PPG 2025

Ceritakan Bagaimana Merencanakan Pembelajaran Berdiferensiasi yang Relevan? PPA Umum PPG 2025

Editor: Sinta Darmastri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN - Modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen pada Program Pendidikan Profesi Guru Tahun 2025, pembelajaran mandiri untuk guru.

Selama menjadi guru Bahasa Indonesia di SMP, saya sering menghadapi perbedaan kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan menganalisis teks. Pengalaman saya mengajarkan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi sangat penting agar setiap siswa tetap terlibat dan berkembang. 

Misalnya, ketika mengajarkan menulis teks naratif, saya membagi siswa dalam kelompok berdasarkan tingkat kemampuan mereka: kelompok yang sudah mahir diberi tantangan menulis cerita dengan unsur konflik kompleks, sementara kelompok yang membutuhkan dukungan lebih saya bantu dengan kerangka cerita dan panduan kata kunci.

Selain itu, saya menggunakan berbagai metode seperti diskusi kelompok, peer review, dan pilihan topik sesuai minat siswa untuk memastikan setiap siswa merasa relevan dengan pembelajaran. Penilaian juga saya diferensiasi, misalnya melalui rubrik yang fleksibel, agar setiap siswa dapat menunjukkan pemahamannya sesuai kemampuan mereka.

Merencanakan pembelajaran seperti ini menuntut saya untuk memahami karakteristik dan kebutuhan setiap siswa, serta kreatif dalam menyiapkan materi dan kegiatan yang variatif. Saya yakin dengan pendekatan berdiferensiasi, semua siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran, merasa percaya diri, dan termotivasi untuk terus meningkatkan keterampilan berbahasa mereka.

Baca juga: Jawaban Makna yang Paling Menggambarkan Pembelajaran Berbasis Pendekatan TaRL, PPG 2025

Kunci Jawaban Alternatif: 

Sebagai guru Bahasa Indonesia di SMA, merancang pembelajaran berdiferensiasi adalah pengalaman yang menantang sekaligus memuaskan. Saya pernah menghadapi kelas dengan siswa yang beragam: ada yang gemar menulis, tetapi kesulitan berbicara, dan sebaliknya. 

Untuk pelajaran menulis teks persuasi, saya merancang kegiatan yang menyesuaikan kebutuhan mereka. Saya membagi siswa ke dalam kelompok berdasarkan kesiapan belajar, menggunakan hasil kuis awal. Kelompok yang mahir menulis mendapat tugas membuat esai persuasif tentang isu lingkungan, sementara kelompok lain membuat poster dengan slogan persuasif, fokus pada kreativitas visual dan verbal. 

Saya juga menyediakan pilihan media, seperti presentasi lisan atau video, untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda. Proses ini melibatkan diskusi kelompok, bimbingan individu, dan lembar kerja yang disesuaikan. Refleksi saya, pendekatan ini berhasil karena siswa merasa dihargai keunikannya, sehingga motivasi dan keterlibatan mereka meningkat. 

Tantangannya adalah waktu perencanaan yang lebih lama, tetapi hasilnya sepadan: siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan percaya diri, menghasilkan karya autentik yang mencerminkan kemampuan mereka. Pembelajaran berdiferensiasi ini relevan dan dapat diimplementasikan untuk kelas yang heterogen.

*) Disclaimer: 

  • Kunci jawaban Cerita Reflektif modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) topik Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
  • Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.

(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Sri Juliati)