PPG 2025

Ceritakan Bagaimana Merencanakan Pembelajaran Berdiferensiasi yang Relevan? PPA Umum PPG 2025

Editor: Sinta Darmastri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN - Modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen pada Program Pendidikan Profesi Guru Tahun 2025, pembelajaran mandiri untuk guru.

TRIBUNTRENDS.COM - Dalam proses pendidikan, setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan gaya belajar yang berbeda.

Itulah mengapa pembelajaran berdiferensiasi menjadi pendekatan penting dalam menciptakan pembelajaran yang adil dan bermakna bagi semua peserta didik. 

Topik ini menjadi bagian penting dalam Modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) pada Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025, khususnya bagi guru tertentu yang mengikuti tahap 2 dan sedang menjalani Pembelajaran Mandiri di platform Ruang GTK.

Salah satu bagian akhir dari modul tersebut mengajak peserta PPG untuk merenung dan menjawab pertanyaan berikut:

“Sebelum mengakhiri sesi pada topik ini, ekspresikan pengalaman yang Bapak/Ibu miliki selama menjadi guru dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi melalui cerita reflektif. Ceritakan bagaimana merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di kelas Bapak/Ibu Guru, sehingga diyakini dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran?”.

Sebelum menulis jawaban atas pertanyaan tersebut, sangat penting bagi guru peserta PPG memahami secara menyeluruh konsep merancang pembelajaran berdiferensiasi.

Modul ini menekankan bahwa diferensiasi bukan berarti membuat pembelajaran yang berbeda-beda untuk setiap siswa, tetapi menciptakan ruang fleksibel dalam hal konten, proses, dan produk pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

Baca juga: Pembelajaran dan Asesmen Merupakan Satu Kesatuan yang Sebaiknya Tidak Dipisahkan, Latihan PPG 2025

Jika bapak/ibu guru masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan dalam cerita reflektif tentang merancang pembelajaran berdiferensiasi, kunci jawaban di bawah ini bisa menjadi referensi.

Cerita Reflektif

Sebelum mengakhiri sesi pada topik ini, ekspresikan pengalaman yang Bapak/Ibu miliki selama menjadi guru dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi melalui cerita reflektif. Ceritakan bagaimana merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di kelas Bapak/Ibu Guru, sehingga diyakini dapat diimplementasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran?

Kunci Jawaban: 

Merancang pembelajaran berdiferensiasi yang relevan di kelas harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik yang pastinya sangat beragam di setiap kelas. Menurut saya, mata pelajaran Matematika lebih mudah dipahami apabila dilaksanakan diferensiasi konten, yang mana peserta didik dibedakan berdasarkan tingkat kemampuan kognitifnya. 

Melalui observasi dan tes kemampuan awal, saya bisa memperoleh gambaran tentang kebutuhan serta kemampuan awal peserta didik saya. Setelah itu, saya akan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik yaitu melalui pembagian kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.

Kemudian membuat kriteria penilaian (rubrik) sesuai dengan tingkat kognitif masing-masing yaitu tinggi, sedang, dan kurang. Dengan metode seperti ini, diharapkan tujuan pembelajaran yang disusun akan tercapai sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing peserta didik.

Baca juga: Jawaban: Apa yang Dimaksud dengan Azas Konsentris dalam Menyikapi Keberagaman, PPG 2025

Kunci Jawaban Alternatif: 

Sebagai guru kelas 2, saya pernah merasa kesulitan saat mengajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan. Saya sadar bahwa kemampuan setiap anak itu berbeda-beda. Ada yang sudah mahir, ada yang masih mengandalkan jari, dan ada pula yang bingung.

Saya akhirnya mencoba merancang pembelajaran berdiferensiasi. Untuk kelompok siswa yang cepat paham, saya berikan soal tantangan berupa teka-teki matematika. Untuk kelompok tengah, saya sediakan lembar kerja dengan bantuan gambar atau balok hitung. Sementara itu, kelompok yang paling kesulitan, saya dampingi langsung menggunakan kartu angka dan media konkret.

Pendekatan ini membuat saya yakin bisa mencapai tujuan pembelajaran. Setiap anak merasa dihargai karena mendapatkan materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tidak ada lagi siswa yang merasa tertinggal atau bosan. Mereka semua aktif belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Walaupun perencanaannya butuh usaha lebih, melihat semua siswa berhasil membuat saya bangga.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Halaman
12