Breaking News:

Politik Viral

Dari Ucapan Purbaya ke Meja Polisi: Kisah Panjang Polemik Dana Rp 2,1 Triliun di Babel

Pemprov Babel buka suara soal dana mengendap yang disebutkan Purbaya, berujung dengan laporan polisi terkait dana Rp 2,1 triliun di bank.

|
Editor: jonisetiawan
KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY
DRAMA DANA MENGENDAP - Pemprov Babel buka suara soal dana mengendap yang disebutkan Menteri Keuangan Purbaya, berujung dengan laporan polisi terkait dana Rp 2,1 triliun di bank. 

Ringkasan Berita:
  • Pemprov Bangka Belitung membantah tuduhan adanya dana mengendap Rp 2,1 triliun seperti yang disebut Purbaya
  • Kesalahan input data oleh Bank Sumsel Babel ke sistem Bank Indonesia menjadi penyebab
  • Gubernur Babel Hidayat Arsani melaporkan Bank Sumsel Babel ke polisi

TRIBUNTRENDS.COM - Gelombang polemik soal “dana mengendap” di bank-bank daerah yang sempat dilontarkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini sampai ke Kepulauan Bangka Belitung.

Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel dengan tegas membantah tuduhan itu.

Mereka menegaskan nama baik Babel tidak untuk dipermainkan oleh kesalahan data.

Baca juga: Purbaya Dituding Asal Bicara, Muhidin Gubernur Kalsel Emosi soal Dana Triliunan: Koboi Salah Tembak!

Awal dari Badai: Babel Dituduh Simpan Dana Fantastis

Isu ini bermula ketika laporan pemerintah pusat menyoroti adanya dana daerah yang “mengendap” di sejumlah bank.

Dalam daftar yang beredar, nama Bangka Belitung tercantum dengan angka mencengangkan: Rp 2,1 triliun.

Kabar itu segera menjadi buah bibir publik, mengguncang kepercayaan terhadap manajemen keuangan daerah.

Namun bagi Pemprov Babel, tuduhan tersebut bukan hanya mengejutkan tapi juga dianggap menyakiti integritas mereka.

“Setelah kami telusuri, ternyata dana itu bukan milik Pemprov Babel, melainkan milik Pemprov Sumatera Selatan,” tegas M. Haris, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Babel, Senin (27/10/2025).

Menurut Haris, biang keladi dari kekisruhan ini adalah kesalahan input data oleh Bank Sumsel Babel ke sistem milik Bank Indonesia (BI).

Akibatnya, data yang seharusnya milik Pemprov Sumsel justru tampil seolah-olah milik Pemprov Babel.

DRAMA DANA MENGENDAP - Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani buka suara soal dana mengendap yang disebutkan Purbaya. Pemprov Babel lapor polisi terkait kabar dana Rp 2,1 triliun milik Pemprov mengendap di bank.
DRAMA DANA MENGENDAP - Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani buka suara soal dana mengendap yang disebutkan Purbaya. Pemprov Babel lapor polisi terkait kabar dana Rp 2,1 triliun milik Pemprov mengendap di bank. (Kolase TribunTrends/Instagram MenkeuRI/Posbelitung)

Kesalahan Input yang Jadi Bola Panas

Bagi Pemprov Babel, kesalahan ini bukan sekadar kekeliruan administratif. Di era digitalisasi dan transparansi fiskal, sebuah data salah input bisa berujung pada krisis kepercayaan publik.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, ternyata yang salah input itu adalah Bank Sumsel Babel.

Kami harus pastikan informasi mengenai dana tersebut benar-benar valid,” jelas Haris, menegaskan bahwa Pemprov Babel tak mau menanggung dosa yang bukan miliknya.

Halaman 1/3
Tags:
PurbayapolisiBangka Belitung
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved