Breaking News:

Teman Lama Ungkap Sisi Lain Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Dulu Emang Ceplas-Ceplos Banget!

Ekonom senior Aviliani menceritakan sedikit tentang sosok Menkeu Purbaya pada masa lalu yang tak banyak diketahui.

Penulis: Amir M
Editor: Amir M
KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU
MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ekonom senior Aviliani menceritakan sedikit tentang sosok Menkeu Purbaya pada masa lalu yang tak banyak diketahui. 

TRIBUNTRENDS.COM - Fakta menarik tentang sosok Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa diungkap oleh teman lamanya di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Di panggung tersebut, Menkeu Purbaya menjadi narasumber, didampingi oleh teman lamanya, ekonom senior Aviliani sebagai moderator.

Dalam perbincangan, Aviliani menceritakan sedikit tentang sosok Menkeu Purbaya pada masa lalu.

Menurut Aviliani, Menkeu Purbaya memiliki konsistensi dalam hal kevokalan.

Ia menyebut mantan anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada periode 2010-2014 itu sudah ceplas-ceplos sejak dulu.

"Dulu di Komite Ekonomi, Mas Yudhi (Menkeu Purbaya) sosoknya gak berubah secara personal sampai sekarang," kata Aviliani dikutip dari YouTube CNBC, Rabu (29/10/2025). 

"Cepla-ceplos, sampai punya julukan baru 'koboi'," tambahnya.

Menurut Avilani, kebiasaan Menkeu Purbaya itu merupakan kebiasaan yang bagus.

Ia mendukung apa yang disampaikan Menkeu Purbaya karena memang itulah yang benar dan harus dilakukan.

"Tapi sesuatu yang disampaikan itu, kita tahu, harusnya dilakukan," terang Aviliani.

Baca juga: Pedagang Menangis saat Importir Pakaian Bekas Ditangkap Gegara Purbaya: Hulunya Mati, Kami Juga Mati

MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Instagram MenkeuRI)

Sebelumnya di awal perbincangan, Aviliani memangil Menteri Keuangan dengan nama Pak Purbaya.

Hal itu langsung mendapat respons tak terduga dari Menkeu Purbaya.

"Sejak kapan Bu Aviliani panggil saya Pak Burbaya, biasanya panggilnya Mas Yudhi dia," kata Menkeu Purbaya 

Menkeu Purbaya kemudian memberikan pengakuan.

Ia mengaku memiliki banyak nama panggilan dan terus berubah di tiap pemerintahan.

"Jadi setiap pemerintahan nama saya ganti-ganti terus," ujar Menkeu Purbaya.

"Dulu Yudhi, sekarang jadi Purbaya, nanti bentar lagi Yudhi lagi," tambahnya disusul dengan tawa bersama Avilani.

Seperti diketahui, Menkeu Purbaya membahas banyak hal dalam forum Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.

Satu di antaranya adalah ia memberikan janji manis untuk rakyat terkait tarif pajak.

Mantan ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menyatakan hanya akan menaikkan tarif pajak ketika kondisi perekonomian kuat.

Menkeu Purbaya tidak akan menaikkan tarif pajak selama pertumbuhan ekonomi Indonesia belum tembus 6 persen.

"Saya akan naikin pajak pada waktu (perekonomian) tumbuhnya di atas 6 persen.

Anda akan happy juga bayar pajaknya," kata Menkeu Purbaya 

Menkeu Purbaya menyebut langkah itu diambil agar tidak menambah beban dan menggerus daya beli masyarakat.

Menurutnya, kewajiban membayar pajak seharusnya tidak membuat masyarakat merasa terbebani. 

Namun, selama ini yang terjadi justru sebaliknya.

"Kalau saya naikin pajak, Anda akan susah," ujar Menkeu Purbaya.

Hal tersebut terjadi karena penerimaan negara justru dibiarkan mengendap di sistem Bank Indonesia (BI) dan perbankan.

Padahal, menurut Menkeu Purbaya, seharusnya penerimaan negara segera dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk program atau kebijakan yang dapat menstimulus perekonomian.

"Kenapa selama ini mengganggu?

Karena uangnya nganggur di sana.

Saya ambil pajak, uang di bank sentral, di sistem kering," ungkap Menkeu Purbaya.

Guna mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, Menkeu Purbaya mengambil kebijakan memindahkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 200 triliun yang selama ini disimpan di BI ke sistem perbankan dalam negeri.

Dana tersebut kemudian disalurkan perbankan melalui pemberian kredit ke sektor usaha maupun masyarakat sehingga dapat menggerakkan perekonomian.

"Harusnya dampaknya akan lebih bagus. Kenapa?

Pertama, ada dorongan dari sisi fiskal, dari sisi pembangunan. 

Kedua, uangnya akan di sistem terus membuat swasta juga akan bergerak.

Jadi saya akan monitor itu ke depan dengan hati-hati, jadi Anda enggak usah takut," pungkasnya.

(TribunTrends.com/ Amr)

Tags:
MenkeuMenteri KeuanganPurbaya Yudhi Sadewa
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved