Breaking News:

Pakai Baju Serba Pink, Ibu-ibu Unjuk Rasa Lempar Sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat: Tempat Sampah

Sejumlah ibu-ibu berpakaian serba merah muda melakukan unjuk rasa, melempar sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat dan menyuarakan aspirasinya

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
DEMO JABAR - Sejumlah ibu-ibu berpakaian serba merah muda melakukan unjuk rasa, melempar sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat dan menyuarakan aspirasinya 

Sejumlah ibu-ibu berpakaian serba merah muda melakukan unjuk rasa, melempar sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat dan menyuarakan aspirasinya

TRIBUNTRENDS.COM - Kantor DPRD Jawa Barat kembali menjadi titik kumpul gelombang demonstrasi.

Kali ini, masyarakat sipil yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu turun ke jalan pada Kamis (4/9/2025).

Para perempuan itu tampil kompak dengan busana serba merah muda.

Mereka datang sebagai gabungan dari berbagai forum, di antaranya Dago Melawan, Tamansari Bersatu, Sukahaji Melawan, Cipedes Melawan, serta Rakyat Anti Penggusuran.

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap sikap represif aparat kepolisian, sekaligus desakan agar pemerintah segera mengesahkan undang-undang perampasan aset koruptor.

Baca juga: Sorotan Media Asing terhadap Situasi Indonesia, Program MBG Bermasalah dan Aksi Demo Berdarah

Selain itu, mereka juga menuntut agar anggaran tunjangan DPR dipangkas.

DEMO LEMPAR SAMPAH- Pagar Kantor DPRD Jabar, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung dipenuhi sampah, Kamis (4/9/2025)
DEMO LEMPAR SAMPAH- Sejumlah ibu-ibu berpakaian serba merah muda melakukan unjuk rasa, melempar sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat dan menyuarakan aspirasinya. (Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman)

Dalam rangkaian unjuk rasa, massa menggelar teatrikal dengan melemparkan kantong plastik berisi sampah ke arah Gedung DPRD Jabar.

Simbolisasi ini dimaksudkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap situasi sosial-politik yang dinilai semakin menyedihkan.

“Kami dari masyarakat kampung kota ikut menyuarakan mengenai represif aparat, mengenai juga tuntutan bagi para koruptor untuk disita asetnya dan diberlakukan hukuman mati sekalipun kami tidak berkeberatan,” ungkap Angga, koordinator aksi.

Tak hanya itu, Angga juga menegaskan agar Pemprov Jabar menghentikan segala bentuk kerja sama dengan TNI.

Menurutnya, Jawa Barat harus terbebas dari kepentingan militer.

“Bedakan kepentingan militer dengan kepentingan sipil, sehingga supremasi sipil harus berada di atas segalanya.

Termasuk juga dengan reformasi Polri dan pembersihan dewan dan politik praktis dari praktek-praktek korupsi dan segala macamnya,” katanya.

Baca juga: BEM UI Siapkan Aksi 17+8 Tuntutan Rakyat, Unjuk Rasa Direncanakan Pekan Ini

DEMO DI BANDUNG - Kantor DPRD Jabar kembali didatangi massa aksi. Kali ini, giliran masyarakat sipil yang didominasi ibu-ibu, Kamis (4/9/2025).
DEMO DI BANDUNG - Sejumlah ibu-ibu berpakaian serba merah muda melakukan unjuk rasa, melempar sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat dan menyuarakan aspirasinya, Kamis (4/9/2025). (Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman)

Berikut poin-poin tuntutan masa aksi:
 
1. Hentikan brutalitas aparat, penangkapan illegal, sweeping dan pamer kekuatan TNI/POLRI di lingkungan warga masyarakat.

2. Cabut segala kebijakan yang tidak pro rakyat, tingkatkan upah pekerja disetiap sektor, lindungi pekerja dengan kepastian kerja dan sistem kerja yang adil.

3. Rampas seluruh aset Koruptor dan hukuman mati baginya.

4. Wujudkan reforma Agraria sejati, distribusikan tanah untuk rakyat bukan untuk korporasi.

5. Turunkan Pajak rakyat, harga kebutuhan pokok, tarif dasar listrik & BBM. Naikan Pajak Impor, Konglomerat dan Perusahaan multinasional.

6. Pangkas anggaran DPR, Pejabat negara, TNI dan POLRI, perbesar anggaran pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

7. Batalkan Perjanjian Kerjasama TNI AD - Pemprov Jabar mengenai Manunggal Karya Bakti Skala Besar Pembangunan Daerah. Wujudkan Jabar anti militerisme.

8. Reformasi POLRI dan wujudkan Supremasi Sipil, kembalikan Militer ke barak.

9. Tangkap, Adili dan Penjarakan para aparat pembunuh rakyat dalam aksi Agustus 2025 dan para pelanggar HAM berat dimasa lalu.

10. Bebaskan masyarakat yang ditangkap dalam demonstrasi Agustus-September. Kemarahan Rakyat bukan tindakan Terorisme.

(TribunTrends.com/TribunJabar/Disempurnakan dengan bantuan AI)

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
demo buruhDPRDJawa Baratunjuk rasa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved