Breaking News:

Berita Viral

Penyakit Amoeba Pemakan Otak Melonjak di India, Masuk Lewat Hidung saat Mandi, Gejala Demam Mual

Lonjakan kasus infeksi otak langka yang disebabkan protozoa amoeba menikat di India Selatan. Apa penyebab dan gejalanya?

Editor: Sinta Manila
Gemini AI
Lonjakan kasus infeksi otak langka yang disebabkan protozoa amoeba menikat di India Selatan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Lonjakan kasus infeksi otak langka yang disebabkan protozoa amoeba menikat di India Selatan.

Jika dihitung sejak awal tahum ada 70 kasus dengan 19 kematian yang diakibatkan infeksi otak dari amoeba.

Apa penyebab dan gejalanya?

Baca juga: Benarkah Baim Wong Bangkrut Usai Menceraikan Paula Verhoeven? Ayah Kiano Ganti Cara Cari Duitnya

Lonjakan kasus infeksi otak langka yang disebabkan protozoa amoeba menikat di India Selatan.
Lonjakan kasus infeksi otak langka yang disebabkan protozoa amoeba menikat di India Selatan. (Gemini AI)

Otoritas kesehatan di Kerala, India Selatan, tengah menghadapi ancaman serius berupa lonjakan infeksi otak langka yang dikenal sebagai Meningoensefalitis Amoeba Primer (PAM).

Penyakit mematikan ini disebabkan oleh Naegleria fowleri, yakni amoeba yang kerap dijuluki “pemakan otak.”

Menurut laporan Independent, Kamis (18/9/2025), sejak awal tahun sudah tercatat sedikitnya 70 kasus dengan 19 kematian, termasuk sembilan pasien yang meninggal hanya dalam sebulan terakhir.

Korban berasal dari berbagai usia, mulai bayi tiga bulan hingga perempuan paruh baya berusia 52 tahun.

Sebagian besar pasien dirawat di rumah sakit di distrik Kozhikode sejak pertengahan Agustus, namun nyawanya tak tertolong.

Naegleria fowleri
Naegleria fowleri (Wikipedia)

Pola penyebaran berubah

Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, menyebut situasi ini sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang mendesak.

Jika sebelumnya kasus PAM terkonsentrasi dalam klaster di wilayah tertentu, kini penyebarannya sporadis tanpa kaitan dengan satu sumber air.

“Tidak seperti tahun lalu, kami tidak menemukan klaster dari satu sumber air. Kasus kali ini muncul terisolasi, dan hal ini menyulitkan investigasi epidemiologi,” ujarnya.

Naegleria fowleri umumnya berkembang di perairan tawar yang hangat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran penularan bisa terjadi di lebih banyak lokasi rekreasi air.

Meski demikian, pemerintah Kerala menegaskan situasi ini belum bisa disebut epidemi.

“Diagnosis dini sangat penting. Justru dengan meningkatnya deteksi, lebih banyak kasus kini teridentifikasi sebagai PAM, bukan ensefalitis umum,” kata Veena.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viralamoebaIndia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved