1. Di sekolah saya, hubungan antara keluarga, sekolah, dan lingkungan pemuda belum sepenuhnya terintegrasi. Sekolah aktif mengembangkan kecerdasan intelektual melalui kurikulum, namun keterlibatan keluarga terbatas pada rapat orang tua. Pergaulan pemuda sering lepas dari pengawasan, sehingga memengaruhi budi pekerti siswa. Komunikasi antar pusat perlu diperkuat.
2. Untuk menyatukan visi, sekolah dapat mengadakan lokakarya rutin dengan orang tua dan komunitas pemuda, menjelaskan tujuan pendidikan berbasis Pancasila dan budi pekerti. Visi ini harus tertuang dalam program sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan keluarga dan masyarakat, untuk menanamkan nilai-nilai nasional dan moral.
3. Sekolah dapat menjadi fasilitator dengan membentuk majelis orang tua, mengadakan kegiatan bersama seperti seni dan olahraga, serta melibatkan guru sebagai pembimbing di luar kelas. Orang tua didorong mendukung dana dan kegiatan, sementara siswa diajak patuh pada aturan sekolah, menciptakan kolaborasi yang mendukung pendidikan holistik.
*) Disclaimer:
- Kunci jawaban Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif modul FPPN topik Filsafat Pancasila dan Pemikiran KHD materi Penguatan Budi Pekerti melalui Tri Sentra Pendidikan dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
- Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com)