"Dia janji, mama, nanti saya kasih hadiah. Tapi sekarang dia pulang sebagai mayat," ucap Sepriana, menggambarkan betapa dalam luka yang ia rasakan.
Ia juga menjelaskan bahwa foto-foto luka di tubuh Lucky yang tersebar di media sosial adalah dokumentasi miliknya sendiri ketika sang anak masih dirawat di RSUD Aeramo.
Ia berharap tak ada lagi pihak yang menyebarkan fitnah terhadap anaknya, yang telah tiada.
Sosok Mayjen TNI Piek Budyakto: Pemimpin Tegas yang Humanis
Mayjen TNI Piek Budyakto dikenal sebagai perwira tinggi TNI AD yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak panjang dalam dunia militer.
Lahir pada 20 Mei 1970, lulusan Akademi Militer tahun 1991 ini berasal dari kecabangan Infanteri.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana sejak 14 Maret 2025, karier Piek mencakup berbagai posisi strategis:
- Dandim 0104/Aceh Timur (2010),
- Danrindam V/Brawijaya (2015–2016),
- Danrem 081/Dhirotsaha Jaya (2016),
- Paban VI/Binsis Slogad (2017),
- Aslog Kaskostrad (2020),
- Kasdam V/Brawijaya (2022),
- Sahli Bidang Ekonomi Kemhan RI (2023).
Sebagai Pangdam, ia memimpin wilayah komando Kodam IX/Udayana yang meliputi Bali, NTB, dan NTT. Kodam ini bertugas menjaga kesiapan operasional dan pertahanan darat di kawasan timur Indonesia.
Baca juga: Kematian Prada Lucky: Ayahnya Curigai Ada Manipulasi Medis, Siap Beberkan Bukti
Tragedi Kemanusiaan yang Mengguncang TNI
Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo bukan hanya mengguncang institusi militer, tetapi juga membuka mata publik terhadap isu kekerasan di lingkungan kesatuan.
Lucky meninggal dunia pada Rabu, 6 Agustus 2025, di RSUD Aeramo, setelah dirawat intensif akibat luka-luka yang diduga disebabkan oleh tindakan kekerasan dari puluhan seniornya.
Ia mengalami kondisi kritis sejak Sabtu, 2 Agustus, dan sempat dirawat di ruang ICU sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada pukul 11.23 WITA.
Penegasan dari Pangdam
"Saya kehilangan anggota saya. Ini sangat menyedihkan dan kami menyesalinya. Tapi saya pastikan, pengusutan akan dilakukan terbuka dan sesuai dengan hukum," kata Mayjen Piek.
Ia juga menegaskan bahwa Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan telah memberikan perintah langsung agar pengusutan dilakukan secara menyeluruh dan akuntabel.
Mayjen TNI Piek Budyakto kini memegang amanah besar: bukan hanya menjaga kedaulatan wilayah, tapi juga keadilan dan kehormatan institusi. Ia dihadapkan pada ujian moral dan kepemimpinan dan seluruh Indonesia menanti tindak tegas dan transparansi dalam kasus Prada Lucky.
***
(TribunTrends/TribunFlores)