Berita Viral
Pria di Amerika Ikuti Saran Diet dari ChatGPT, Berujung Opname di Rumah Sakit, Idap Penyakit Langka
Seorang pria berusia 60 tahun di Amerika Serikat dilarikan ke IGD setelah mengikuti saran diet dari chatbot AI milik OpenAI, ChatGPT.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pria berusia 60 tahun di Amerika Serikat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Dia harus menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga minggu, setelah mengikuti saran diet dari chatbot AI milik OpenAI, ChatGPT.
Kejadian ini bermula ketika pria tersebut meminta ChatGPT untuk membantunya mengubah gaya hidup.
Termasuk mengganti konsumsi garam dapur yang mengandung natrium klorida (NaCl).
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan berisiko menyebabkan penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.
Baca juga: Kerangka Misterius: Benarkah Yuda yang Jadi Tengkorak di Pohon Aren? Polisi Lacak Lewat DNA

Kemungkinan besar, alasan pria ini ingin menghindari natrium klorida adalah untuk menurunkan risiko penyakit-penyakit tersebut.
Setelah berdiskusi dengan ChatGPT, pria tersebut mengetahui bahwa natrium klorida bisa digantikan dengan zat lain yang mengandung senyawa bernama natrium (sodium) bromida.
Ia pun mengikuti saran tersebut dan membeli produk yang mengandung sodium bromida secara online.
Selama tiga bulan, ia rutin mengonsumsi zat kimia tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter dan tanpa mengetahui potensi risikonya bagi kesehatan.
Padahal, sodium bromida dulunya digunakan sebagai obat penenang dan pengobatan kejang pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Namun menurut National Library of Medicine (NLM), senyawa natrium bromida saat ini hanya digunakan sebagai obat antikejang untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Selain itu, senyawa ini juga umum digunakan dalam berbagai produk pembersih, termasuk bahan kimia untuk menjaga kebersihan air kolam renang.
Pria tersebut didiagnosis menderita Bromisme, yaitu kondisi langka yang terjadi akibat paparan senyawa bromida dalam jumlah berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama.

Meskipun merasa sangat haus, pasien justru sempat menolak air minum yang diberikan oleh rumah sakit karena khawatir air tersebut tidak steril.
Ia sempat mengaku kepada dokter bahwa dirinya sedang menjalani pola diet yang ketat, namun tidak mengungkap bahwa ia mengonsumsi natrium bromida atas saran dari ChatGPT.
Sumber: TribunTrends.com
Kerangka Misterius: Benarkah Yuda yang Jadi Tengkorak di Pohon Aren? Polisi Lacak Lewat DNA |
![]() |
---|
Jejak Hilang 2023, Berujung Tulang Belulang dalam Pohon Aren: Dugaan Kuat Milik Muhammad Yuda |
![]() |
---|
Penjelasan BPOM RI Soal Mie Instan yang Mengandung Residu Pestisida atau Etilen Oksida |
![]() |
---|
Kesaksian Warga Pamulang: Rumah Serasa Dihantam Meteor, Dentuman Keras, Batu Mental, Abu Tebal |
![]() |
---|
FBI Pasang Harga Selangit Demi Penangkapan Penembak Charlie Kirk, Hadiah Rp 1,6 Miliar Menanti |
![]() |
---|