Berita Viral

Profil Bripda MA dan Kasus Lemparan Helm, Kondisi Pelajar SMK 2 Serang Kritis

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BRIPDA MA - Foto tangkapan layar dari YouTube Tribun Pekanbaru Official, diolah pada Rabu (27/8/2025). Ini profil Bripda MA yang viral dibicarakan karena melempar helm ke pelajar SMK pada Minggu (24/7/2025). Kondisi korban kritis.

Selain itu, Murwoto menyebut kondisi motor yang dikendarai korban tidak sesuai standar pabrik.

“Knalpot brong, tidak ada lampu, dan memakai ban cacing. Keadaan motor ini seperti spek drag race serta korban saat itu tidak memakai helm,” jelasnya.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di Jalan Palima–Pakupatan, Kota Serang, pada Minggu dini hari tanggal 24 Juli 2025.

Hingga saat ini, kondisi Violent masih sangat kritis dan belum sadarkan diri.

Baca juga: Palu Diduga Jadi Tempat Persembunyian Bripda Farhan yang Tinggalkan Pengantin di Pelaminan

KONDISI KRITIS - Siswa SMKN 2 Kota Serang bernama Violent Agara Castrilo (16) korban pemukulan anggota polisi Polda Banten masih dalam keadaan kritis di RSUD Banten. (TribunBanten.com/Muhammad Uqel)

Kondisi Korban: Kritis dan Belum Sadar

Handy, paman korban, menjelaskan bahwa sejak kejadian tersebut, kondisi Violent tetap dalam keadaan koma dan mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSUD Provinsi Banten.

“Tadi pagi masih kritis belum ada respon sama sekali belum sadar masih seperti yang awal di ruang ICU,” ujar Handy kepada TribunBanten.com, Rabu (27/8/2025). “Cuma untuk luka-luka yang di luar badan sudah agak kering.”

Handy menambahkan bahwa luka terparah berada di bagian belakang kepala yang diduga akibat pukulan helm dari petugas polisi.

“Yang parah itu bagian kepala belakang yang kena pukul pakai helm sama orang Polda,” ungkapnya.

Penolakan Keluarga Terhadap Bingkisan Polisi

Sejauh ini, perwakilan dari pihak kepolisian Polda Banten telah mendatangi keluarga di rumah sakit dengan membawa bingkisan sebagai bentuk perhatian.

Namun, keluarga menolak pemberian tersebut karena khawatir dianggap sebagai bentuk kompensasi yang dapat meringankan pelaku.

“Ada utusan dari Kapolda datang itu untuk memberikan bingkisan gak tahu kita belum buka, ditanya sama orang tua, ini bingkisan untuk apa, ada saya juga, kalau bingkisan ini untuk meringankan pelaku kita tidak bisa terima, mending diambil lagi,” jelas Handy.

Handy juga menyebut bahwa dari awal pihak keluarga telah menanyakan langsung kepada petugas yang membawa Violent ke rumah sakit, namun tidak ada yang mengaku bahwa korban dilempar helm hingga terjatuh.

“Berhubung gak ada yang ngaku yaudah saya konfirmasi langsung ke Mabes ada saudara.

Halaman
1234