TRIBUNTRENDS.COM - Nama Lisa Mariana, selebgram yang sempat ramai diberitakan karena hubungannya dengan seorang pejabat, kembali jadi perbincangan.
Kali ini, bukan karena kontroversi, melainkan pengakuannya soal masa lalu yang belum banyak diketahui publik.
Dalam perbincangan dengan DJ Dinar Candy di kanal YouTube milik Dinar, Lisa secara terbuka bercerita bahwa dirinya pernah menjalani kehidupan di pondok pesantren, meskipun hanya sebentar.
Ia mengaku sempat menjadi santri, namun memilih untuk kabur di hari yang sama.
“Iya (masuk pesantren), tapi kabur,” ujar Lisa saat ditanya Dinar Candy soal pengalaman mondok, seperti dikutip Senin (25/8/2025).
Baca juga: Kelakuan Lisa Mariana Bikin Mantan Staf Ahli Kapolri Pusing Gegara Tes DNA Ulang: Gak Bisa Diubah
Menariknya, Dinar juga memiliki pengalaman serupa. Keduanya saling membagikan cerita unik mereka saat berusaha keluar dari pesantren.
Lisa mengaku pura-pura kesurupan ketika santri lain sedang menjalankan salat isya, sedangkan Dinar berpura-pura menstruasi.
Lisa bahkan menyebut bahwa dirinya hanya bertahan satu hari.
“Cuman sehari, hari itu dimasukin paginya, sorenya kabur,” katanya. Sementara Dinar mengklaim bertahan hingga dua minggu.
Lisa secara jujur mengungkap alasan kepergiannya dari pesantren. Ia merasa tak sanggup menjalani kehidupan di lingkungan tersebut.
“Nggak mau, aku nggak bisa,” ucap ibu dua anak itu.
Meski kini dikenal sebagai selebgram dan mantan model majalah dewasa, masa kecil Lisa tak selalu identik dengan kontroversi.
Ia tumbuh di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, bersama orangtua dan tiga saudara kandung. Tetangga mengenang Lisa kecil sebagai pribadi yang baik dan mudah bergaul.
Namun, saat menginjak usia remaja, perubahan mulai tampak. Lisa dikabarkan mulai jarang pulang sejak SMP, dan pergaulannya mulai jadi perbincangan warga.
Ia bahkan disebut pernah menikah muda dengan seorang pria asal Tangerang, yang mengejutkan banyak orang karena usianya saat itu masih sangat belia.
Baca juga: Lisa Mariana Sebut Ridwan Kamil Akui Anak Lewat Diam-Diam, Kiriman Rp20 Juta Per Bulan Jadi Bukti