Ini membantu mereka mengenali emosi sendiri (Kesadaran Diri) dan memahami perasaan teman (Kesadaran Sosial). Guru juga bisa berbagi perasaannya untuk memberikan teladan.
Sementara integrasi dalam mata pelajaran, misalnya pada mapel Matematika. Saat menyelesaikan soal cerita berkelompok, siswa belajar berkomunikasi ide, mendengarkan perspektif teman, dan bekerja sama untuk mencapai solusi (Relationship Skills). Guru bisa meminta mereka merefleksikan proses kerja sama.
Dengan gambaran penerapan ini, kelas menjadi lebih dari sekadar tempat belajar materi pelajaran; ia menjadi laboratorium hidup di mana siswa tidak hanya tumbuh secara intelektual, tetapi juga mengembangkan kecerdasan emosional dan sosial yang akan membekali mereka untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Kunci Jawaban Alternatif:
Penerapan kerangka CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) dalam pembelajaran sosial emosional di kelas bertujuan membangun keterampilan sosial-emosional siswa secara sistematis. CASEL mengidentifikasi lima kompetensi inti yang dapat dijadikan dasar pembelajaran di kelas:
Contoh Nyata Penerapan:
- Awal pembelajaran: Guru melakukan "check-in emosional" menggunakan kartu warna atau skala perasaan.
- Saat diskusi: Guru mengaitkan isi pelajaran (misalnya cerita rakyat) dengan nilai empati dan tanggung jawab.
- Penutup pelajaran: Siswa menuliskan satu hal yang mereka pelajari hari ini, baik secara akademik maupun sosial-emosional.
Penerapan PSE dengan pendekatan CASEL bukan pelajaran terpisah, tapi terintegrasi dalam kegiatan belajar sehari-hari.
Kunci keberhasilan PSE adalah konsistensi, keteladanan guru, dan suasana kelas yang aman secara emosional.
*) Disclaimer: kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 Pentingnya CASEL materi Integrasi CASEL dalam Mata Pelajaran dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
(TribunTrends.com/ Tribunnews.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)