Bos Bank BUMN Tewas

Pengusaha Motivator atau Dalang Pembunuhan? Dua Wajah Dwi Hartono, Tega Habisi Kacab Bank BUMN

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN BOS BANK BUMN - Sosok Dwi Hartono, Motivator Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Sempat Viral Karena Beri Beasiswa.

Andreana dikenal sebagai pengusaha fashion dan aksesoris wanita. Namun, usai penangkapan Hartono, akun pribadinya langsung dikunci.

Netizen tetap membanjiri kolom komentar akun bisnisnya, mencari celah kisah rumah tangga di balik kasus menghebohkan ini.

Kronologi: Penculikan hingga Jasad di Persawahan

  • 20 Agustus 2025: Ilham Pradipta diculik empat eksekutor (AT, RS, RAH, RW alias Eras) di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. Aksi mereka terekam CCTV.
  • 21 Agustus 2025: Jasad Ilham ditemukan di persawahan Desa Nagasari, Bekasi. Tangannya terikat, kakinya dililit, dan matanya dilakban.
  • 23–24 Agustus 2025: Polisi menangkap Dwi Hartono bersama YJ, AA, dan C di Solo dan Jakarta Utara. Mereka diduga sebagai aktor intelektual di balik penculikan dan pembunuhan itu.

Misteri Motif: Uang atau Citra Palsu?

Meski delapan orang sudah ditangkap, polisi belum mengungkap motif utama.

Spekulasi liar pun merebak apakah kasus ini terkait kredit fiktif, masalah bisnis, atau sekadar ambisi kelam yang disamarkan dengan citra dermawan?

Pertanyaan besar pun menggantung: apakah Hartono hanya membangun topeng citra sosial demi menutupi sisi gelapnya? Ataukah ia hanyalah bagian dari jaringan yang lebih besar dan lebih berbahaya?

Korban Tinggalkan Duka Mendalam

Ilham Pradipta dikenal sebagai pribadi ramah, pekerja keras, dan berdedikasi tinggi. Ia meninggalkan seorang istri serta tiga anak kecil yang masih membutuhkan perhatian. Jasadnya dimakamkan di TPU Situgede, Bogor, pada 21 Agustus 2025.

Kasus ini menjadi pengingat pahit: di era media sosial, branding mewah dan koneksi elit tak selalu mencerminkan integritas sejati.

Kini, publik menunggu dengan tegang: apakah Dwi Hartono benar-benar dalang pembunuhan berencana, atau hanya pion dalam pusaran kasus gelap yang lebih luas?

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di TribunBogor)