Breaking News:

Politik Viral

Purbaya Geram! Tak Beri Ampun untuk Oknum Bea Cukai Nakal: Ketahuan Main-main, Senin Saya Pecat!

Menteri Keuangan Purbaya akan tindak tegas oknum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang nakal, nasib paling parah mereka akan dipecat.

Editor: jonisetiawan
KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY
GEBRAKAN MENKEU PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan tindak tegas oknum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang nakal, janji akan pecat para oknum. 

TRIBUNTRENDS.COM - Di ruang kerjanya yang dipenuhi tumpukan berkas dan laporan keuangan negara, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tampak menatap serius layar ponselnya.

Namun kali ini bukan notifikasi pasar finansial global yang menyita perhatiannya, melainkan ribuan pesan yang membanjiri layanan aduan publik miliknya “Lapor Pak Purbaya.”

Dalam sebulan terakhir, jumlah laporan yang masuk meningkat tajam, pertanda bahwa publik kini tak lagi diam.

Masyarakat mulai berani berbicara langsung kepada sang bendahara negara.

“Ada 15.933 WhatsApp yang masuk ke kita,” ujar Purbaya, suaranya tenang namun sarat makna, seolah menimbang antara rasa bangga dan keprihatinan.

Ia kemudian menjelaskan secara rinci isi dari ribuan pesan tersebut.

“Yang ucapan selamat ada 2.459 pesan, lumayanlah, muji-muji.

Tapi sisanya, 13.285 laporan sedang diverifikasi. Dan dari jumlah itu, ada 10 yang sudah akan dikerjakan,” ucapnya tegas.

Baca juga: Api Dingin di Kabinet Prabowo! Luhut Jalan Terus, Purbaya Pilih Tak Campur Tangan Soal Family Office

Laporan-laporan itu, kata Purbaya, bukanlah keluhan sepele. 

Sebagian besar menyentuh perilaku oknum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, lembaga di bawah naungan Kementerian Keuangan yang kini menjadi sorotan publik.

Salah satu laporan bahkan membuat suasana konferensi pers mendadak hening.

Dengan nada tajam, Purbaya membacakan isi aduan dari seorang warga yang mengaku risih melihat sekelompok petugas Bea Cukai kerap nongkrong di sebuah kedai kopi ternama, mengenakan seragam dinas sembari membahas urusan bisnis pribadi.

“Yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset, bagaimana mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil bagaimana, jualnya bagaimana. Mohon diawasi dan ditindak,” baca Purbaya, suaranya meninggi di akhir kalimat.

LAPOR PAK PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
LAPOR PAK PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025). (KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)

Seketika ruangan berubah tegang. Purbaya menatap tajam para wartawan yang hadir, lalu menegaskan dengan suara lantang:

“Saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, di bawah masih begini.

Artinya mereka enggak peduli, dianggapnya saya main-main. Bilang, hari Senin depan, kalau ada yang ketemu begini lagi, saya akan pecat!”

Kalimat itu menggema, menjadi peringatan keras bagi seluruh jajaran Bea Cukai.

Baca juga: Pantas Purbaya Ngamuk, Terungkap Pembahasan Oknum Bea Cukai saat Ngantor di Kafe: Bisnis Mobil

Ia menegaskan, tidak akan ada ampun bagi siapa pun yang berani mencoreng nama baik institusinya.

Namun, pengaduan yang masuk bukan hanya soal perilaku aparatur. Purbaya mengungkap, laporan masyarakat juga menyoroti maraknya peredaran rokok ilegal di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Dalam salah satu laporan yang dibacakannya, warga menilai aparat Bea Cukai setempat hanya berani menindak pedagang kecil, sementara para cukong besar dibiarkan bebas beroperasi.

“Mereka seperti tutup mata dan telinga. Padahal harusnya cukong-cukong besar yang dibasmi, bukan rakyat kecil yang hanya berusaha bertahan hidup,” kata Purbaya dengan nada kecewa.

Menanggapi hal itu, ia memastikan Kementerian Keuangan telah membentuk tim khusus yang terdiri dari staf ahli Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak.

Tim ini diberi tugas untuk menelusuri satu per satu laporan yang masuk dan menindak siapa pun yang terbukti bermain di lapangan.

“Mereka saya suruh list. Siapa orang-orang Bea Cukai, siapa cukong-cukongnya di tiap daerah. Kalau nanti ada gangguan atau barang ilegal masuk dan link ke cukong itu, cukongnya kita proses,” tegasnya.

Baca juga: Dihantam DPR, Menkeu Purbaya Pilih Balas Dendam dengan Cara Elegan: Banyak yang Sakit Hati

Lebih lanjut, Purbaya menekankan bahwa pembenahan tidak akan berhenti pada individu.

Ia ingin ada perubahan budaya di tubuh kementeriannya reformasi mental yang menyentuh akar organisasi, agar kepercayaan publik benar-benar pulih.

“Kanal pengaduan seperti ini sangat penting,” ujarnya menutup pembicaraan.

“Bukan cuma untuk menampung keluhan, tapi untuk mengubah budaya. Saya enggak main-main. Saya ingin governance culture pemerintah, terutama di Bea Cukai, benar-benar berubah.”

Kini, ribuan laporan itu sedang diverifikasi satu per satu. Bagi Purbaya, “Lapor Pak Purbaya” bukan sekadar nomor WhatsApp, tetapi simbol transparansi sebuah jembatan antara rakyat dan negara.

Sebuah tekad untuk membuktikan bahwa pemerintahan yang bersih bukan lagi sekadar harapan, melainkan komitmen nyata yang sedang diperjuangkan.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Antara)

Tags:
Purbayabea cukaiMenkeu
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved