Kunci Jawaban:
E. Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya, sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya
Pembahasan:
Azas konsentris adalah prinsip yang menempatkan budaya lokal atau nilai-nilai asli bangsa sebagai pusat (inti) dalam menyikapi keberagaman dan pengaruh budaya luar.
Melansir dari buku Merdeka Mengajar oleh Dewi (2022), konsentris berarti menjaga budaya bangsa sebagai identitas utama tanpa menutup diri dari kemajuan yang dibawa oleh budaya asing.
Konsep ini digambarkan sebagai lingkaran-lingkaran konsentris, di mana budaya lokal berada di pusat, dikelilingi oleh budaya luar yang bersifat positif dan mendukung perkembangan.
Prinsip ini bertujuan agar masyarakat, khususnya siswa, dapat berkembang secara optimal tanpa kehilangan identitas budaya mereka.
Dalam dunia yang semakin terbuka, pengaruh budaya asing masuk melalui berbagai saluran, seperti media sosial, teknologi, pariwisata, dan interaksi global.
Azas konsentris mengajarkan cara menyaring pengaruh tersebut, mengadopsi yang sesuai dengan nilai-nilai lokal, dan menolak yang bertentangan dengan identitas bangsa.
Baca juga: Andi, Teman Karib Anda, Melakukan Kecurangan Absensi, Maka Anda? 25+ Kisi-kisi Soal SKD 2025
Makna Azas Konsentris dalam Pendidikan
Dalam konteks pendidikan, azas konsentris menjadi panduan bagi guru untuk membentuk karakter siswa yang berakar pada budaya bangsa, namun tetap berpikiran terbuka terhadap dunia global.
Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus menuntun siswa mencapai kodratnya—potensi tertinggi sebagai individu—dengan tetap mempertahankan kepribadian bangsa. Azas konsentris membantu mencapai tujuan ini dengan cara:
Menjaga Identitas Budaya
Budaya lokal, seperti nilai gotong royong, sopan santun, dan kearifan lokal, menjadi fondasi pendidikan.
Misalnya, guru dapat mengintegrasikan cerita rakyat atau tradisi daerah dalam pembelajaran untuk memperkuat rasa cinta siswa terhadap budaya mereka.