Briptu Rizka Terpojok Usai Bunuh Brigadir Esco: Propam, Pidana & Bayang-Bayang Pemecatan Tak Hormat

Kasus ini bermula dari ditemukannya jasad Brigadir Esco, anggota Polsek Sekotong, di belakang rumahnya di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.

Tubuhnya ditemukan dengan leher terjerat tali, meninggalkan tanda tanya besar.

Hasil penyelidikan kemudian mengerucut pada Briptu Rizka, sang istri, yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan ini membuat publik terkejut, lantaran tragedi tersebut melibatkan sesama aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan masyarakat.

Baca juga: Briptu Rizka ke Dukun, Tak Hadir Tahlilan Brigadir Esco: Gelagat Janggal Sebelum Jadi Tersangka

Kuasa Hukum Briptu Rizka Buka Suara

Sementara itu, kuasa hukum Briptu Rizka, Rossi, membenarkan bahwa kliennya kini resmi ditahan di Rutan Polda NTB.

“Iya betul, surat penahanan sudah kami terima,” kata Rossi.

Namun Rossi belum memastikan langkah hukum apa yang akan ditempuh ke depan, termasuk soal rencana pengajuan penangguhan penahanan.

“Sementara ini kami sedang dalami dulu untuk tindakan yang akan kami lakukan,” ujarnya.

Kasus ini pun kini berjalan di dua jalur: proses pidana yang mengungkap fakta hukum atas kematian Brigadir Esco, dan sidang etik yang menentukan nasib karier Briptu Rizka di tubuh Polri.

Tragedi rumah tangga yang berakhir maut ini bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga menjadi sorotan publik nasional, menyoroti citra dan integritas institusi kepolisian.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunLombok)