor pakaian bekas dan berharap ada solusi bagi pedagang kecil.

“Kami minta alasan prinsip apa yang mendasari pemerintah melarang impor pakaian bekas.

Dan kami berharap ada solusi terbaik dari pemerintah, karena faktanya pengusaha dan masyarakat cukup diuntungkan dengan pakaian bekas,” kata Akbar seperti dikutip dari KOMPAS.com, Kamis (30/10/2025).

Pedagang thrifting di Pasar Senen dalam masa sulit

Tak hanya di Pasar Pekkabata, sejumlah pedagang thrifting di Pasar Senen, Jakarta Pusat, juga tengah menghadapi masa sulit.

Mereka kesulitan mendapatkan stok dagangan yang kemudian membuat omzet turun drastis.

“Sekarang cuma bisa jual stok yang sisa.

Katanya sih kapal yang bawa barang dari luar sudah enggak boleh masuk.

Biasanya dua minggu sekali barang datang, sekarang sudah sebulan enggak ada kiriman,” ujar Adhi (27), pedagang di Blok III Pasar Senen, dikutip dari KOMPAS.com pada Kamis (30/10/2025).

Seiring berhentinya pasokan, harga pakaian bekas per bal melonjak di tingkat pengecer, padahal daya beli konsumen sedang menurun.

“Dulu satu bal bisa Rp 5 juta sampai Rp 6 juta, sekarang sampai Rp 7 juta karena barangnya susah,” kata Desi (32), salah satu pedagang.

Halaman 1/2
Tags:
MenkeuPurbaya Yudhi SadewaMenteri KeuanganthriftingPasar Senen
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved