TRIBUNTRENDS.COM - Pelaksanaan ANBK 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan belajar siswa kelas 8 SMP dan MTs.
Tidak hanya sekadar mengerjakan soal, Asesmen Nasional Berbasis Komputer ini dirancang untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi, dua keterampilan dasar yang sangat relevan dengan tantangan zaman.
Materi literasi dalam ANBK tidak hanya menuntut siswa memahami bacaan, tetapi juga melatih mereka untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengaitkan isi teks dengan situasi kehidupan nyata.
Oleh karena itu, proses belajar menghadapi ANBK harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari memahami struktur soal, hingga mengasah kemampuan berpikir reflektif.
Sebagai bentuk persiapan, banyak siswa mencari referensi seperti kumpulan kunci jawaban soal ANBK materi literasi. Referensi ini tidak digunakan untuk menyontek, melainkan sebagai bahan latihan dan evaluasi mandiri.
Dengan mempelajari soal beserta pembahasannya, siswa dapat mengenali pola pertanyaan dan meningkatkan kemampuan mereka secara bertahap.
Baca juga: Ketika Baru Saja Sampai di Taman, Adik Dara Merengek Minta Pulang! JAWABAN Soal ANBK SMP/MTs 2025
Berikut ini disajikan 35 kunci jawaban soal ANBK kelas 8 SMP/MTs 2025 materi literasi, yang bisa dijadikan panduan belajar secara mandiri di rumah.
Soal ANBK SMP 2025 Literasi Membaca Kelas 8 dan Kunci Jawaban
Simak bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1-6.
Mimpi Sang Dara
Dara adalah gadis berusia 17 tahun. Dia memiliki hobi melukis dan punya sejuta mimpi. Sayangnya, Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa bantuan kursi roda. Hal itu tidak mengurangi semangat Dara untuk tetap menjalani hari-harinya. Suatu pagi, Dara pergi menuju taman yang berada di sekitar kompleks rumahnya bersama Ibu dan Adiknya yang berusia lima tahun. Namun, ketika baru saja sampai di taman, Adik Dara merengek minta pulang karena dia ingin buang air kecil.
Melihat Ibunya kebingungan, Dara pun berkata, “Tidak apa-apa, Ibu. Aku hanya sebentar di sini. Nanti aku susul.”
“Baiklah, Ibu pulang dulu ya, Nak. Nanti Ibu ke sini lagi,” ucap Ibu Dara. Setelah Ibu dan Adiknya pulang, Dara melihat kawanan kupu-kupu yang terbang mengitari bunga. Dia pun menggerakkan kursi rodanya agar bisa melihat lebih dekat. Tiba-tiba saja, kursi rodanya oleng karena melewati jalanan yang tidak rata. Dara pun terjatuh. Dalam keadaan sakit, Dara berusaha naik lagi ke kursi rodanya. Dia menangis terisak di taman.
Tiba-tiba, Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Dia bernama Hana. Setelah bercakap-cakap dengan hangat, Hana berkata kepada Dara, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin, kini kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk berbahagia dan bermimpi.” Lalu, Hana pun berpamitan.
Semenjak pertemuannya itu, Dara merenungi kata-kata yang diucapkan Hana. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana dia bisa berbahagia dengan kondisinya saat ini dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya. Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa menginspirasi banyak orang dan dipajang di pameran lukisan yang besar. Dara sering mengunggah lukisannya melalui media sosial dan banyak orang yang menyukainya.
Suatu hari, seorang laki-laki datang ke rumah Dara. Ternyata, dia adalah seorang pelukis sekaligus pengelola pameran lukisan. Orang tua Dara bingung, apa gerangan yang membuat seorang pelukis dan pengelola pameran lukisan bertamu ke rumah mereka. Lalu, laki-laki itu berkata lagi, “Apakah benar ini rumah Dara? Jika iya, saya bermaksud mengundang Dara untuk berpartisipasi dalam acara Pameran Lukisan Internasional yang akan digelar di Yogyakarta pada akhir tahun ini.”
“Pameran lukisan internasional?” tanya Ayah Dara dengan nada yang seolah tidak percaya. Kedua orang tua Dara terpana mendengar ucapan laki-laki tersebut. Mereka tidak menyangka bahwa putri mereka bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara yang diam-diam mendengarkan pembicaraan itu, keluar dari kamarnya dengan kursi roda. Dengan mata yang berkaca-kaca, ia menatap kedua orang tuanya.